Cara membuat bisnis plan yang baik dan powerfull, itulah yang akan dibahas di artikel ini. Dilengkapi dengan contoh bisnis plan dan toolsnya yang bisa anda dapatkan dari file excel yang di download. Contoh bisnis plan kali ini dilengkapi banyak tabel dan data sehingga lebih rapi dan terstruktur. Kami yakin ini bisa menjadi referensi anda dalam mebuat bisnis plan yang baik.
Cara Membuat Bisnis Plan Sederhana
Pengantar
Business plan atau “rencana bisnis” merupakan sebuah rencana bagi seseorang atau pun sekelompok orang yang akan memulai sebuah usaha, apapun bidang usaha yang akan dilakukan. Hal ini sangat penting untuk menuntun arah bisnis tersebut. Mungkin sebagian orang berkata, “untuk apa menyusun sebuah rencana bisnis, jalankan saja apa adanya. Toh bahkan ada yang sukses menjalankan sebuah usaha bahkan dengan hanya modal dengkul seperti Almarhum Bob Sadino.” Ya, ini mungkin tidak sepenuhnya salah. Namun dengan adanya “rencana bisnis” maka seseorang dengan mudah mengetahui ke mana arah bisnis yang akan dijalankan tersebut.
Dalam sebuah rencana bisnis dinyatakan mengenai maksud dan tujuan bisnis yang akan dijalankan, apa target atau goal yang ingin dicapai baik dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Selain itu juga dinyatakan mengenai “bagaimana rencana bisnis dapat dilaksanakan (potensi bisnis ada, hambatan-hambatan yang bakal dihadapi termasuk solusi untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul).”
Kerangka Sebuah Rencana Bisnis
Jika anda melakukan telusur dengan menggunakan mesin pencari, anda pasti akan mendapatkan banyak model kerangka bisnis, yang jika ditelaah secara umum hampir sama. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk merumuskan sebuah kerangka rencana bisnis sebagai berikut:
1. Ringkasan Rencana Bisnis (Business Plan Summary)
Bagian ini menjelaskan secara ringkas mengenai usaha yang akan dibangun dan mengapa usaha yang dipilih ini memiliki potensi untuk sukses yang besar, apa visi dan misinya, produk atau jasa yang ditawarkan, termasuk di dalamnya bagaimana bisnis akan dikelola dan lokasi yang dipilih untuk menjalankan bisnis termasuk.
Komponen penting lainnya yang harus dimasukkan adalah data keuangan dan proyeksi atau estimasi pertumbuhan usaha yang bakal diperoleh di masa depan terutama jika dibutuhkan upaya untuk menggalang pendanaan dari pihak lain seperti investor ataupun pihak perbankan.
Sebuah ringkasan rencana bisnis yang baik sebaiknya tidak lebih dari 2 halaman saja, dan meskipun bagian ini ditempatkan di awal namun sebaiknya ditulis terakhir yaitu setelah semua bagian dari rencana bisnis selesai ditulis. Mengapa demikian? Hal ini mengingat “ringkasan rencana bisnis” tersebut merupakan rangkuman dari keseluruhan rencana bisnis (Parsons, 2019).
2. Profil Usaha (Business Profile)
Bagian ini menjelaskan secara ringkas dan to-the point mengenai maksud dan tujuan usaha, visi dan misi yang hendak dicapai serta bagaimana cara untuk mencapainya, target yang ditetapkan baik untuk jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Pada bagian ini juga dapat dijelaskan mengenai siapa-siapa yang terlibat dalam menjalankan roda usaha yang dilaksanakan. Ini merupakan bagian yang sangat penting mengingat kompetensi dan pengalaman dalam mengelola sebuah usaha akan sangat menentukan ‘berhasil’ atau ‘gagalnya’ sebuah usaha disamping, tentunya, faktor-faktor lain baik internal maupun eksternal.
3. Riset Pasar (Market Research and Analysis)
Bagian ini menjelaskan mengenai “riset atau analisis kondisi pasar”, yang tentunya, besar kecilnya disesuaikan dengan besar kecilnya usaha. Dari riset pasar ini dapat diketahui bagaimana kondisi persaingan di pasar, produk apa yang paling diminati konsumen, kekurangan dan kelebihan produk dari kompetitor, dan lainnya.
Perangkat yang umum digunakan untuk melakukan riset pasar ini adalah “analisis SWOT” yaitu untuk memetakan mengenai faktor-faktor “strength atau kekuatan (S), weakness atau kelemahan-kelemahan (W), opportunity atau kesempatan / peluang yang ada (O), dan threat atau ancaman (T). Dengan analisis SWOT dapat diketahui faktor-faktor sebagai berikut:
- Kekuatan, faktor ini mencakup dua sisi yaitu (1) bisnis anda (internal); dan (2) pesaing anda (eksternal). Pertama, anda mengetahui kekuatan yang anda dimiliki dan hal ini menjadi alasan utama mengapa anda ‘berani’ terjun di bisnis tersebut. Selain itu juga dapat anda ‘jual’ ketika anda menggalang pendanaan baik dari teman ataupun investor yang akan mendanai usaha tersebut; Kedua, anda mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh pesaing anda sehingga anda dapat mempersiapkan strategi untuk mengunggulinya.
- Kelemahan, anda dapat mengetahui kelemahan apa yang dimiliki dan mempersiapkan solusi untuk mengatasi kelemahan tersebut.
- Kesempatan, anda mengetahui adanya peluang atau kesempatan yang dapat diraih dan memungkinkan bisnis berkembang secara signifikan.
- Ancaman, faktor ini perlu diketahui sejak awal agar anda dapat menyusun rencana untuk mengatasi permasalahan yang akan muncul sehingga bisnis anda akan selamat untuk mencapai ‘goal’ yang telah ditetapkan dan meraih sukses.
4. Manajemen Usaha (Organization & Team)
Bagian ini menjelaskan mengenai tim yang akan menjalankan usaha tersebut yang meliputi siapa yang terlibat dalam menjalankan roda usaha, bagaimana hubungan komunikasi dan koordinasi di dalam tim, dan bagaimana untuk mengantisipasi pasar / persaingan.
5. Products / Services
Bagian ini menjelaskan secara ringkas dan to-the point mengenai faktor-faktor kekuatan usaha yang akan anda jalankan. Apa produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen, apa kelebihan-kelebihan produk atau jasa tersebut dibandingkan dengan produk atau jasa serupa dari para kompetitor.
Jelaskan juga mengenai daya saing yang dimiliki oleh usaha atau perusahaan anda seperti the winning team atau “tim unggulan” yang anda miliki, lokasi usaha yang strategis, harga yang bersaing, layanan purna jual yang siap melayani konsumen selama 24 jam. Jelaskan juga mengenai siklus produk yang menjamin kontinuitasnya.
6. Marketing Network
Bagian ini menjelaskan mengenai strategi pemasaran produk, bagaimana perusahaan akan memperoleh pelanggan, menjaga hubungan baik dengan pelanggan serta memberikan yang terbaik kepada pelanggan. Bagian ini memiliki arti yang sangat penting jika dihubungkan dengan proyeksi keuangan (financial projection).
7. Pendanaan (Business Investment)
Bagian ini menjelaskan mengenai dana yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha dan bagaimana dana tersebut akan dipergunakan, termasuk juga sumber-sumber pendanaan yang akan digunakan apakah berupa hutang bank, aset atau kekayaan yang dimiliki. Hal ini perlu dijelaskan setransparan mungkin agar para pemodal / investor merasa nyaman dan yakin bahwa modal mereka akan aman dan berkembang bersama bisnis anda.
8. Proyeksi Keuangan Usaha (Business Financial Projection)
Proyeksi keuangan memiliki keterkaitan erat dengan ‘pendanaan’. Mengapa? Dengan adanya ‘proyeksi keuangan’ maka para investor mempunyai gambaran mengenai ‘nasib usaha’ tersebut ke depannya, apakah akan untung atau malah merugi. Untuk sebuah perusahaan yang sudah mapan, proyeksi keuangan ini dapat juga menyertakan ‘laporan laba rugi, laporan neraca, dan arus kas selama tiga atau lima tahun sebelumnya, termasuk juga hutang-hutang yang dimiliki perusahaan.
Dengan adanya proyeksi keuangan ini dapat diperkirakan prospek keuangan perusahaan dalam beberapa tahun ke depan, termasuk di dalamnya perkiraan penghasilan atau laba yang akan diperoleh, neraca saldo, aliran arus kas dan belanja modal.
Untuk sebuah bisnis yang besar, alat analisis yang dapat digunakan bisa jadi lebih banyak seperti Break Even Point (BEP), Return on Investment (RoI) dan lain-lain. Namun untuk sebuah usaha yang masih dalam skala pemula maka BEP atau ‘titik impas’ sudah mencukupi, karena dengan menghitung BEP, seorang pengusaha pemula dapat mengetahui dengan mudah kapan usahanya ‘pulang modal’ dan mulai menghasilkan keuntungan.
9. Data Pendukung (Legal aspect / Appendix)
Bagian ini menjelaskan mengenai aspek legal yang meliputi dokumen perijinan, catatan transaksi keuangan dan lainnya.
Parson (2019) menekankan bahwa ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam menyusun sebuah rencana bisnis yaitu:
- Buatlah rencana bisnis seringkas mungkin. Pahami bahwa tidak ada orang yang mau membaca sebuah rencana bisnis yang panjang dan bertele-tele. Pastikan bahwa rencana bisnis yang anda susun ringkas dan fokus pada sasaran yang hendak dicapai.
- Pahami siapa rekan / investor yang dibidik. Hal ini penting untuk dipahami yaitu siapa yang akan anda ajak untuk berbisnis atau siapa investor yang anda harapkan akan menginventasikan dananya pada usaha anda. Maka rencana bisnis yang hendak disusun hendaklah disesuaikan dengan target pembaca sehingga lebih mengenai dan mudah dipahami.
- Anda adalah ahlinya. Fokuslah pada objek yang hendak digarap. Pastikan anda memahami benar-benar apa yang hendak dilaksanakan. Susunlah rencana bisnis secara ringkas (mungkin cukup 1 atau 2 lembar) yang dapat diajukan acuan kapan dibutuhkan dan jika memang perlu anda dapat mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan.
Bagan Alur Tahapan Penyusunan Rencana Bisnis (Business Plan)
Pada prakteknya, sebuah rencana bisnis bisa jadi sangat sederhana namun juga bisa jadi sangat rumit. Faktor terpenting adalah anda memahami benar-benar apa yang hendak dilakukan. Semua tahapan sebagaimana dijelaskan di atas bisa dilakukan secara berurutan dan lengkap namun bisa jadi fleksibel sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Jika usaha yang hendak dijalankan masih dalam skala kecil maka dapat dibuat lebih ringkas, misalnya:
- Pendahuluan, bagian ini mencakup (1) ringkasan, (2) profil usaha, (4) manajemen usaha, (5) produk / jasa yang ditawarkan;
- Analisis Pasar;
- Jaringan dan Strategi Pemasaran Produk / Jasa;
- Kebutuhan Pendanaan;
- Proyeksi Keuangan.
- Legalitas Usaha (Opsional)
Contoh Aplikasi Rencana Bisnis (Sebagai Referensi)
- Nama Usaha : Warung Internet Hans.Net
- Slogan : Solusi Internet Cepat dan Murah
Pendahuluan
Dengan semakin pesatnya kemajuan di bidang teknologi informasi yang ditandai dengan ‘booming-nya’ internet dengan segala layanan yang ditawarkan menyebabkan kebutuhan terhadap koneksi internet yang cepat dan stabil merupakan suatu kebutuhan mutlak. Apalagi di masa mewabahnya virus Corona yang menyebabkan banyak kantor mewajibkan pegawainya untuk ‘Bekerja Dari Rumah (Work From Home / WFH)’. Demikian juga sekolah-sekolah yang turut ‘diliburkan’ dan para siswa diwajibkan untuk ‘Belajar Dari Rumah (Study From Home / SFH)’ merupakan suatu peluang besar yang dapat digarap. Berbekal kondisi eksisting tersebut, maka kami selaku manajemen Hans.Net optimis dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk menciptakan sebuah bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan.
1. Maksud dan tujuan
Maksud dan tujuan didirikannya Hans.Net ini adalah untuk membantu para konsumen baik pegawai yang sedang work from home dan anak-anak sekolah yang study from home untuk mendapatkan jaringan internet yang stabil.
2. Visi dan Misi
Visi Hans.Net adalah “Maju bersama dalam menggapai asa!”
Adapun misi yang dicanangkan adalah:
- Menyediakan layanan sewa pakai berupa unit komputer, printer dan scanner;
- Menyediakan layanan berupa jaringan internet cepat dan handal dengan memanfaatkan teknologi terkini;
- Menyediakan bantuan teknis dan solusi bagi masalah-masalah yang dihadapi para pegawai yang sedang WFH maupun pelajar yang sedang SFH;
- Menyediakan layanan yang murah dan terjangkau namun berkualitas.
3. Rencana Usaha
Rencana Jangka Pendek
- Menyewakan unit-unit komputer, printer dan scanner yang siap pakai di tempat;
- Legalisasi software dengan menjadi anggota Software Legos;
- Menyediakan fasilitas berupa penyewaan jaringan Wi-Fi dengan kapasitas per titik minimal 10 Mbps dengan jangkauan maksimal dalam satu lingkup rukun tetangga (RT-RW Net);
- Menyediakan layanan home visit baik untuk instalasi perangkat maupun problem solving tanpa tambahan biaya alias gratis.
Rencana Jangka Menengah
- Membuka toko komputer dan peripheral pendukungnya baik baru maupun bekas (second);
- Menyediakan penyewaan, pemasangan / instalasi unit-unit komputer di rumah-rumah konsumen yang siap pakai;
- Memperluas cakupan layanan dan meningkatkan kapasitas kecepatan koneksi menjadi minimal 20 Mbps;
- Memperluas cakupan jaringan Wi-Fi dengan kapasitas per titik minimal 10 Mbps hingga jangkauan maksimal dalam satu lingkup kelurahan sebagai perluasan RT-RW Net;
- Meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan yang telah ada.
Rencana Jangka Panjang
- Memperluas cakupan layanan dan meningkatkan kapasitas kecepatan koneksi tanpa batasan / unlimited;
- Menjalin kerjasama dengan penyedia sarana dan prasarana telekomunikasi utama seperti PT. Telkom Indonesia dan lainnya.
4. Manajemen Usaha
Pengelolaan usaha ini terbilang sangat sederhana mengingat ini merupakan usaha rintisan di bidang teknologi informasi. Struktur organisasi Hans.Net ini adalah sebagai berikut:
- Pemilik / Pengelola Usaha : Ustadz Yusuf Iskandar
- Penasehat Teknis / Manajemen : H. Hasan Ali
- Teknisi Lapangan : Toni, Masmo
- Operator : Soleh
- Administrasi dan Keuangan : Aulia
- Office Boy dan Umum : Wawan
Struktur organisasi Hans.Net dapat digambarkan sebagai berikut:
STRUKTUR ORGANISASI HANS.NET
5. Jasa yang Ditawarkan
- Net bergerak di bidang jasa penyediaan sewa menyewa unit komputer dan jaringan internet dengan pangsa pasar para pegawai yang sedang WFH dan pelajar yang sedang SFH;
- Menyediakan layanan jasa editing dan printing dokumen;
- Menyediakan jasa pemindaian dokumen, konversi format dokumen;
- Dan lain-lain.
6. Riset dan Analisis Pasar
Kajian Kondisi Eksisting
- Net berlokasi di kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, dekat dengan lokasi perumahan dan sekolah namun tidak terlalu dekat dengan jalan protokol. Akses masuk ke lokasi cukup baik karena berada di tepi jalan utama Kelurahan sehingga mudah dijangkau dari segala arah;
- Usaha sejenis hanya ada di dua titik yang jarak terdekatnya adalah sekitar 1 km dari lokasi usaha Hans.Net. Keduanya hanya membuka usaha ‘warung internet’ dan tidak menawarkan penyewaan jaringan Wi-Fi, termasuk in-place service;
- Terdapat beberapa perumahan yang berdekatan dengan lokasi usaha Hans.Net di mana yang paling dekat adalah Perumahan Pabuaran Indah;
- Terdapat beberapa sekolah yaitu SDN Pabuaran 2 dan SDN Pabuaran VII, juga SMPN Cibinong dan beberapa sekolah swasta.
Analisis Pasar dengan SWOT
Adapun deskripsi dari analisis SWOT dalam penentuan strategi usaha untuk 5 tahun ke depan, dengan melakukan analisis terhadap lingkungan strategis (Eksternal dan Internal) kondisi eksisting pasar / usaha di sekitar Hans.Net adalah sebagai berikut :
Strategi dan Pengembangan Berdasarkan Analisis SWOT
7. Strategi dan Jaringan Pemasaran
Untuk meningkatkan income dan loyalitas pelanggan, strategi pemasaran yang dilakukan oleh Hans.Net adalah sebagai berikut:
- Melakukan promosi dengan pemasangan spanduk-spanduk di titik-titik strategis yang mudah dilihat oleh calon konsumen;
- Melakukan promosi mulut ke mulut, terutama dengan memanfaatkan forum-forum pertemuan warga mengingat pemilik adalah warga asli yang juga merupakan tokoh agama dan tokoh masyarakat;
- Menyebarkan brosur-brosur terutama ke perumahan-perumahan yang berdekatan dan sekolah-sekolah sebagai informasi keberadaan Hans.Net;
- Memberikan discount semua layanan selama 1 bulan pertama sejak pembukaan Hans.Net;
- Membuat keanggotaan bagi para member / konsumen yang memanfaatkan layanan Hans.Net dengan memberikan ‘keuntungan-keuntungan / discount-discount’ yang diharapkan dapat memikat konsumen.
8. Kebutuhan Modal
Pengelola Hans.Net telah melakukan perhitungan yang berkaitan dengan kebutuhan modal (Biaya Tetap (F) + Biaya Variabel (V)) yang diperkirakan sebesar ± Rp. 127.900.000,-, dengan ringkasan sebagai berikut:
- Biaya Modal : Rp. 150.000
- Biaya Operasional : Rp. 59,750,000
- Total Modal : Rp. 127.900.000
Keterangan:
Untuk biaya operasional diestimasikan untuk lima bulan pertama yaitu ketika usaha belum memberikan keuntungan (cash burn rate) sehingga masih bertumpu pada modal awal yang disediakan oleh pemilik / pengelola. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
PERHITUNGAN TOTAL KEBUTUHAN MODAL AWAL
WARUNG INTERNET HANS.NET
9. Proyeksi Keuangan
Manfaat mengetahui proyeksi keuangan
Proyeksi keuangan diantaranya dibutuhkan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
- Bagaimana nasib usaha dalam beberapa tahun ke depan;
- Kapan sebuah usaha akan mulai ‘menuai laba’;
- Informasi bagi investor bahwa usaha yang akan dilakukan “profitable” sehingga mereka mau untuk menginvestasikan uangnya pada usaha tersebut;
- Sebagai dasar untuk penyusunan rencana ke depan strategi baik untuk meningkatkan “revenue” maupun untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerugian / kegagalan usaha;
- Memberikan informasi mengenai berapa unit produksi / barang yang harus terjual untuk mencapai ‘titik impas’ yaitu Total Cost = Total Revenue (TC = TR);
- Berguna sebagai pembatas atau margin agar sebuah usaha tidak mengalami ‘loss’ atau ‘rugi’;
Proyeksi keuangan menggunakan Break Even Point / BEP (Titik Impas)
Sebetulnya ada banyak cara untuk melakukan proyeksi keuangan diantaranya adalah dengan Return on Investment (RoI) selain dengan BEP. BEP memungkinkan seorang pengusaha mengetahui kapan usahanya tersebut akan ‘pulang modal’ dan menghasilkan keuntungan sehingga dia dapat mengoptimalkan segala sumber daya yang dimiliki untuk memaksimalkan ‘penghasilan’ atau ‘revenue’
Rumus dan Komponen-Komponen BEP
BEP dapat digunakan untuk mengetahui ‘berapa unit produk harus diproduksi atau berapa unit barang harus terjual untuk dapat mencapai ‘titik impas’, yang dirumuskan:
BEP Unit = Biaya Tetap : (Harga per Unit – Variable Cost per Unit)
Selain itu, BEP juga dapat digunakan untuk mengetahui ‘besaran rupiah’ untuk mencapai ‘titik impas’, rumusnya dapat dituliskan sebagai berikut:
BEP Rupiah = Biaya Tetap / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)
atau
BEP Rupiah = Total Biaya (TC) – Total Pendapatan (TR)
Untuk memperoleh Total Biaya (TC), rumusnya:
Total Biaya (TC) = Biaya Tetap (F) + Biaya Variabel (V)
Untuk memperoleh Total Pendapatan (TR), rumusnya:
Total Pendapatan (TR) = Pendapatan (R) x Bulan ke n
Sebelum melakukan proyeksi keuangan dengan menggunakan BEP, ada beberapa hal yang penting untuk diketahui yaitu:
- Biaya Tetap atau Fixed Cost, yaitu biaya-biaya yang biasanya dikeluarkan pada saat awal memulai usaha dan bersifat tetap meskipun komponen produksi atau lainnya berubah bahkan kalaupun ‘tidak ada penjualan’ atau ‘transaksi’ yang terjadi. Contoh ‘Biaya Tetap’ adalah biaya sewa / beli tempat usaha (toko, lapak atau lainnya), mesin produksi, Komputer, biaya perijinan, biaya promosi, biaya instalasi listrik dan lain-lain;
- Biaya Variabel / Variable Cost, yaitu biaya yang sifatnya berubah-ubah sesuai kebutuhannya yang dikeluarkan untuk ‘menjalankan usaha’. Contoh ‘Biaya Variabel’ diantaranya alat tulis kantor, biaya perawatan, gaji pegawai, biaya langganan internet (paket Indihome) dan lain-lain;
- Harga Penjualan Harga Jasa, yaitu harga yang kita tentukan kepada konsumen atau pembeli;
- Kontribusi Margin Per Unit (Total Penjualan – Biaya Variabel), yaitu jumlah laba yang diperoleh ketika produk terjual atau konsumen menggunakan layanan jasa yang diberikan.
Simulasi Perhitungan dengan Kasus Warung Internet Hans.Net
a. Perkiraan Pendapatan Per Bulan (Revenue (R))
Berdasarkan hasil perhitungan perkiraan pendapatan per bulan Hans.Net adalah sebesar Rp. 21.105.000, yang diperoleh dari Pendapatan Per Hari x Jumlah Hari dalam sebulan, yang jika dirumuskan menjadi: RBulan = RHari x 30 hari.
Secara rinci, perkiraan pendapatan tersebut dapat dilihat pada data berikut:
b. Analisis Titik Impas / Pulang Pokok (BEP)
Berdasarkan tabel analisis BEP di atas dapat diketahui bahwa pada bulan ke 8, warnet Hans.Net sudah akan mulai memperoleh laba yaitu sebesar 5.090.000.
Ilustrasi grafis dari hasil analisis BEP dapat dilihat pada gambar berikut:
10. Legalitas Usaha
Hans.Net merupakan sebuah usaha dagang dan memperoleh legalitas dari Dinas Perdagangan dan Industri Kabupaten Bogor. Hal ini karena Hans.Net berdomisili di Kel. Pabuaran, Kec. Cibinong, Kab. Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Kesimpulan
Menyusun sebuah “Rencana Usaha / Business Plan” boleh dibilang susah-susah gampang. Banyak yang sukses tapi banyak pula yang gagal. Menurut penulis ada ‘rumus sederhana’ dalam pengembangan ‘rencana bisnis’ yaitu:
- Kenali dengan baik “Apa / Siapa Anda”, anda harus mengenali dengan baik mengenai kondisi eksisting usaha yang akan anda tekuni (pahami benar bahwa ada ‘peluang yang bisa digarap, ada atau tidaknya saingan, akses terhadap pendanaan, dan hal terkait lainnya);
- Evaluasi secara berkala, “Bagaimana perkembangan usaha anda” (ini bisa dilihat diantaranya dari proyeksi keuangan dengan menggunakan “Analisis Titik Impas atau BEP). Analisis BEP dapat dijadikan kunci “faktor-faktor apa yang dapat mendorong peningkatan revenue”, komponen biaya apa yang bisa dioptimalkan dan lain-lain.
Download Bisnis Plan + Toolsnya!
Untuk mendownload file bisnis plan di atas dalam bentuk word dan toolsnya dalam bentuk Excel, langsung saja kunjungi halaman ini!