Pengalaman Menjadi Guru Bahasa Inggris di SMP Ruhama Cabangbungin

Halo, Para Pembaca Setia! Kali ini, saya akan menceritakan pengalaman saya menjadi guru di salah satu sekolah menengah swasta di Kabupaten Bekasi, yaitu SMP Ruhama Cabangbungin.

Saya adalah seorang mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris yang saat ini tengah menginjak semester 7. Untuk menambah pengalaman dan meningkatkan keahlian saya dalam mengajar, saya memberanikan diri untuk terjun langsung dan mulai mengajar Bahasa Inggris ke sekolah.

Saya sudah mulai mengajar Bahasa Inggris di SMP Ruhama Cabangbungin sejak tahun 2018, saat itu saya masih semester 3. Sampai saat ini, saya sudah mengajar Bahasa Inggris di sana selama kurang lebih 2 tahun.

Selama mengajar di sana, banyak sekali ilmu baru dan pengalaman berharga yang saya dapatkan. Dari mulai relasi baru, pengetahun tentang administrasi sekolah dan penerapannya, dan teknik-teknik mengajar yang secara tidak langsung saya pelajari melalui praktik.

guru

Di bawah ini, saya akan menceritakan dengan lebih detail segala sesuatu yang saya alami dan pelajari selama mengajar Bahasa Inggris di SMP Ruhama Cabangbungin. Agar lebih mudah dibaca dan dipahami, saya akan mengelompokkannya ke dalam poin. Selamat membaca!

Profil Singkat Sekolah

SMP Ruhama Cabangbungin adalah sekolah swasta yang berdiri di bawah Yayasan Pendidikan Ruhama. Sekolah ini berlokasi di Jln. Raya Garon Barat, Desa Setialaksana, Kecamatan Cabang Bungin, Kabupaten Bekasi, 17720.

SMP Ruhama Cabangbungin memiliki 1 buah gedung yang terdiri dari tiga kelas untuk kegiatan pembelajaran, dan satu ruang kantor. Saat ini, SMP Ruhama Cabangbungin memiliki sekitar 120 siswa/siswi yang terbagi ke dalam tiga kelas. Masing-masing kelas kurang lebih terdiri dari 40 siswa/siswi.

Menjadi Guru Bahasa Inggris

Setelah dua tahun mengembani profesi sebagai seorang guru Bahasa Inggris, saya telah mengalami cukup banyak hal, baik yang menyenangkan maupun sebaliknya.

Jujur saja, menjadi seorang guru bukanlah hal yang bisa dibilang mudah. Dulu, saat saya masih menjadi seorang siswa, saya sempat berpikir, pasti sulit menjadi seorang guru. Mereka harus mengajar kami, memberikan materi, membimbing kami, menahan amarah pada siswa-siswa yang nakal, bersabar ketika siswa/siswi tidak mendengarkan apa yang kita jelaskan, dan banyak hal lainnya.

Karena pemikiran itu, saya selalu berusaha untuk menghormati guru saya, baik yang paling pendiam, maupun yang paling tegas.

Sekarang, ketika saya mengalaminya sendiri, saya tahu benar, bahwa apa yang saya pikirkan waktu itu tepat sekali, bahkan mungkin lebih dari itu. Saya harus selalu berusaha menahan kesabaran atas sikap siswa/siswi yang terkadang tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan.

Apalagi, materi yang harus saya ajarkan adalah Bahasa Inggris. Dengan minat siswa yang kurang pada Bahasa Inggris, saya harus bisa melakukan yang hal ekstra. Kalau tidak, siswa pasti akan lebih memilih untuk bercanda atau bahkan tidur daripada mendengarkan materi yang saya sampaikan.

Baca juga:  Rasanya Pertama Kali Jadi Estimator Bangunan, Ini Pengalaman Kerjaku!

Di bawah ini adalah tugas dan tanggung jawab, persyaratan, prosedur perekrutan, dan gaji serta tunjangan yang diterima oleh seorang guru Bahasa Inggris di SMP Ruhama Cabangbungin.

Tugas dan Tanggung jawab

Sebagai seorang guru, sudah jelas, tugas utama yang harus saya lakukan adalah mengajar dan membimbing siswa/siswi agar memahami materi yang saya sampaikan.

Secara umum, kegiatan belajar mengajar terdiri dari beberapa bagian, yaitu pembukaan, pemberian materi dan tugas, dan penutup. Pada bagian pembukaan, guru akan meminta siswa/siswi untuk berdo’a, baru kemudian setelah itu siswa/siswi diabsen satu per satu.

Setelah mencatat nama siswa/siswi yang hadir dan tidak hadir, seorang guru sudah bisa mulai menyampaikan materi yang ingin dia sampaikan. Untuk saya pribadi, biasanya saya akan menyapa siswa/siswi saya terlebih dahulu. Mengucapkan selamat pagi, menanyakan kabar mereka, juga mengulang sedikit materi yang telah kita pelajari minggu lalu. Tentu saja sapaan sederhana dan pertanyaan tentang kabar saya ucapkan salam Bahasa Inggris. Hal itu saya lakukan agar para siswa/siswi terbiasa untuk menggunakan Bahasa Inggris.

Kegiatan setelah pembukaan adalah pemberian materi pelajaran. Bisa dimulai dengan menyatakan tujuan pembelajaran, baru kemudian menjelaskan pokok-pokok materi dengan metode tertentu. Dalam kegiatan inti ini, saya biasanya menyelipkan satu atau dua game agar siswa menjadi lebih bersemangat. Pada kegiatan ini juga, siswa bisa diberikan tugas sesuai dengan apa yang telah mereka pelajari.

Akhirnya, setelah semua materi dan tugas sudah diberikan, kegiatan belajar mengajar bisa ditutup dengan do’a.

Selain tugas pokok di atas, seorang guru Bahasa Inggris juga mempunyai kewajiban untuk menyusun silabus dan RPP, mengamati sikap siswa, membuat soal UTS dan UAS, mengoreksi jawaban UTS dan UAS, serta menginput hasil UTS dan UAS siswa/siswi ke dalam rapor online.

Persyaratan

Untuk bisa menjadi guru Bahasa Inggris di tingkat SMP, biasanya calon guru harus merupakan seorang lulusan Pendidikan Bahasa Inggris atau boleh juga Sastra Inggris. Tetapi, karena SMP Ruhama Cabangbungin ini adalah sekolah baru, jadi saya pikir, asalkan calon guru itu menguasai Bahasa Inggris dan memiliki kemampuan mengajar yang baik, serta memiliki latar belakang di bidang pendidikan, bisa menjadi guru Bahasa Inggris di sekolah ini.

Untuk saya sendiri, kebetulan saya memang seorang mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris. Jadi, sudah jelas, profesi yang saya geluti saat ini memang cocok dengan latar belakang pendidikan yang saya miliki.

Prosedur Perekrutan

Sebetulnya, saya tidak mulai bekerja di SMP Ruhama Cabangbungin dengan proses perekrutan seperti biasa. Saat itu, saya tiba-tiba ditawari pekerjaan mengajar oleh salah seorang guru saya saat SMK. Setelah kami berdiskusi dan saya setuju, beliau langsung meminta saya datang ke sekolah pada hari Sabtu dan saat itu juga saya mulai mengajar.

Baca juga:  Pengalaman 4 Cara Cepat Kuruskan Badan, Buat yang Gemuk!

Jadi, hanya begitu saja. Tidak ada tes. Tidak ada wawancara. Tidak ada proses administrasi apapun.

Meskipun begitu, saya tidak pernah protes perihal kenapa saya bisa mulai mengajar semudah itu. Pun saya tidak merasa penasaran. Saya pikir memang semudah itulah cara agar bisa mengajar di suatu sekolah, terlebih sekolah swasta. Selama kita memiliki relasi di sekolah tersebut, maka akan mudah bagi kita untuk bisa bekerja di sana.

Lambat laun, saya akhirnya mengetahui bahwa guru SMK yang mengajak saya untuk mengajar di sana ternyata adalah kepala sekolah SMP Ruhama Cabangbungin. Mungkin itulah sebabnya saya bisa masuk ke sana dengan mudah.

Gaji dan Tunjangan

Sebagai seorang guru yang masih berstatus sebagai mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN), saya tidak bisa leluasa mengajar di hari kerja. Jadi, selama satu minggu, saya hanya akan mengajar di hari Sabtu, dengan jumlah jam sebanyak 8 JP (jam pelajaran) yang kemudian dibagi menjadi dua kelas. 1 JP akan memakan waktu kira-kira tiga puluh menit, jadi 8 JP kurang lebih sama dengan 4 jam.

Setiap hari Sabtu, saya menghabiskan waktu 2 jam di kelas 8, dan 2 jam dikelas 9. Dengan JP yang sedikit itu, setiap bulan saya mendapat gaji senilai Rp. 300.000,00. Tidak banyak memang, tapi karena itu pertama kalinya saya mengajar, saya tetap bersyukur dengan gaji itu. Selain itu, daripada tidak menghasilkan uang sama sekali, tentu saja uang dengan jumlah kecil itu lebih baik.

Selain gaji pokok, di SMP Ruhama Cabangbungin, saya sering mendapat gaji untuk hal-hal lain. Misalnya, gaji untuk pembuatan soal dan kunci jawaban, gaji untuk mengoreksi soal, dan gaji untuk menjadi panitia pengawas UAS.

Terakhir, selain diberi tunjangan dalam bentuk uang, biasanya saat menjelang hari Idul Fitri dan Idul Adha, saya akan diberikan bingkisan atau THR yang berisi sembako dan uang tunai.

Tips Mengajar Bahasa Inggris agar Siswa Tidak Mudah Bosan

Sebagai seorang guru, kita seharusnya memiliki strategi agar para siswa/siswi tidak mudah bosan saat sedang belajar di kelas. Apalagi kalau kita adalah seorang guru dari mata pelajaran yang seringkali dibenci oleh siswa, kita harus dua kali lipat lebih cerdik agar bisa membuat siswa merasa senang dan bersemangat saat mempelajari materi yang kita ajarkan.

Di bawah ini adalah beberapa tips mengajar Bahasa Inggris yang bisa kita gunakan agar siswa tidak mudah bosan.

Baca juga:  Pengalaman Diet dengan Oatmeal, Ini Hasilnya, Di Luar Dugaan!

1. Menggunakan metode mengajar yang tidak monoton

Ada banyak sekali metode mengajar yang bisa digunakan seorang guru untuk mengajar di kelas. Dalam kelas Bahasa Inggris, usahakan jangan menggunakan metode ceramah, atau metode di mana guru yang terus-terusan menjelaskan sedangkan siswa hanya memperhatikan.

Cobalah menggunakan metode yang membuat siswa ikut berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Seperti metode role play, group discussion, dan sebagainya. Dengan ikut berperan aktif dalam KBM, siswa tidak akan mudah merasa bosan sekaligus bisa lebih mudah memahami materi yang kita sampaikan.

2. Melakukan Ice Breaking

Di awal KBM, cobalah untuk menyapa siswa dengan nada yang ceria. Cobalah untuk mengucapkan selamat pagi dengan senyum yang lebar dan suara yang menggema. Dengan itu, semangat siswa bisa terbentuk sejak kelas baru dimulai.

Selain itu, saat kita melihat siswa sudah mulai lelah dan bosan, kemudian mereka banyak mengobrol, cobalah untuk berhenti sejenak dari penjelasan yang sedang berlangsung dan lakukan ice breaking bersama-sama.

Tidak perlu ice breaking yang sulit dan memakan banyak waktu. Kita bisa meminta siswa mengucapkan “Hi!” setelah kita mengucapkan “Hello!” dan sebaliknya. Lakukanlah hal itu berulang-ulang.

Atau, kita juga bisa meminta siswa berdiri dan melakukan senam otak bersama selama beberapa menit. Dengan begitu, fokus siswa bisa kembali muncul dan mereka akan merasa lebih bersemangat untuk menerima materi selanjutnya.

3. Bermain Game

Yang terakhir, kita bisa menyelipkan permainan sederhana dalam kegiatan belajar mengajar. Permainan-permainan ini bisa kita cari di internet atau YouTube pada malam sebelumnya, kemudian saat kita berada di kelas, kita bisa mempraktikkannya.

Kita bisa mengajak para siswa/siswi bermain di awal pelajaran, dengan tujuan agar mereka merasa bersemangat sebelum memulai pelajaran. Pun kita bisa mengajak mereka bermain di akhir pelajaran. Kalau seperti itu, ada baiknya permainan yang kita lakukan berhubungan dengan materi yang kita ajarkan sebelumnya.

Jadi, siswa tidak hanya bermain, tapi juga akan terbantu untuk mengingat materi yang harus mereka pahami.

Akhirnya, kita sudah sampai diujung cerita. Terima kasih kepada para pembaca karena telah membaca cerita saya pada tulisan kali ini. Semoga apa yang saya tulis bisa bermanfaat bagi para pembaca semua, khususnya para pembaca yang memiliki niat untuk menjadi guru Bahasa Inggris.

Kalau Anda merasa artikel ini bermanfaat, silahkan gunakan tombol di bawah untuk membagikan postingan ini. Terima kasih.

Bagikan:

Tinggalkan komentar