Tarif Gojek Per KM, Berapakah yang Harus Dibayar?

Tarif gojek per km menjadi pertanyaan yang sering ditanyakan kepada para mitra gojek, terutama bagi mereka yang masih baru memakai layana ini.  Sebagaimana yang kita tahu ojek online maupun ojek konvensional memiliki sistem yang berbeda, begitupun dengan masalah harga.

Berbeda halnya dengan ojek konvensional, ojek online memang terbilang masih baru di dunia transportasi Indonesia. Tercatat, untuk perusahaan Gojek baru mulai beroperasi sejak tanggal 2010. Berarti kurang lebih 8 tahun perusahaan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa sudah ada di Indonesia.

Berbeda halnya dengan ojek konvensional yang memang sudah ada sejak dahulu, biasanya memiliki pangkalan ojek sendiri. Namun apapun itu, keduanya sama-sama berjasa mau mengantar kita ke tempat tujuan. Nah, berbicara soal ojek online, berapa sih tarif gojek per km yang harus di bayar oleh penumpang?

Tarif gojek per km
Tarif Gojek Per KM, Berapakah yang Harus Dibayar?

Tarif Gojek Per KM

Gojek merupakan layanan transportasi berbasis aplikasi yang dikembangkan oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa. Tak hanya melayani perjalanan menggunakan kendaraan roda dua saja, tetapi anda pun bisa memesan go car untuk dijemput memakai kendaraan roda empat.

Gojek memasang tarif berdasarkan jarak yang akan ditempuh penumpang. Tarif atau estimasi harga akan muncul saat anda melakukan pemesanan lewat aplikasi ponsel cerdas. Di situ terlihat dengan jelas harga dan juga jaraknya.

Sehubungan dengan harga, memang sejak pertama kali Gojek mulai menggunakan aplikasi untuk layanan pemesanan, tercatat mengalami beberapa kali penurunan dan kenaikan. Dalam artian lain, harganya selalu berubah-ubah.

Perkembangan Biaya Gojek Per KM dari Masa ke Masa

Pada tahun 2014, perusahaan Gojek memberlakukan tarif Rp. 10.000 kepada penumpang. Asalkan perjalanan tidak melebihi jarak 25 km. Kala konsumen pun berbondong-bondong untuk menggunakan jasa transportasi online, sampai muncul ketergantungan untuk selalu memesan ojek online ini.

Baca juga:  Cara Pesan Gojek Lewat Telepon, SMS dan Line

Disebut-sebut promosi tarif gojek per kilometer tersebut memang bertujuan untuk menarik minat banyak orang agar mau menjadi mitra ojol tersebut. Bahkan saat itu, perusahaan Gojek rela memberikan subsidi yang besar untuk diberikan kepada para pelanggan dan  pengemudi sebagai mitranya.

Baca juga:

Cara terbilang sangat jitu dan cukup berhasil bagi perkembangan gojek sendiri. Tercatat, setahun setelah pemberlakuan kebijakan tersebut, mereka sudah memiliki lebih dari 200.000 driver. Wow, jumlah yang sangat fantastik!. Jakarta mendadak menjadi kota hijau karena didalamnya ada banyak sekali orang-orang berjaket hijau yang dapat dengan mudah kita temukan di setiap sudut jalanan ibukota.

Di tahun 2015 pun, gojek juga melakukan manuver tarif sebagai salah satu strategi mereka dalam memikat hati pelanggannya. Saat itu diberlakukan tarif Rp. 15.000 dengan syarat yang sama seperti tahun lalu. Tak berhenti bermanuver sampai di situ saja, pada September 2015, Gojek mengeluarkan kebijakan Rush Hour.

Rush Hour Gojek

Dengan adanya kebijakan tersebut, konsumen dikenakan tarif Rp 15.000, namun hanya berlaku untuk 6 km pertama. Selanjutnya, pelanggan dikenai tarif Rp 2.500 per kmnya. Tak berhenti sampai disitu, perubahan tarif kembali terjadi di akhir tahun. Seperti apakah perubahannya?

Pada saat itu, ada ketentuan baru soal biaya yang harus dibayarkan oleh penumpang. Untuk perjalanan 1 sampai 10 kilometer perusahaan menetapkan tarif Rp 12.000, sementara itu, untuk jarak 10 hingga 15 kilometer dikenakan tarif Rp 15.000. Akan tetapi, bilamana jarak lebih dari 15 kilometer, maka pelanggan akan dikenai tarif Rp. 2.000/kilometer sesudahnya.

Berlanjut ke tahun 2016, kebijakan Rush Hour yang sudah ditetapkan pada tahun 2015, mengalami sedikit perubahan. Rush Hour dibuat menjadi dua waktu, yaitu pada pukul 06.00 – 09.00 dan 16.00 – 19.00 WIB. Selanjutnya pelanggan dikenakan tarif Rp.5000 per kilometernya.

Baca juga:  Kantor Gojek Medan Memiliki Banyak Jenis Produk Layanan

Tarif gojek per km bisa dibilang mulai berlaku sejak April 2016.  Untuk jam normal, penumpang harus membayar biaya sebesar Rp 1.500 per kilometer dengan minimum pembayaran Rp 12.000. Sementara itu, untuk Rush Hour diberlakukan tarif sebesar Rp 2.000 per kilometer dengan minimum biaya Rp 15.000.

Tarif Gojek Per KM 2018 2019 yang Juga Naik Turun

Sementara itu, di tahun 2018 sekitar bulan Agustus pihak gojek menaikkan tarif menjadi Rp 2.200 hingga Rp 3.300 per kilometer untuk tarif jarak dekat. Tak sekedar menaikkan harga saja, tetapi mitra pengemudi gojek juga diberikan tambahan penghasilan untuk layanan yang dilakukan mitra saat tengah malam. Iya dong, masa udah capek-capek kerja sampai tengah malam tapi tidak diberi tambahan. Kan rugi, benar tidak?

Dan pada akhir tahun 2018 (sekitar bulan Desember) Gojek kembali menurunkan tarifnya menjadi Rp. 1.600 per kmnya. Biaya ini masih berlaku hingga sekarang. Namun keputusan tersebut memunculkan banyak perdebatan dan juga pertentangan dari berbagai pihak, salah satunya dari pesaing mereka Grab.

Grab berpendapat bahwa gojek tidak seharusnya melakukan hal tersebut. Dilansir dari situs CNN Indonesia, Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyatakan bahwa penurunan tarif ini tidak sesuai dengan apa yang menjadi pernyataan pihak Gojek yang ingin menaikkan tarif beberapa bulan lalu. Ridzki juga menyatakan justru penurunan tarif ini bisa mempengaruhi tingkat kesejahteraan bagi mitra driver gojek itu sendiri.

Bahkan kebijakan terbaru ini menuai protes keras dari driver itu sendiri. Bahkan sempat terjadi aksi “tidak menjemput penumpang” yang dilakukan oleh mitra gojek itu sendiri. Mereka menganggap bahwa penurunan tarif juga dapat menurunkan penghasilan mereka.

Penutup

Apakah tarif tersebut akan bertahan seperti itu? Jawabannya bisa iya dan juga bisa tidak. Sebagaimana yang kita ketahui, gojek memang selalu memberikan kejutan soal tarif perjalanan yang mereka terapkan. Kadang naik, dan kadang juga turun. Terbukti dalam beberapa tahun terakhir ini.

Baca juga:  8 Alasan Driver Gojek Dipecat, Baca Agar Tidak Disuspend!

Selain itu juga, Pemerintah dalam hal ini Menteri Perhubungan diharapkan segera mengeluarkan kebijakan mengenai “rentang tarif ojek online” yang wajar dan tidak memberatkan pihak manapun. Baik itu perusahaan, driver, ataupun penumpang itu sendiri. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir gesekan-gesekan yang terjadi dibawah akibat adanya perang tarif antar perusahaan ojek online.

Demikian informasi seputar tarif gojek per km, menurut anda apakah biaya transportasi online milik Nadiem ini sudah termasuk terjangkau? Berikan pendapat anda di kolom komentar ya.

Bagikan:

Tinggalkan komentar