Sulitnya Mengklaim Asuransi Grabbike, Buat Driver dan Penumpang

Sebagai mitra dari GrabBike semestinya kita di berikan perlindungan berupa Asuransi. Asuransi ini cukup membuat tenang para driver karena mereka merasa terlindungi dari kecelakaan yang bisa terjadi kapan saja. Tetapi tidak sedikit driver GrabBike yang kecewa akan aturan yang di buat Salvus adalah pihak yang mengklaim asuransi untuk para driver GrabBike.

Klaim Asuransi Buat Driver Grabbike

Bagaimana tidak, aturan yang di buat oleh Pihak Salvus sangatlah tidak manusiawi. Karena syarat yang harus di penuhi cukup menyusahkan. Jika driver GrabBike mengalami kecelakaan. Adapun Syarat yang harus di penuhi oleh Driver :

  • Driver harus dalam keadaan sedang mencari penumpang, menerima pesanan, mengantarkan penumpang menurunkan penumpang dan saat kembali mencari penumpang berikutnya.
  • Driver harus menggunakan atribut lengkap grab dan jaket grab tidak boleh di balik.
  • Driver harus memakai celana panjang dan bersepatu.

Jadi Driver harus memenuhi syarat di atas jika ingin mengklaim asuransi. Kalau ada salah satu syarat yang dilanggar oleh driver ya mereka tidak bisa mengklaim.

Asuransi Penumpang Grabbike

Tidak hanya driver yang dilindungi oleh asuransi Salvus, tetapi penumpang juga dilindungi adapun syarat yang harus di penuhi oleh penumpang yaitu :

  • Penumpang yang memesan dan membayar menggunakan apilakasi Grab dan terjadi kecelakaan pada saat aplikasi Grab dalam kondisi menyala.

Jika driver dan Penumpang mengalami kecelakaan bisa di bawa ke Rumah Sakit. Tapi Driver dan Penumpang tidak bisa sembarang di bawa kerumah sakit jika ingin mendapat asuransi dari Salvus. Karena jika ingin mendapat asuransi haruslah di bawa ke rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan Salvus, dengan begitu asuransi bisa di klaim.

Baca juga:  Pengalaman Mengatasi Suspend Akun Grab Driver, Jangan Panik!

Cerita tentang “Asuransi Grabbike”

Ada beberapa pengalaman dari salah satu Driver Grab yang kesulitan dalam mengklaim asuransi Salvus sebut saja dia, Naryo

“Naryo bekerja sebagai Driver GrabBike selama 4 tahun, ia mulai bekerja sejak tahun 2015. Naryo sebelumya bekerja sebagai Pekerja Bangunan yang gaji nya pas-pasan dan tidak menentu.

Naryo adalah seorang driver Grabike yang sangat mematuhi peraturan lalu-lintas dan memakai atribut lengkap Grab. Selain Bekerja sebagai driver Grabbike, Naryo juga bekerja di tempat lain demi mencukupi kebutuhan dua orang anaknya. Anak pertama perempuan Naryo sudah menginjak bangku SMK, dan anak kedua laki-laki Naryo masih umur 7 tahun.

Naryo selalu mengambil orderan Grab setiap pulang kerja dan hari weekend. Karena tempat kerja Naryo Tidak Mengharuskan Memakai sepatu. Tetapi naryo selalu memakai sepatu karena perjalanan dari rumah ke tempat kerja nya jauh, dan kaki akan terasa panas jika terkena sinar matahari.

Pada hari Senin Naryo berangkat bekerja tetapi tidak memakai sepatu, karena sepatu yang biasa di pakai rusak jadi Naryo terpaksa menggunakan sandal. Naryo Pulang jam 22.00 dengan membawa penumpang, sialnya Naryo karena pada saat perjalanan pulang setelah menurunkan penumpang Naryo Mengalami Kecelakaan.

Kecelakaan ini melibatkan Naryo dan pengemudi Mobil. Kecelakaan ini bermula dari Naryo

yang ingin putar balik, tetapi dari arah berlawanan ada sebuah mobil yang melaju kencang hingga menabrak Naryo, hingga mengakibatkan Naryo luka parah. Dan Naryo di bawa kerumah sakit terdekat.

Kaki Naryo diharuskan menjalani operasi karena tulang kaki sebelah kiri nya patah. Naryo yang tidak punya uang untuk menjalani operasi dan juga pengemudi mobil yang menababrak Naryo meminta ganti rugi kepada Naryo, karena membuat bumper bagian depan mobil menjadi rusak.

Baca juga:  Alamat Kantor Grab Semarang dan Cara Daftar Offline

Karena kecelakaan ini berawal dari Naryo yang sembarang putar balik karena saat itu jalanan sangat sepi. Naryo yang saat itu dalam keaadaan sedang dirawat sangat bingung, uang dari mana untuk ganti rugi karena biaya perbaikan yang mahal.

Belum lagi Naryo harus membayar uang tagihan untuk operasi. Naryo mencoba mengklaim asuransi yang di sediakan oleh grab. Tapi sialnya saat Naryo membaca aturan untuk klaim asuransi Salvus dari Grab membuat Naryo sedih, karena saat kecelakaan itu terjadi Naryo tidak memakai sepatu.

Apalagi rumah sakit tempat dia di rawat tidak bekerja sama dengan Salvus selaku pengklaim asuransi Grab. Naryo tetap mencoba untuk klaim asuransi Salvus di Grab tetapi hasilnya nihil.

Pada hari kedua setelah di rawat, Naryo terpaksa mengutang kepada pihak bank untuk melunasi perbaikan mobil dan biaya rumah sakit dan operasi, karena ini satunya-satunya jalan yang dimilikinya. Beberapa bulan telah di lewati dan semua permasalahan telah selesai.

Naryo juga harus membeli motor baru karena dalam kecelakaan itu sepeda motor Naryo mengalami kerusakan yang cukup parah dan jika di perbaiki pun akan sia-sia, jadi Naryo memutuskan untuk membeli sepeda motor tetapi yang bekas karena Naryo juga ingin menabung Dan bekerja keras untuk melunasi hutang di bank.”

Dari cerita Naryo di atas kita harus selalu mentaati aturan, memang Naryo pada saat itu tidak mengetahui aturan yang berlaku untuk klaim asuransi. Jadi kita harus lebih teliti dan hati-hati dalam menjalani segala aktivitas. Karena kita tidak tahu apa yang terjadi di kemudian hari. Membaca aturan yang tertera dengan seksama agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Tetapi sebenarnya bukan pihak Salvus atau pihak Grab yang salah, cerita di atas terjadi karena kesalahan orang itu sendiri.

Bagikan:

Tinggalkan komentar