Pengalaman Daftar Jadi Driver Gojek, Hasil Migrasi dari Uber

Ini cerita lama saat saya (namanya anonim) memutuskan bergabung dengan Gojek setelah mendengar berita bahwa Uber akan berhenti beroperasi di Indonesia. Mundurnya Uber dari persaingan layanan transportasi online saat itu benar-benar mengejutkan. Seperti sudah diketahui bersama bahwa Uber pada 2018 diakuisisi oleh Grab. Beredarlah sms dan email agar driver Uber entah itu pengguna sepeda motor atau mobil untuk segera mendaftarkan diri ke Grab.

pengalaman cara daftar grab 2019

Di saat bersamaan, kubu ijo lokal tidak tinggal diam melihat peluang. Gojek pun membuka penerimaan driver baru secara besar-besaran khusus untuk driver eks Uber. Karena diharuskan mendaftar ulang walaupun Grab yang notabene membeli Uber.

Hal itu jadi pertimbangan sebagian besar driver Uber termasuk saya untuk memilih gabung dengan layanan transportasi online karya anak bangsa tersebut. Andai migrasinya berjalan otomatis, saya yakin driver Uber akan ikhlas masuk Grab. Menurut saya ini kesalahan strategi dari kubu ijo tetangga.

Persyaratan Mendaftar Gojek 2019

syarat daftar gojek

Ternyata persyaratan migrasi dari Uber ke Gojek cukup simple. Kamu cukup datang langsung ke kantor untuk daftar gojek tanpa perlu daftar online lalu menunggu panggilan yang kadang terasa lama. Intinya syarat untuk migrasi maupun pendaftar baru bisa dibilang sama. Saat itu saya cukup membawa dokumen berikut:

  • e-KTP / Surat Keterangan
  • SIM C
  • STNK

Waktu itu saya belum memiliki e-KTP. Sebagai gantinya saya membawa resi atau suket (surat keterangan telah melakukan perekaman KTP elektronik) asli dari kelurahan. Apabila alamat tinggal kamu beda dengan yang tertera di KTP, maka kamu perlu membawa surat domisili ya.

Lalu perlukah membawa SKCK? Nah, disini yang membedakannya. Karena saya driver eks Uber, pihak Gojek tidak mewajibkan SKCK sebagai salah satu syarat. Sebagai gantinya, saya mesti menunjukkan aplikasi Uber. Meskipun begitu, saya tetap bawa koq. Sedia payung sebelum hujan ga ada ruginya.

Tentunya semua dokumen tersebut harus masih berlaku. Jangan sampai SIM C yang kamu bawa sudah mati. Pastikan cek tanggal berlakunya. Perhatikan pula pajak motornya, jangan lupa dibayar ya. Walaupun STNK masih berlaku, Gojek tidak akan menerima jika pajak motornya belum kamu bayar.

**Untuk lebih detailnya, anda bisa baca: Syarat daftar Gojek 2019 agar Bisa diterima

Info tambahan, pada saat mendaftar usia motor saya sudah 10 tahun. Minimal keluaran tahun 2008 yang jadi persyaratan saat itu. Beda tahun tentu akan beda lagi syarat minimalnya. Oh ya, sepeda motor yang akan kamu gunakan sebagai driver tidak harus milik sendiri. Mendaftarkan motor milik pribadi tentu akan lebih mudah daripada menggunakan motor milik orang lain. Kamu ga perlu bawa dokumen tambahan berupa surat kuasa dan KTP pemilik motornya.

Setelah semua berkas lengkap, pagi-pagi saya bergegas menuju Cilandak KKO. Proses migrasi tidak berlangsung online. Pendaftar harus datang ke kantor Gojek. Kamu bisa memilih yang terdekat dari tempat tinggalmu. Saya memilih ke Cilandak KKO karena di sana tidak diberlakukan kuota pendaftaran. Teman saya yang tinggal di Kalibata datang ke kantor Gojek di Jalan Condet Raya No. 88 harus gigit jari karena di sana dibatasi hanya 200 orang pendaftar. Akhirnya dia pun buru-buru menyusul saya ke Cilandak KKO.

Baca juga:  Cara Mengatasi Ban Kempes Saat Darurat, Driver Ojol Wajib Tahu!

Saya tinggal di sekitar terminal Kalideres. Tiba di Cilandak KKO sekitar jam setengah sembilan. Begitu sampai langsung masuk ke barisan antrian yang telah panjang mengular. Cuaca panas tidak sedikitpun menyurutkan animo para driver Uber untuk tertib mengantri. Semua mengikuti aturan untuk bersepatu dan berpakaian yang sopan. Mungkin sudah diantisipasi sehingga wajar kalau di kantor Gojek yang lain jumlah pendaftarnya dibatasi.

https://youtu.be/Kx6rWwYXlZs

Surat Keterangan Kemitraan (SKK)

Skk gojek

Ada beberapa tahapan antrian yang mesti dilalui para pendaftar. Antrian pertama ini untuk mengecek aplikasi Uber. Tepat jam makan siang saya baru dipanggil petugas untuk diperiksa. Setelah dinyatakan oke petugas akan memberikan kamu formulir yang harus diisi yaitu Surat Keterangan Kemitraan (SKK). Mengisi data pribadi sebagai berikut:

  • Nama
  • Tempat, Tanggal Lahir
  • Nomor KTP
  • Nomor HP
  • Alamat
  • Email
  • Nomor Telpon Darurat

Nomor HP diisi dengan nomor yang akan didaftarkan. Nomor tersebut akan dipakai untuk login ke aplikasi driver serta sebagai rekening ponsel Bank CIMB Niaga. Karena itu jangan sampai nomor tersebut hilang atau non aktif. Akan repot nantinya. Harus mendaftarkan nomor baru sebagai penggantinya.

Untuk email, pihak Gojek menyarankan menggunakan email dari gmail dan harus akun yang dipakai dalam smartphone kita. Lewat email ini kita akan mendapatkan info-info terbaru terkait Gojek maupun akun kita. Notif pun akan secara real time dapat kita terima dan baca.

Sedangkan nomor telpon darurat dapat diisi dengan nomor orang terdekat kamu. Boleh nomor isteri/suami, orang tua, atau famili yang lainnya. Fungsinya untuk dihubungi saat ada kejadian darurat yang menimpa kamu, misalkan kecelakaan lalu lintas. Selain itu, kamu harus hati-hati jangan sampai mendapat orderan dari nomor ini. Resikonya berat, bisa langsung putus mitra.

Oleh karena itu, simpan baik-baik SKK ini ya. Selain sebagai bukti kamu telah menjadi mitra Gojek juga kelak diperlukan sebagai syarat untuk mengurus apapun terkait hak dan kewajiban kemitraan kamu. Contohnya untuk mengganti nomor HP, membuka akun yang terkena suspend, dan digunakan untuk mengambil atribut Gojek seperti Helm dan Jaket.

Verifikasi Berkas dan Foto

Berikutnya kamu mengantri menunggu dipanggil untuk verifikasi berkas. Pihak gojek akan mengecek keaslian berkas pendaftaran yang kamu bawa. Proses ini tIdak memakan waktu yang lama selama berkas yang kamu bawa itu asli dan lengkap. Salah satu saja lupa kamu bawa dokumen aslinya, mau ga mau kamu harus mengulang lagi prosesnya. Capek kan kalau harus ngantri kembali di lain hari.

Berikutnya kamu akan difoto sambil mengenakan jaket Gojek. Foto itu yang akan muncul di dalam aplikasimu. Usahakan seganteng dan secantik mungkin ya saat difoto. Gimana pun kesan pertama begitu menggoda. Lalu petugas akan mengaktifkan akun kamu. Tapi masih belum bisa online karena kamu perlu membuat rekening ponsel dulu di tahap berikutnya.

Perlu Ambil Atribut Gojek

atribut gojek

Antrian selanjutnya yaitu mengambil atribut Helm dan Jaket. Di sini kadang apa yang kamu mau tidak sesuai dengan kenyataan. Pendaftar yang dipanggil belakangan sering hanya kebagian sisa persediaan. Tidak bisa mendapatkan ukuran jaket yang sesuai badannya. Saya harus pasrah terima jaket ukuran XL yang kegedean buat badan saya yang kurus.

Baca juga:  Cara Daftar Gojek Jambi Terbaru Secara Offline dan Online

Helm dan Jaket ini tidak gratis ya. Harga keduanya mencapai Rp 200.000,-. Kita nanti mengangsurnya lewat potongan saldo Gopay. Jadi saldo Gopay kamu akan kena potong sebanyak Rp 5.000,- selama 40 kali ya. Anehnya, walaupun nanti sudah lunas. Helm dan jaket tersebut ga otomatis jadi hak milik. Kalau kena putus mitra keduanya mesti dikembalikan lho. Peraturan itu ada dalam SKK, baca yang teliti ya.

Persiapkan Rekening Ponsel

Terakhir yang ga kalah penting, kamu mesti punya rekening ponsel (rekpon). Gojek bekerja sama dengan Bank CIMB Niaga. Ga perlu repot-repot pergi ke Bank. Di sana sudah ada perwakilan pihak bank yang mengurus pembukaan rekening ponsel. Nomor HP yang digunakan sebagai rekpon adalah nomor yang sama dengan nomor yang kamu daftarkan ke Gojek.

Kamu akan diberi pengarahan cara menggunakan rekpon tersebut. Cara cek saldonya dan cara penarikannya lewat mesin ATM CIMB Niaga. Rekpon akan terhubung dengan Gopay. Saldo Gopay dapat kamu cairkan menggunakan rekpon ini. Terakhir, orang bank memberitahu kamu untuk segera topup minimal Rp 20.000 agar akun kamu segera aktif dan bisa digunakan untuk menerima orderan. Tunggu 2 x 24 jam begitu katanya. Tak sampai jam 3 sore selesailah saya mengikuti proses pendaftaran dari awal hingga akhir.

Sampai tahap ini kamu udah resmi menjadi driver Gojek. Berdasarkan pengalamana saya, begitu topup esoknya sudah bisa online. Iseng-iseng saya keliling untuk uji coba. Aplikasi Gojek ternyata beda dengan Uber yang pernah saya pakai dulu. Kamu harus pastikan HPmu tidak dalam mode silent. Bunyi notifikasinya tidak akan terdengar. Awalnya saya kira sepi orderan, ternyata saya udah melewatkan dua orderan.

Saat melakukan transaksi via ponsel terkait rekpon ini kamu akan menerima notif berupa sms. Menyebalkannya, pulsa kamu akan selalu terpotong. Saya sarankan segera menginstal go mobile CIMB Niaga dan matikan penerimaan notif sms nya.

Pelatihan Safety Riding Yang Musti Diikuti

Setelah satu minggu saya turun mengaspal berseragam Gojek. Muncul notif di aplikasi berupa undangan mengikuti pelatihan safety riding di Pondok Cabe. Apa pula ini?

Setelah tanya sana sini ke sesama driver yang lebih duluan gabung. Saya baru tahu kalau Gojek bekerjasama dengan Rifat Drive Labs (RDL) mengadakan pelatihan keamanan berkendara. Driver akan dibekali pengetahuan dasar berkendara yang aman, penjelasan rambu lalu lintas, dan etika berkendara.

Jujur saja, walaupun kegiatan ini diwajibkan, saya sampai kini belum sempat ikut. Mendengar harus mengantri sejak shubuh karena jumlah peserta dibatasi 300 orang per hari udah bikin males. Jangan ditiru ya sikap saya ini. Saya sarankan kamu semua untuk ikut program ini karena banyak manfaatnya.

Mencapai Target Harian

Target harian gojek

Cara driver mengejar setoran akan bergantung dari niatan awal seseorang menjadi driver ojek online. Ada yang memang menjadikan ojol sebagai sumber penghasilan utama dan ada yang menjadikannya sebatas sampingan. Saya termasuk yang meniatkan ojol untuk mencari penghasilan tambahan.

Saat mengejar orderan, para driver umumnya mengejar jumlah poin tertentu. Poin 12, 16, 20, 24 dan 30 menjadi target harian. Jika berhasil driver akan mendapat bonus dari aplikator sesuai poin yang diraih. Biasanya mereka online sejak pagi hingga malam untuk bisa tutup poin. Nah, saya ini beda. Saya tidak menjadikan poin itu sebagai target. Sejauh ini saya bahkan tak pernah mencapain poin 12. Bukan karena malas ya. Kembali lagi ke niat awal yang tadi saya sampaikan.

Baca juga:  Pengalaman Suka Duka dan Penghasilan Driver Gojek, Baca!

Bagi saya mengejar jumlah rupiah tertentu sudah cukup. Biasanya saya mulai bid saat jam orang-orang berangkat kerja atau sekolah lalu pulang setelah nominal yang saya targetkan tercapai. Kadang kalau sedang ramai tidak sampai siang hari sudah tiba di rumah. Pulang sore atau malam hanya jika terpaksa gara-gara terpental jauh.

Cara Mengatasi Orderan Fiktif (Opik)

Semua sepakat ini menjadi musuh bersama bagi driver ojol. Maraknya opik bikin males orang buat melakukan bid. Pernah kan kamu dengar berita ada driver yang kena tipu setelah ambil orderan GoFood. Sudah keluar uang hingga ratusan ribu tapi akhirnya sadar kalau itu hanya opik tentu berasa nyeseknya. Itulah mengapa saya sering mengabaikan orderan GoFood. Strateginya adalah menjauhi tempat-tempat kuliner.

Opik ini tak cuma menyasar GoFood. GoRide pun ramai. Saya yakin tidak ada satu pun driver yang ga pernah kena. Apabila saya mengalaminya, biasanya pertama saya coba mengubungi nomor pelanggan tersebut. Jika 5 menit tak ada tanggapan langsung saya cancel dan buat screenshot orderan itu. Simpan baik-baik sebagai bukti banding sendainya saya kena suspend akibat sering cancel orderan.

Suka dan Duka Jadi Driver Gojek

Tiap orang punya pengalaman sendiri selama menjalani profesi ojol. Suka dan duka silih berganti akan kamu alami. Roda kehidupan selalu berputar, kadang di atas kadang ada di bawah. Jalani saja seperti biasanya.

Jangan banyak mengeluh. Siapkan mental. Siap panas-panasan di jalan di tengah kemacetan. Siap pula basah-basahan. Nerobos genangan dan banjir akan terasa biasa. Ini saya alami saat mengantar ibu-ibu yang rela ujan-ujan di daerah Ciledug. Ibu itu menolak pakai karena saya saat itu hanya bawa satu stel jas hujan. “Mas aja yang pake, saya kan mo pulang. Nanti tinggal salin di rumah,” begitu katanya. Selama kita memberi pelayanan maksimal, pelanggan pun enggan memberi rating buruk. Meskipun basah kuyup, si Ibu tetap beri bintang 5. Makasih ya Bu.

Selama mengaspal kendala selalu datang tiba-tiba. Saya paling sering mengalami masalah ban bocor. Pernah kejadian seusai mengantar anak sekolahan di pagi hari. Saya harus mendorong motor dan di bawah rintik hujan pula. Tukang tambal ban pun belum ada yang buka. Lengkap sudah apesnya. Hikmahnya, setelah kejadian itu saya mengganti ban ke tubesless.

Kemudian saat tengah semangat-semangatnya ngeGojek. Ada ajakan ikutan demo dari rekan-rekan. Beredar akan ada aksi sweeping bagi driver yang tetap ngebid karena dianggap tidak setia kawan. Terpaksa hari itu saya putuskan untuk tidak narik sama sekali. Keselamatan harus diutamakan.

Demikian pengalaman yang bisa saya share. Semoga berguna dan memberi gambaran gimana mendaftar menjadi driver Gojek serta gimana menjalaninya. Terimakasih.

Bagikan:

Tinggalkan komentar