Alasan Pendapatan Driver Gojek Bisa Menurun, Simak!!

Pendapatan Driver Gojek Menurun  – Semakin banyaknya bisnis transportasi online dan juga jumlah pengemudi online yang beroperasi di kota-kota besar di Indonesia tentunya memberikan manfaat tersendiri bagi para masyarakat terutama mereka yang sering menggunakan jasa transportasi online untuk melakukan kegiatan mereka sehari-hari. Hanya dengan melakukan order via smartphone atau gadget berbasis android, masyarakat bisa pergi kemana-mana dengan sangat mudah.

Kendala untuk Driver

Tapi ternyata dengan semakin banyaknya bisnis transportasi online dan juga banyaknya pengemudi dalam satu bisnis transportasi online, memberikan dampak yang tidak begitu menyenangkan bagi pihak penyedia jasa transportasi online, terutama para pengemudi.

Pendapatan Gojek Menurun
Kendala dari driver sendiri

Pada kasus jasa ojek online Gojek, banyak pengemudi yang mengeluhkan bahwa gaji driver gojek menurun setelah semakin banyaknya pengemudi gojek lain yang beroperasi. Ada beberapa alasan lain mengapa terjadi penurunan pendapatan bagi para pengemudi, diantaranya adalah:

Aplikasi Gojek Sering Update

Aplikasi online Gojek sebenarnya dibuat dengan tujuan untuk memudahkan para pengemudi dan juga masyarakat dalam mengakses ojek melalui smartphone atau gadget mereka. Sama halnya aplikasi lain yang ada di dalam smartphone terutama yang berbasis android, aplikasi gojek akan secara berkala mengalami update atau pembaruan.

Pendapatan Gojek Menurun
Aplikasi sering update

Tapi ternyata pembaruan atau update pada aplikasi gojek online ini juga dapat mendatangkan permasalahan bagi pengemudi gojek, terutama mereka yang tdak begitu paham tentang cara menggunakan atau mengoperasikan ponsel pintarnya. Perubahan-perubahan pada fitur atau tampilan dan juga tombol pesanan otomatis akan mengalami perubahan. Tentu perlu waktu bagi para pengemudi untuk memahami sistem operasional yang baru.

Baca :

Hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa penghasilan gojek menurun khususnya bagi para pengemudi yang tidak melek teknologi. Seorang pengemudi gojek mengeluhkan kecanggihan aplikasi gojek saat ini yang membuat perubahan pada tombol dan fitur yang ada di aplikasi gojek. Karena kecanggihan aplikasi gojek saat ini, beberapa pengemudi yang belum begitu paham pengoperasian aplikasi yang ter-update ini sering gagal mendapatkan penumpang hanya karena tidak bisa menekan tombol yang ada di smartphonenya.

Baca juga:  25 Aplikasi Pendukung Order Driver Grab/Gojek Biar Gacor

Sayang sekali kan ya, kehilangan penumpang hanya gara-gara fitur tampilan aplikasinya selalu berubah dan pengemudi belum begitu familiar dengan fitur yang dikenalkan.

Semakin Banyaknya Pengemudi Gojek

Alasan kedua mengapa pendapatan gojek menurun adalah karena banyaknya pengemudi gojek yang semakin menjamur di berbagai sudut kota. Saingan utama dari pengemudi gojek bukanlah kompetitor ojek online yang lain, tapi sesama pengemudi gojek yang sekarang ini sudah banyak memadati berbagai lokasi.

Banyaknya pengemudi gojek ini juga membawa imbas bagi pendapatan para pengemudi ojek online ini. Karena sekarang, mau dapat penumpang saja susahnya minta ampun. Dulu, mudah sekali mendapatkan penumpang. Sekarang, para pengemudi harus berebut siapa yang paling cepat ambil orderan dari para penumpang begitu handphone berbunyi.

Pendapatan Gojek Menurun
Banyaknya pengemudi gojek menjadikan banyak nya persaingan

Walaupun jumlah pengemudi gojek yang semakin banyak sangatlah menguntungkan bagi para pelanggan karena mereka akan sangat mudah dan cepat mendapatkan pengemudi gojek. Dikarenakan persaingan pencarian penumpang yang semakin tinggi, pengemudi kadang hanya asal pencet kalau ada orderan masuk. Dia tidak begitu melihat di mana posisi pelanggan yang melakukan orderan. Yang penting dapat penumpang dulu lah.

Baca juga:

Jadi, kadang, karena hal ini, jarak antara pengemudi dan pelanggan cukup jauh. Dahulu, sebelum semakin banyaknya pengemudi yang beroperasi, driver gojek sudah bisa duduk-duduk santai kalau sore hari karena target mendapatkan 10 penumpang sudah terpenuhi. Tapi sekarang, tiap saat pengemudi online ini harus selalu melihat handphone mereka untuk terus berusaha mendapatkan 10 penumpang agar bisa tutup poin pada hari itu. Permasalahan ini juga merupakan alasan mengapa penghasilan gojek menurun.

Baca juga:  Informasi Mengenai Kantor Gojek Kemang Dan Layanan Go-life

Promo Rush Hour

Jasa transportasi online, Gojek, juga sering memberikan promo pada para pelanggan setianya. Salah satu promo yang banyak diminati adalah promo rush hour. Promo rush hour ini berlaku di jam-jam sibuk saja yaitu mulai pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 19.00 WIB. Tarif yang dibebankan pada promo rush hour adalah Rp.15.000,- dengan hitungan 6 kilometer pertama. Setelah 6 kilometer, tarifnya akan berubah menjadi Rp.2.500,- per kilometer.

Pendapatan Gojek Menurun
Adanya promo

Promo rush hour ini juga menjadi alasan mengapa pendapatan gojek menurun terutama di kalangan para pengemudi. Selain itu, banyak pengemudi gojek yang mengeluhkan kalau server gojek sering error saat sedang dalam waktu promo rush hour. Ini bisa juga disebabkan karena banyaknya pesanan yang masuk, server mengalami overload dan akhirnya error.

Seharusnya pihak manajemen gojek melakukan penyelidikan dan perbaikan sistem orderan ojek online ini agar tidak menimbulkan kerugian bagi pelanggan dan juga pengemudi. Biasanya, sebelum ada promo rush hour, pengemudi ojek online gojek bisa mendapatkan pemasukan yang lebih banyak.

Perubahan pada Sistem Performa Gojek

Ada lagi alasan mengapa penghasilan gojek menurun adalah perubahan sistem performa yang diberlakukan oleh gojek sejak tahun 2016 lalu. Sistem performa ini ada di aplikasi pengemudi gojek dimana sistem ini dignakan untuk menentukan apakah seorang pengemudi gojek berhak mendapatkan bonus harian atau tidak walaupun dalam sehari dia sudah berhasil tutup poin.

Sistem performa gojek ini merupakan penilaian yang diberikan kepada para pengemudi gojek berdasarkan pada tingkat penerimaan orderan yang masuk melalui aplikasi pengemudi gojek di smartphone atau gadget. Perhitungan performa gojek ini adalah berdasarkan jumlah penerimaan orderan dan bukan jumlah penyelesaian orderan.

Dengan sistem performa yang belum jelas ini, banyak pengemudi yang mengeluhkan penerapannya. Banyak yang mengatakan bahwa nilai performa ini sering turun dengan drastis tapi susah sekali untuk naik kembali. Banyak juga yang bilang kalau nilai performa dari gojek ini naiknya lambat tapi turunnya cepat.

Baca juga:  Kantor Gojek Solo : Sejarah, Manfaat Gojek Bagi Pengguna Serta Drivernya

Komplain driver Gojek sendiri

Banyaknya tingkat ketidakpuasan dari pihak driver online gojek menyebabkan adanya beberapa aksi yang dilakukan oleh para pengemudi ini. Sebanyak ribuan pengemudi ojek online, Gojek, melakukan aksi turun ke jalan dan aksi mogok yang dilakukan di beberapa titik di Jakarta. Aksi ini mereka sebut sebagai Solidaritas Gojek Indonesia.

Baca juga:

Dalam aksi mogoknya ini, para driver gojek menuntut beberapa hal, antara lain: untuk mengatasi banyaknya orderan fiktif yang dilakukan oleh masyarakat. Orderan fiktif ini tentunya mendatangkan kerugian tersendiri bagi para pengemudi gojek baik disisi waktu ataupun pencapaian poin per hari. Selain itu, pengemudi gojek juga menuntut adanya beberapa toko yang tutup atau pindah lokasinya sedangkan di aplikasi gojek belum ada perubahan terbaru tentang hal ini.

Konsumen keburu order, setelah di cek ternyata tokonya tutup atau bahkan sudah pindah ke lokasi yang baru yang tidak diketahui lokasinya. Tuntutan yang lain adalah tentang penghapusan performa 20 persen yang sedang disuspen oleh pihak gojek agar segera disetujui dan diterapkan. Bonus sistem performa ini tentunya dapat membantu para pengemudi gojek untuk menambah penghasilan bulanannya.

Itulah beberapa alasan mengapa pendapatan atau penghasilan para pengemudi jasa transportasi online gojek megalami penurunan. Semoga permasalahan yang timbul karena hal ini dapat segera diselesaikan dan dicari solusinya agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan.

Bagikan:

Tinggalkan komentar