Saya adalah seorang asisten konsultan yang menangani proyek di berbagai kota di Indonesia, jadi belajar mandiri saat ditempatkan adalah suatu kewajiban bagi saya. Walaupun, saya sudah menyatakan keinginan saya untuk tidak ditempatkan di kota-kota lain tetapi semuanya tidak sesuai keinginan saya.
Saat itu, perusahaan saya mendapatkan sebuah proyek ISO 9001:2015 di kota Palu dan Makassar. Ini merupakan proyek pertama yang kami menangkan di daerah Sulawesi. Tentunya proyek ini bukan proyek sembarangan.
Akhirnya, setelah dilihat dari semua kandidat asisten konsultan, maka saya adalah pilihan yang paling tepat untuk ditempatkan di kota Palu dan Makassar selama hampir 4 bulan. Alasan utamanya adalah saya masih belum menikah. Dan karena itu adalah tuntutan pekerjaan, saya pun meminta waktu untuk mempertimbangkannya.
Pertama Kalinya..
Jujur saja, itu pertama kalinya saya pergi jauh dari keluarga dan tinggal di sana sendirian. Selain itu, pertama kalinya bagi saya untuk bekerja jauh dari tim dan rekan kerja saya. Walaupun, jaman sekarang bisa berkomunikasi dengan ponsel.
Kegelisahan itu membuat saya hampir saja melepaskan pekerjaan ini. Saya merasa tidak berani dan merasa sangat kuatir. Saya kuatir dan tidak percaya diri bahwa saya bisa mengerjakan proyek ini sendirian di sana.
Tetapi, untuk pertama kalinya juga, orangtua saya malah bersikeras supaya saya berangkat dan tidak melepaskan pekerjaan ini. Orangtua saya menyatakan bahwa ini adalah suatu cara agar saya belajar mandiri. Dan akhirnya, saya pun berangkat.
Belajar Mandiri Saat Ditempatkan
Saya pun tiba di kota Palu dan Makassar dan bertemu dengan klien saya. Saya pun sempat berbincang mengenai kota Palu, Makassar dan juga proyek yang akan dikerjakan selama beberapa bulan ke depan.
Belajar untuk hidup mandiri di kota orang lain ternyata tidak semudah itu. Apalagi, daerah tersebut sedikit berbeda dengan daerah asal dan tidak ada teman di tempat itu. Saya jadi teringat kata orang-orang, saya sedang belajar mandiri di kota orang yang tidak kita ketahui isinya.
Kesulitan untuk Beradaptasi
Ketakutan saya untuk berkenalan dengan orang lain, membuat saya mengalami kesulitan untuk beradaptasi. Saya takut salah berbicara dan takut kalau orang yang saya ajak berkenalan adalah orang jahat. Kesulitan ini juga berdampak kepada klien saya.
Di awal pertemuan dengan klien saya, saya mengalami kesulitan untuk beradaptasi. Saya seperti merasa gugup tetapi saya bersyukur klien saya merupakan orang-orang yang ramah. Klien saya sepertinya menyadari kegugupan saya dan berusaha mencairkan suasana.
Pada akhirnya, saya pun mulai menyadari rasa takut saya, membatasi saya untuk mengenal klien saya. Dan rasa takut saya justru akan membuat proyek saya gagal. Saya pun mulai membiasakan diri untuk beradaptasi dengan mereka.
Belajar Memahami Karakter Klien
Hidup mandiri saat ditempatkan di kota Palu dan Makassar menuntut saya untuk belajar memahami daerah dan orang-orang di daerah tersebut. Apalagi, bagi saya yang adalah seorang asisten konsultan. Saya harus belajar memahami karakter mereka sehingga proyek ini bisa berhasil.
Saya mulai mempelajari karakter klien saya secara perlahan. Saya mengajak untuk mengobrol, bahkan sesekali makan siang bersama. Kami bukan hanya bercerita tentang pekerjaan saja tetapi juga mulai bercerita tentang suku dan daerah itu.
Saya semakin banyak belajar untuk memahami karakter orang lain yang berbeda suku dengan saya. Ini menjadi ilmu baru bagi saya untuk pekerjaan saya ke depan.
Belajar Menyelesaikan Permasalahan Sendiri
Saya juga belajar bagaimana menyelesaikan permasalahan dari pekerjaan sendirian. Selama ini, saya selalu mengambil jalan keluar dengan keputusan dan pertimbangan dari tim saya. Tetapi selama saya menangani proyek di kota Palu dan Makassar, saya belajar mengambil keputusan sendiri.
Saya semakin belajar untuk menjadi seorang pemimpin dan tidak mengandalkan orang lain lagi dalam pekerjaan saya. Saya belajar untuk mendengarkan pertimbangan dari klien saya dan mengambil keputusan yang terbaik bagi klien saya sesuai dengan teori yang ada.
Ahirnya, hidup mandiri saat ditempatkan di kota Palu dan Makassar memberikan saya pengalaman dan pelajaran yang penting bagi karir saya.