Tips Menghindari Pelecehan Saat Naik Ojek, Penumpang Wajib Tahu!

Sarana transportasi masa kini dimudahkan dengan kemajuan teknologi. Jika bertahun-tahun lalu pilihan transportasi umum terbatas, kini kita tak lagi perlu takut bepergian bila tak punya kendaraan sendiri.

Maklum, kini ada beberapa pionir ojek online yang memberikan layanan ojek secara murah dan mudah.
Cukup keluar saja ke jalan raya, lihat kiri dan kanan, pasti ada saja ojek online yang berseliweran. Saat ini, cukup tekan ponsel, ojol—sebutan lain pengemudi ojek online—pun akan segera datang menjemput kita ke tujuan.

Meskipun dimudahkan, kita sebagai penumpang perlu berhati-hati saat menggunakan ojek online. Sistem aplikasi mengacak kita kepada salah satu pengemudi, padahal kita tidak mengenal orang tersebut sama sekali. Lantas, apa kita dapat begitu saja mempercayakan perjalanan kita kepada orang tersebut?

Tanpa ingin menjatuhkan pihak tertentu, bisa kita dengar bahwa nyatanya terjadi banyak kasus pelecehan seksual yang menimpa penumpang ojek. Pelecehan ini dapat berupa kontak fisik, kata-kata yang menjurus ke arah negatif, hingga ajakan bersifat seksual. Niatan ingin lebih mudah berangkat kerja atau pulang ke rumah, justru harus ternoda dengan oknum ojek yang ‘nakal’.

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Ingat, baik tua maupun muda, pria maupun wanita, kita bisa saja menjadi sasaran penjahat seksual. Untuk itulah, sebelum duduk manis di kursi penumpang, mari perhatikan beberapa hal berikut ini.

 

PASTIKAN IDENTITAS SOPIR

Tak jarang, saat memesan ojek online, ternyata pengemudi yang muncul berbeda dari profil yang ada di aplikasi. Meski terkadang sang ojol menjelaskan bahwa itu akun saudaranya, temannya, atau apalah itu, kita patut waspada.

Baca juga:  7 Aplikasi Penguat GPS Terbaik untuk Gojek dan Grab

Bayangkan saja seperti ini. Mengapa dia harus menggunakan akun orang lain, bukan akunnya? Jika memang akun pribadinya tidak bermasalah, tentu tak ada yang harus dipusingkan.


Meski begitu, bukan berarti semua ojol yang tak menggunakan data pribadinya saat menerima order-an kita sudah pasti dicap sebagai orang jahat. Jika memang sudah kepepet, kamu bisa tanyakan identitas asli pengemudi, minimal melihat kartu identitas yang ia miliki. Bisa berupa KTP hingga SIM.

Meski sepertinya kurang sopan, justru dengan cara seperti itu, ojol yang punya niat jahat menjadi ragu karena kamu sudah tahu informasinya. Akan tetapi, jika ojol menolak memperlihatkan data diri dengan alasan yang tidak masuk akal, kamu boleh ragu.

 

SEPAKATI RUTE PERJALANAN

Ada seribu satu cara menuju Roma, itu kata pepatah. Nyatanya, untuk menuju suatu lokasi, kita bisa saja menempuh jalur yang berbeda. Bisa jadi kita sudah terbiasa lewat jalan tertentu, tetapi malah diantar ojek menggunakan rute yang lain.

Kita bisa meminta driver untuk mengemudikan kendaraan sesuai rute yang kita inginkan, tentunya dengan catatan jalur yang ditempuh masuk akal. Tidak mungkin bukan, jarak tempuh rute yang ingin kita lewati berkali-kali lipat lebih jauh daripada jarak rute lain?

 

NILAI KONDISI KENDARAAN DENGAN SAKSAMA

Bukan menilai mahal-murahnya harga suatu kendaraan, cukup pastikan kendaraan yang akan kita tumpangi layak pakai.
Jika menggunakan ojek motor, perhatikan kenyamanan bangku penduduk dengan pengemudi. Pastikan juga tanjakan kaki berfungsi dengan baik. Lebih jauh, lihat seberapa tinggi sepeda motor yang digunakan. Katakanlah terjadi hal yang tak diinginkan, kita harus mampu memperkirakan kemungkinan kita meloncat dari kendaraan tersebut.

Sementara itu, jika menggunakan ojek mobil, lihat apakah kaca mobil berupa kaca buram atau tembus pandang. Untuk menghindari pelecehan yang dilakukan pengemudi, duduklah di bagian belakang sopir, bukan di samping. Namun yang terpenting, sebelum menutup pintu mobil, pastikan gagang mobil lancar digunakan untuk dibuka-tutup.

Baca juga:  Cara Daftar atau Pindah jadi Driver Gojek 2023 Secara Online

Itulah beberapa cara lebih aman saat menaiki ojek online. Tetaplah awas dan waspada terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi.

Bagikan:

Tinggalkan komentar