Pengalaman Jualan di Lazada, Lumayan Hasilnya!

Pengalaman jualan di Lazada menjadi bahasan kita kali ini. Tulisan saya satu ini mungkin bisa membantu kamu untuk jualan di Lazada juga. Berikut adalah cerita pengalaman jualan di Lazada versi saya.

Alasan Jualan di Lazada

Pengalaman Jualan di Lazada

Saya mulai jualan di Lazada belum lama, baru sekitar dua bulanan. Sebenarnya tidak alasan khusus saya jualan di Lazada. Lazada mirip platform jualan lainnya.

Jadi, alasan saya mulai jualan di Lazada karena menurut saya penjual yang baik itu mempunyai market di berbagai platform jualan.

Kenapa saya menyebutkan seperti itu? Karena setelah melakukan survey dari bebera pelanggan saya, saya menemukan bahwa mereka lebih nyaman melakukan pembelian melalui pihak ketiga seperti Lazada.

Mereka akan merasa aman saat melakukan transaksi tanpa was-was dengan kemungkinan penipuan.

Cara Mendaftar Sebagai Penjual di Lazada

Setelah melakukan survey tersebut akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar jualan di Lazada. Awalnya saya hanya mengunjungi laman seller center Lazada, tapi ternyata saya pikir akan lebih mudah dengan mendownload aplikasinya.

Sebelum daftar jadi penjual ternyata harus membuat akun dulu. Data yang diminta untuk membuat akun adalah negara saya, bahasa yang akan digunakan, tipe store, nomor ponsel, email,kata sandi, serta nama toko saya. Lalu tekan tombol sign up.

Kalau saya tidak salah, nantinya akan muncul tiga pilihan jenis market yang kalian inginkan. Saya memilih “Penjual Lazada Lokal” karena bisnis saya masih kecil dan baru mencakup di pasaran nusantara saja. Setelah pemilihan itu saya diminta mengisi data lagi.

Baca juga:  Pengalaman Kerja di Tokopedia, Penasaran? Ini Rasanya!

Data yang diminta kali ini terkait market saya dibandingkan data diri saya seperti alamat toko. Alamat toko yang diminta harus selengkap-lengkapnya, harus ada negara, provinsi, kota, distrik, dan kode pos.

Selain itu saya juga diminta memasukkan alamat pengembalian jika ada pelanggan yang mau retur barang. Alamat pengembalian saya sama dengan alamat toko jadi saya cukup mencentang kotak yang bertuliskan “alamat sama dengan toko”.

Mulai Berjualan di Lazada

Setelah dibuatnya akun jualan di Lazada, saya bisa mengunggah produk saya di tempat tersebut. Produk yang saya unggah hanya produk-produk yang ready stock.

Tak lupa saya juga menginformasikan kepada pelanggan saya melalui akun Instagram bahwa toko saya sekarang sudah ada di Lazada dan sambutannya cukup baik dari mereka.

Cara menambahkan produk di Lazada tidak terlalu sulit.

  • Pertama, saya cukup mencari menu “produk” dan menekan “tambahkan produk”
  • Lalu isi keterangan yang diperlukan seperti nama barang, nama brand, dan harga
  • Setelah semuanya lengkap tekan unggah dan pelanggan saya bisa berbelanja disitu.

Oh iya ada satu yang saya lupa, bahwa bisa saja produk yang kamu unggah tidak diijinkan atau ditarik kembali.

Saya pernah mengalaminya dan tidak tau alasan pastinya. Untuk mencegah kejadian seperti ini terulang lagi saya biasanya membuat nama produk yang satu dengan yang lainnya tidak mirip untuk menghindari kecurigaan spam.

Baca juga: Cara Pinjam Uang di Lazada Paylater

Pesan Kesan Jualan di Lazada

Berjualan di Lazada yang saya alami tentu saja membantu penjualan saya. Sampai saat ini saya masih bertahan berjualan di Lazada.

Mungkin dari pihak Lazada yang harus ditingkatkan adalah kecepatan aplikasinya. Entah memang aplikasinya yang lemot atau ponsel saya nya yang terlalu kentang. Tapi, saya sangat terganggu dengan hal tersebut.

Baca juga:  Pengalaman Kerja Sebagai Driver Ojek Online (Grab), Segini Penghasilanku!

Untuk desain UI pada aplikasI nya saya suka, simpel. Pencairan dana ke rekening saya pun tergolong cepat dalam 1×24 jam.

Itulah pengalaman jualan di Lazada, saya percaya bahwa Lazada akan berkembang memperbaiki kekurangan mereka. Jelasnya, selama saya belum mengalami permasalahan di Lazada saya akan tetap bertahan disini.

Bagikan:

Tinggalkan komentar