Hadirnya ojek online dirasakan sangat membantu mengurangi pengangguran. Dengan syarat yang relatif mudah, tak heran banyak warga yang berbondong-bondong mendaftarkan diri menjadi mitra pengemudi ojek online, baik di GoJek maupun Grab. Membludaknya jumlah mitra pengemudi secara langsung meningkatkan persaingan di antara para mitra.
Persaingan yang ketat di antara driver online sering memunculkan praktik-praktik kecurangan. Di antara praktik curang itu adalah Fake GPS atau tuyul. Perilaku ini sangat meresahkan dan bahkan merugikan, baik operator ojek online maupun para pelanggannya. Untungnya, ada cara mengatasi Fake GPS dan tuyul driver ojek online.
Fake GPS? Apa itu?
Fake GPS, sesuai namanya, adalah aplikasi GPS palsu di hp Android. Dengan bantuan aplikasi ini kita bisa pura-pura berada di tempat lain, dan lokasi yang sebenarnya akan ditimpa atau ditutup oleh lokasi abal-abal tersebut.
Misalnya saya berada di Jalan Merpati Gang IV. Dengan bantuan Fake GPS, saya bisa pura-pura berada di Jalan Merpati Gang IX. Kalau saya share location (melalui WhatsApp) ke orang lain, maka lokasi di Gang IX itulah yang terbaca dan terkirim, bukan lokasi yang sebenarnya di Gang IV.
Bukan cuma bergeser ke gang sebelah, dengan bantuan Fake GPS kita bisa berpura-pura berada di kota lain dan bahkan di negara lain.
Di tangan orang biasa, aplikasi ini berguna untuk prank atau berkelakar dengan teman. Tapi di tangan mitra pengemudi yang curang, aplikasi ini berubah menjadi senjata ampuh yang merugikan banyak orang, baik pelanggan maupun operator ojek online.
Kenapa Banyak Pengguna Fake GPS?
Fake GPS memang meresahkan tak hanya di kalangan ojol itu sendiri, tapi juga bagi konsumen dan penyedia layanan transportasi online. Bagi konsumen, mereka bisa rugi waktu karena pengemudi datang ke lokasi penjemputan begitu lama padahal lokasi mereka tampak dekat di aplikasi. Tak heran kalau cara mengalahkan Fake GPS menjadi hal mutlak yang begitu diperlukan.
Supaya Anda tahu kenapa sampai ada oknum pengguna Fake GPS, Anda wajib memahami dulu beberapa hal yang menyebabkan banyak ojol nekat memakai Fake GPS dalam pekerjaan mereka:
1. Persaingan Pengemudi Makin Ketat
Tak ada yang bisa memungkiri bahwa layanan transportasi online seperti GO-JEK dan Grab membuka lapangan pekerjaan baru. Mereka yang dulu menganggur, bisa mencoba peruntungan sebagai ojol karena memang permintaan akan layanan transportasi online meningkat. Namun hal ini juga membuat jumlah ojol makin bertambah.
Tingginya jumlah ojol memicu persaingan di antara para pengemudi. Salah satu cara memetakan orderan di sistem layanan transportasi online adalah memberikannya kepada driver terdekat. Supaya tidak kalah dengan persaingan itulah yang membuat banyak pengemudi menggunakan aplikasi Fake GPS.
2. Daerah Ramai = Orderan Cepat
Kendati semakin banyak orang yang ingin mencari cara mengalahkan Fake GPS, faktanya masih banyak pengemudi yang menggunakannya. Mereka dengan mudahnya memalsukan lokasi di GPS dengan memasangnya di dekat pusat perbelanjaan atau perkantoran. Kedua lokasi ini adalah daerah-daerah ramai dengan peluang orderan sangat tinggi.
3. Kejar Target Harian
Supaya bisa memperoleh bonus dari penyedia layanan transportasi online, para pengemudi wajib menyelesaikan target harian. Misalkan saja harus memperoleh 20 orderan agar target tercapai dan bonus bisa diperoleh. Target harian jelas tak bisa dilakukan di lokasi sepi penumpang. Sehingga satu-satunya solusi adalah memasang aplikasi Fake GPS di daerah ramai agar Anda mendapat orderan.
Meningkatnya keluhan akan Fake GPS ini akhirnya membuat penyedia transportasi online mulai memutar otak. Berbagai cara mengalahkan Fake GPS pun dilakukan agar persaingan di antara pengemudi makin sehat dan konsumen tidak dikecewakan.
Baca juga: Aplikasi Penguat GPS Terbaik untuk Gojek/Grab
Bagaimana Fake GPS bisa merugikan pelanggan?
Dengan bantuan aplikasi Fake GPS, mitra pengemudi bisa berpura-pura berada di suatu tempat yang ramai order, misalnya saja dekat Pasar Induk. Padahal sebenarnya dia masih berada di rumah. Ingat, aplikasi ini tidak mengenal batasan jarak.
Karena dianggap berada di dekat Pasar Induk, maka mitra itu mendapatkan order dari pelanggan di pasar tersebut. Pelanggan pun mendapat informasi bahwa mitra berada di dekatnya dan tidak perlu ditunggu lama-lama. Tapi nyatanya, pelanggan harus menunggu lama karena mitra berada di tempat lain.
Bisa kita lihat bahwa penggunaan Fake GPS sangat merugikan pelanggan. Bahkan tindakan ini digolongkan sebagai penipuan dan bisa diusut sebagai tindakan kriminal. Pihak operator ojek online pun tak segan-segan memberi sanksi mitranya yang terbukti menggunakan Fake GPS dan menyeret mereka ke meja hijau.
Fake GPS dan praktik tuyul
Ilustrasi di atas adalah contoh penggunaan Fake GPS secara amatir. Modus itu dilakukan oleh oknum mitra pengemudi yang curang dan melakukannya untuk keuntungannya sendiri. Satu modus lainnya adalah tuyul yang dilakukan secara berkelompok dan merugikan operator ojek online hingga ratusan juta rupiah.
Tuyul adalah istilah di kalangan ojek online untuk modus atau praktik order fiktif dengan memanfaatkan Fake GPS. Modus ini dilakukan secara berkelompok, ada yang berperan sebagai pelanggan dan sebagian lagi sebagai mitra pengemudi. Semua order yang dilakukan adalah nyata, tapi order diselesaikan dengan cara curang sehingga menguntungkan bagi pihak mitra pengemudi.
Setelah order masuk dan diterima, dengan bantuan Fake GPS mitra yang curang itu memindahkan koordinat lokasinya sehingga seolah-olah ia sedang bergerak menjemput dan mengantarkan pelanggan. Semua itu bisa dilakukannya sambil duduk-duduk di rumahnya, tanpa harus beranjak sama sekali.
Tindakan ini tentu saja sangat merugikan operator ojek online. Mereka membayar insentif atas pekerjaan yang tidak pernah terjadi alias fiktif. Para mitra lain yang jujur juga dirugikan karena mereka harus berpeluh-peluh di bawah panas matahari, sementara pelaku tuyul cukup melakukannya dari rumah dan bisa meraup hasil berlipat-lipat.
Bagaimana Kita Membantu Grab dan GoJek Memberantas Tuyul?
Grab dan Go-Jek bukannya tidak menyadari praktik curang Fake GPS dan tuyul ini. Selain aktif menggandeng pihak berwajib, mereka juga melakukan berbagai hal untuk memberantas fake GPS dan tuyul driver ojek online.
Aplikasi Grab Driver terbaru (versi 5.122.1, tertanggal 27 April 2020) sudah berisi anti Fake GPS, yang artinya aplikasi ini tidak akan bisa berjalan jika di hp mitra pengemudi ada aplikasi Fake GPS.
Selain dengan cara teknis, cara melawan fake GPS dan tuyul driver ojek online dari Grab juga dengan cara persuasif. Mitra pengemudi selalu diingatkan setiap hari melalui inbox agar selalu berlaku jujur dalam mencari nafkah.
Grab juga membuka kesempatan selebar-lebarnya kepada siapa saja untuk melaporkan segala bentuk kecurangan, baik yang dilakukan oleh mitra maupun oleh pelanggan. Ada banyak cara melaporkan fake GPS dan tuyul driver ojek online ke Grab, di antaranya:
- Melalui website: https://help.grab.com/driver/id-id/360001741447.
- Melalui email ke [email protected].
- Melalui telepon: 021 – 8064 8777.
- Dan khusus bagi mitra pengemudi, juga bisa melaporkan kecurangan melalui menu Pusat Bantuan di aplikasi Grab Driver.
Hingga setahun yang lalu, banyak mitra pengemudi Go-Jek yang menggunakan aplikasi Go-Jek Driver versi pihak ketiga yang mendukung Fake GPS dan tuyul. Namun sejak akhir 2019 Go-Jek memperketat keamanannya sehingga hanya aplikasi versi resmi yang bisa digunakan oleh para mitra pengemudi. Aplikasi Go-Jek Driver versi 4.19.1 (tertanggal 28 April 2020) tidak bisa berjalan di hp yang berisi aplikasi Fake GPS atau di-root.
Senada dengan Grab, selain dengan cara teknis, Go-Jek juga selalu mengingatkan mitranya untuk selalu berlaku jujur ketika onbid. Ini merupakan langkah nyata Go-Jek memberantas Fake GPS dan tuyul driver ojek online.
Selain dengan cara teknis dan persuasif, Go-Jek juga menerima laporan segala bentuk kecurangan. Laporan kepada Go-Jek bisa dilakukan melalui:
- Telepon: 021-502-511-10 (laporan oleh pelanggan) atau 021-502-332-00 (laporan oleh mitra pengemudi Go-Jek).
- Email: [email protected] (laporan oleh pelanggan) atau [email protected] (laporan oleh mitra).
- Khusus untuk mitra, laporan juga bisa dilakukan melalui menu Bantuan di aplikasi Go-Jek Driver.
Di lokasi saya kqn ada bbrapa yg terima orderan d bwh 3km terus menerus hingga jam 3 sore sdh kelar 30poin…bg mana katanya d kantor tdk ada gojek prioritas.knp kenyataan prioritas 2km saja..ada..????
Tolong d perbaiki agar adil dalam pemberian order.
Silahkan bapak kirim langsung keluhan melalui pihak Ojek online nya, karena kami di sini bukan pihak resmi. Kami hanya berbagi informasi seputar ojek online, trims
sekarang banyak driverr pada pake tuyul tolong diberantas, kasihan ojek yg jujur sudah lama menunggu dan muter sana muter sini ga dapet dapet.paling satu hari order masuk cuma tiga.
terima kasih. dan mohon ditindak lanjuti.
Saya mau tanya tuk hp XIOMI note 4 x Pakah fake GPS bawaan dari Hp? Cara menghilangkanya bagaimana?terima kasih.saya dari awal murni terus.
Tangsel ceger pd betung jurangmangu timur, 80% driver pakai fake gps (tuyul),
Ditempat saya ada oknum oprek dan terang2an menawarkan jasa oprek untuk ojol
wah, lapor aja mas kalau merasa itu merugikan
Cara ngelaporin yg pake tuyul gampang, lu jgn idupin orderan turbo atau otomatis tpi yg manual aja, klo dpt dapet orderan gk bisa di pencet tombol Terima nya tinggal screenshot trus lapor pihak grab & gojek, nanti yg pake tuyul pasti kena PM
Banyak yang pake GPS palsu alias tuyul disumber sari junction saya sudah laporan ada 50 kali grab Fair play tapi belum ada tindakan apa apa? Yang polosan makin sulit dapat orderan grab food disumber sari junction yang dapat orderan yang pake GPS palsu alias tuyul terus menerus grab berantas yang pake GPS palsu disumber sari junction?