Titik penjemputannya sudah pas, Kak?
Tunggunya di sebelah mana, Bu?
Bapak pakai baju warna apa, ya?
Beberapa contoh kalimat di atas menjadi pertanyaan yang kerap kali ditanyakan pengemudi ojek online kepada sang customer. Berbeda dari ojek pangkalan yang langsung bertatap muka dengan pengguna jasa, konsumen ojek online seperti sesuatu yang gaib.
Ada banyak kasus ojek yang berakhir dengan tanda tanya. Terkadang lokasi penjemputan sudah pas, malah tidak ada orangnya. Atau bisa jadi saking banyaknya orang yang berada di tempat tersebut, bingung yang mana yang harus dijemput.
“Halo Mbak, saya sudah di depan. Mbak yang mana, ya?” tanya sang ojol.
“Halo Mas, saya yang lagi berdiri pakai toga. Kelihatan?” jawab si calon penumpang.
Lebih parah lagi jika kasusnya seperti ini. Di depan sebuah gedung wisuda, ratusan bahkan ribuan wisudawan terlihat sama persis. Bagaimana cara mengenali penumpang yang melakukan order, coba? Bisa berabe, nih.
Sering kali di satu lokasi, terdapat beberapa orang sekaligus yang ingin menggunakan jasa ojek. Terlebih lagi jika lokasi tersebut merupakan kawasan padat. Tak jarang, jika pengemudi dan penumpang sama-sama tak teliti, kesalahan bisa terjadi. Lalu, bagaimana cara menghindarinya?
TANYAKAN POSISI PENUMPANG
Ada-ada saja penumpang ojol zaman sekarang. Titik penjemputan di mana, penumpangnya malah berdiri di mana. Syukur-syukur jika jaraknya masih dekat sehingga tertangkap oleh mata. Bagaimana jika sudah sampai di lokasi, penumpangnya malah hilang entah ke mana? Jadi sulit, bukan?
Untuk itulah kita perlu memastikan posisi penumpang. Jangan hanya tanyakan sudah sama dengan titik yang dipilih, namun tanyakan juga lokasi tepatnya. Misalnya apakah sedang berdiri di depan gedung, samping gerbang, dekat pos satpam, dan lain sebagainya.
Tak perlu terlalu serius. Jangan tanyakan koordinat penumpang seperti berapa lintang utara, berapa lintang selatan, bujur timur, hingga bujur barat. Siapa yang tahu, coba?
HUBUNGI PENUMPANG
Setibanya di lokasi, segera chat atau telepon penumpang. Beri tahu di mana kita menunggu, sertakan juga plat nomor kendaraan kita agar penumpang lebih mudah mencari.
Biasanya, ada penumpang yang bahkan merasa malas untuk melihat informasi nama, jenis kendaraan, dan plat nomor kendaraan milik sang ojek. Tidak ada yang dapat kita lakukan untuk mengubah pribadi seseorang.
Akan tetapi, ada juga penumpang yang pro-aktif dan segera datang saat sudah melihat keberadaan kita. Untuk memudahkan penumpang mencari kita, gunakanlah jaket kebanggaan yang menjadi identitas kita. Jaket ojol.
TANYA NAMA DAN TEMPAT TUJUAN PENUMPANG
Proses ini hanya sebagai check and re-check saja. Dengan memastikan nama dan tempat tujuan penumpang, kita pun tak perlu ragu membawa orang yang salah. Ingat, cukup tanyakan nama dan alamat saja, ya. Jangan modus dan justru bertanya-tanya status percintaan masih lajang atau tidak.
Dengan memastikan posisi penumpang, nama, tempat tujuan, hingga menginformasikan kedatangan kita, tentu kejadian salah membawa penumpang pun dapat dihindari.
Jangan sampai sudah setengah jalan, baru kaget saat ditelepon penumpang asli (yang merasa ditinggalkan). Jangan sampai sudah jauh, penumpang yang salah naik itu juga baru sadar dibawa entah ke mana.
Jika sudah begini, ‘kan repot jadinya. Ada empat pihak yang dirugikan. Pertama, kita sebagai pengemudi ojek. Kedua, penumpang asli kita. Ketiga, penumpang yang salah kita bawa. Terakhir, yang paling sedih justru pengemudi ojek lain yang penumpangnya malah kita bawa pergi!