Pengalaman Cara Menggunakan Aplikasi Grab Driver buat Driver Baru

Pengalaman cara menggunakan aplikasi grab driver – Saya menengok ke atas meja di sudut ruangan, jam digital menunjukkan pukul 07.00 wib. Pagi ini adalah kali pertama saya sebagai driver Grab bike. Karena baru pertama kali, saya memilih untuk mengaktifkan aplikasi driver grab diatas jam antar sekolah karena saya merasa gugup dan belum percaya diri jika harus memulai aktivitas di jam sibuk. Ini adalah ceritaku…

(Kalau belum baca cerita daftar menjadi driver grabbike, baca di sini)

Siapa Bilang Tidak Bisa, Apapun Bisa Asal Mau Belajar!
Siapa Bilang Tidak Bisa, Apapun Bisa Asal Mau Belajar!

Tepat pukul 08.00 wib , saya memacu motor Scoopy yang telah saya siapkan sebelumnya. Selain kendaraan yang bersih, bensin terisi penuh, kelengkapan berkendara saya juga menyiapkan dana cash sebesar Rp. 200.000. Namun yang paling penting tentu mengaktifkan aplikasi driver dengan langkah seperti ini :

  1. Membuka Aplikasi Grab Driver
  2. Klik Tombol Setuju
  3. Masuk Dengan Akun Google yang sudah terdaftar
  4. Otomatis Login (Tekan Tombol Power di tengah atas aplikasi sampai berwarna hijau dan Tekan      Tombol idle di pojok kanan atas aplikasi sampai berwarna hijau)

Lahir dan tinggal di Yogyakarta tentu merupakan point plus bagi saya. Bukannya sombong, namun setiap jalan tikus disudut kota ini pernah saya jelajahi jadi mengunakan google maps mungkin pilihan yang kedua.

Kali ini saya mengambil rute menuju ke arah UGM, dalam pikiran saya pasti akan banyak penumpang disana. Dan benar saja, sekitar 300 meter dari Fakultas Geografi tiba – tiba muncul notifikasi.

Hmmm…saya terdiam sejenak, saya pandangi aplikasi tersebut. Saya baca berulang – ulang isi pesan tersebut :

  • Pesanan : Bubur Ayam Aisyah
  • Nama Penerima dan Alamat Penerima
  • Pembayaran Cash senilai Rp. 15.000
  • Peta titik pesanan dan titik pengantaran

Ketika saya mengerti, saya segera mengarahkan tujuan saya ke tempat pemesanan makanan.

Baca juga:  Ini Cara Buat Akun Grab Penumpang Banyak Dari Satu HP

Namun dalam perjalanan saya teringat aturan saat training “saat menerima pesanan, pastikan konfirmasi kepada pemesan untuk menghindari pemesanan fiktif” .

Saya pun berhenti perlahan ditepian jalan, saya buka kembali aplikasi saya terdapat tiga fitur telepon, obrolan dan pesan. Ahh.. telepon saja lah agar lebih mantap.

“selamat pagi saya dari grab, betul mbak pesan bubur ?”

terdengar suara dari seberang “betul pak, minta tolong ya”

dengan semangat saya menjawab “siap mba, mohon ditunggu”

Entah perasaan macam apa ini, saya merasa benar – benar bahagia dan semangat.

Sesampai di warung yang dimaksud, saya segera menyebutkan pesanan saya. Sembari menunggu saya membuka kembali aplikasi tersebut. Saya pandangi lagi, saya baca kembali kemudian saya mengerti untuk langkah selanjutnya :

  1. Lihat lagi pesanan apakah sudah sesuai dengan yang saya pesan.
  2. Klik tombol saya sudah pesan
  3. Baca kembali maps berulang kali agar paham titik antar yang benar

Tak berapa lama pesanan saya sudah siap, setelah membayar sesuai tagihan saya langsung melaju ke titik antar.

Jujur saja dalam perjalanan mengantar pesanan saya tidak melihat maps secara langsung, karena saya tidak memiliki penyangga hp di dashboard motor.

Dengan ingatan saya yang seadanya saya melaju saja, sampai masuk ke perumahan yang dimaksud saya baru kebingungan.

Ada beberapa gang yang saya lewati namun saya tidak yakin gang mana yang harus saya lewati, akhirnya saya berhenti ditepian jalan untuk menengok maps di aplikasi.

Namun lagi – lagi saya lupa, ternyata saya belum mengklik tombol konfirmasi yang berarti makanan siap diantar. Akhirnya saya klik saja, walaupun sudah hampir saya antar. Beruntung, lokasi yang dimaksud tidak jauh dari tempat saya berhenti saat ini.

Baca juga:  Sistem Bagi Hasil Grab Food 2019, Apa Menguntungkan?
Siapa Bilang Tidak Bisa, Apapun Bisa Asal Mau Belajar!
Foto : tempo.com

Setelah sampai tepat di depan rumah, saya menelepon pemesan dan menyerahkan makanan tersebut. Pemesan tersebut tampak menyambut kedatangan saya, ia menyerahkan uang pembelian dan tersenyum lebar. Perasaan saya berdebar – debar saat itu, bukan karena jatuh cinta lho! tapi saya merasa sedikit ‘grogi’ karena ini adalah pengiriman pertama saya.

Usai mengklik tombol menerima pesanansaya melanjutkan perjalanan kembali. Saya berharap kali ini ini mengantarkan penumpang agar saya paham bagaimana mengunakan aplikasi untuk mengantarkan penumpang.

Kurang lebih sekitar 10 menit saya berkendara menuju ke tempat keramaian sampai saya sampai di sekitar Galeria Mall. Saya sedikit memperlambat laju kendaraan, saya jadi teringat dengan istilah Zona Merah atau kawasan yang dilarang mengambil penumpang.

Namun saya melihat disekitar kawasan ini beberapa driver berjajar di pinggiran jalan sambil mengobrol. Haruskah saya berhenti, tapi saya masih belum ‘pede’ jadi saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.

Namun tak jauh dari sana ada notifikasi yang masuk. Saya berhenti kembali di tepian jalan, sekali lagi saya pandangi aplikasi tersebut. Wah, kali ini pengantaran penumpang. Kali ini saya sedikit lebih percaya diri dengan langkah berikut :

  1. Klik tombol terima pekerjaan.
  2. Lihat maps titik penjemputan dan pengantaran.
  3. Klik tombol chat, dan memberikan info bahwa akan segera menjemput.

Sesampai lokasi penjemputan, saya melihat seorang wanita kisaran umur 20 -25 tahun menunggu sambil memegang hp. Saya dekati dan saya pastikan penumpang tersebut adalah orang yang melakukan order pengantaran.

“Maaf mba, benar yang order ke Malioboro ?”

ia pun tersenyum manis “benar pak”.

Dengan sigap saya memberikan helm dan masker demi keselamatan dan kenyamanan. Setelah klik tombol Mulai  saya pun memacu kendaraan saya menuju tempat tujuan.

Baca juga:  Penumpang Grab Tidak Sopan? Cepat Lapor!

Selama perjalanan saya tidak banyak bicara, saya takut penumpang merasa tidak nyaman jika saya ajak mengobrol atau bertanya. Sehingga perjalanan selama 20 menit saya lewati dengan berfokus pada perjalanan saja. Beberapa meter sebelum lokasi tujuan, saya bertanya pada penumpang tersebut

“mba, benar di depan pasar Beringharjo khan ?” dengan sedikit berteriak ia menyahut “benar pak”.

Setelah menurunkan penumpang dan menerima pembayaran saya pun mengklik tombol selesai. Saya pun melanjutkan kembali perjalanan, untuk pengalaman pertama saya hari ini saya berhasil meneri 5 orderan sampai pukul 17.00 wib. Hahh…sepertinya sudah cukup untuk hari ini, saya memutuskan untuk pulang kerumah. Namun, sebelum pulang saya buka kembali aplikasi saya dan mematikan aplikasi dengan tahapan berikut :

  1. Klik Menu di Pojok Kiri Atas Aplikasi Grab Driver
  2. Klik Profil Driver
  3. Klik Log Out
  4. Selesai

Rasanya lega sekali , saya merasa hari ini berjalan cukup baik. Aplikasi Grab Driver bagi pemula seperti saya cukup mudah untuk dipahami, saya rasa semakin banyak order yang saya terima maka akan semakin mengerti cara penggunaannya. Dan sekarang saatnya pulang dan beristirahat, saya tidak sabar sampai di rumah dan bercerita sambil menghitung jumlah pendapatan hari ini dengan istri. Alhamdulillah.

Kalau kalian ingin tahu lebih detail dan lengkap panduan cara penggunaan app, kalian bisa membaca: cara menggunakan aplikasi grab driver

Bagikan:

Tinggalkan komentar