Gocar Gaji 15 Juta – Hari ini suasana begitu mendung di Samarinda kota, cuaca disini tidak menentu. Bila di kota-kota lain di Indonesia sudah masuk musim kemarau, disini berganti ganti antara hujan dan panas, dan bila di kota-kota lain musim hujan, disini juga tetap masih saja antara panas dan hujan, memang iklim di Kaltim ini tidak bisa di prediksi.
Pak Dullah, Driver Gocar Samarinda
Kebetulan saat ini saya ingin berjalan – jalan ke beberapa mall di area Samarinda, untuk melepas sedikit penat dan juga ada beberapa barang yang memang perlu dibeli.
Takut ambil resiko karena sudah mulai ada tanda-tanda gemeritik air hujan, langsung saja saya pesan Gocar. Tidak lama aplikasi saya menemukan driver Gocar, Pak Dullah namanya. Tidak berselang lama menunggu beliau datang dan menyapa,
“Pagi Dek, Mau ke SCP yah?”,
“Pak Dullah ya?, iya Pak” sahut saya.
Saya pun segera masuk ke mobil Yaris versi lama milknya.
“Wah mobilnya walaupun lama tapi masih gres ya Pak” sahut saya.
“Hehe, iya Dek, ini saya rawat seperti istri sendiri” balas Pak Dullah sambil tersenyum lebar.
“Sudah rate keberapa Pak Dullah?” Tanya saya lagi.
Saya memang kalau tidak ngantuk sangat suka bercakap-cakap dengan driver, baik itu bila menggunakan Gojek, ataupun Gocar, kecuali bila sudah mengantuk ya tidur saja sepanjang jalan.
“Aduh baru 2 ini Dek” sambil melihat jam tangan yang sudah menunjukkan angka 11:00 wita.
“Memangnya Pak Dullah start dari jam berapa Pak hari ini” Tanya saya penasaran.
“Saya berangkat habis subuh tadi Dek, lalu nongkrong di dekat pasar Segiri sini, agak siangan karena belum ada yang nyangkut saya pindah ke daerah Mahakam” Sahutnya.
“Sekarang sudah tidak seperti dulu Dek” Sahut beliau.
“Loh kenapa Pak?” Balas Saya.
Akhirnya beliau pun bercerita dengan santai tetapi serius, bahan ceritanya pun sangat menarik sehingga saya sangat memperhatikan ceritanya.
**Baca juga:
- Keseharian Tio Sebagai Gojekers Samarinda, Simak Ceritanya!
- Jam Mudah Dapatkan Penumpang Gocar, Biar Untung Banyak
Gaji Pak Dullah Mencapai 15 Juta Sebulan
Dulu itu tepatnya di akhir 2015 dan awal 2016 banyak terjadi keributan akibat masuknya ojek online di kawasan Kaltim, terutama di Balikpapan, sejatinya ojek konvensional tidak setuju bila kehadiran ojek online ini sedikit demi sedikit menggerus pendapatan mereka. Termasuk jenis mobil atau yang kita kenal dengan Gocar ini. Dulu yang sangat rebut dengan Gocar ini adalah dari Taxi Taxi umum yang ada, terutama Taxi bandara.
Di awal 2016 peminat transportasi online sudah mulai banyak, yang tanggap teknologi juga mulai berkembang entah itu anak muda, pekerja, sampai orang tua pun juga tidak mau kalah.
Saya ingat saat itu seminggu setelah mendaftarkan si Putih ini (nama mobil yaris beliau) di Gocar, saya keluar rumah pada pukul 08:00 wita, cukup santai dimana saya masih bisa bersih-bersih rumah, olahraga, juga memberi makan burung kesayangan.
Saya mulai start dari arah tepian Mahakam, ngga lama kok, paling 15 menit sudah dapat notivikasi penumpang, dan saat itu harganya masih oke banget. Sekali narik bisa 60 ribu dengan jarak kurang lebih 5KM saja.
Ngga sampai jauh-jauh ke pusat kota, hanya nongkrong di tepian Maham sini dekat Masjid Islamic Center, sehari saya bisa sampai 15 penumpang, dengan rata-rata 30 ribu per satu penumpang.
Ya dalam 1 hari kurang lebih bisa masuk 500 ribuan, itupun 15 orang bisa Bapak dapat sampai pukul 16:00 wita loh. Jam 17:00 wita saya sudah sampai lagi dirumah bersih-bersih dan kumpul sama keluarga.
Pendapatan Hanya Sepertiganya Saja di Tahun 2019
Tahun-tahun awal memang sangat menguntungkan bagi driver, mungkin juga sebagai sarana promosi agar rekanan driver lebih banyak lagi. Kalau sekarang? Ya seperti ini, ini hampir tengah hari baru 2 saja penumpang saya.
Ya adasih seperti teman-teman lain yang bisa sampai tengah malam terus mencari penumpang, tapi saya juga mempunyai anak istri yang perlu diberi perhatian.
“Jadi Pak Dullah, kalau saat ini kisaran pendapatan sebulannya jadi berapa?” Tanya saya penasaran.
“Merosot jauh Dek, paling Cuma 6 jutaan aja normalnya” Sahut Pak Dullah.
Tanpa sadar posisi mobil sudah berada di depan Mall SCP, saya pun membayar dengan cash dan berterimakasih sudah diantar dengan baik dan cerita yang sangat bagus pengalaman beliau.
“Terimakasih Pak Dullah, sampai ketemu lagi” Sahut saya melambai memasuki tangga Mall tersebut.