Briket menjadi salah satu komoditas yang memiliki peluang besar untuk diekspor, mengingat harga briket ekspor dan permintaan konsumen dari luar negeri yang tinggi.
Briket seperti apa yang memiliki nilai jual ekspor? Briket dari tempurung kelapa menjadi salah satu briket dengan kualitas yang bagus daripada briket dari bahan baku lain.
Tentu terdapat beberapa faktor yang harus dipenuhi untuk mendapat kualitas briket yang bagus.
Jika Anda ingin memulai usaha di bidang ekspor briket, berikut ini informasi penting yang bisa Anda ketahui mengenai ekspor briket mulai dari harga briket ekspor per ton, negara tujuan, sampai kualitas briket yang bisa untuk diekspor. Selamat menyimak!
Harga Briket Ekspor
Satuan yang mayoritas orang jadikan patokan untuk menentukan harga briket ekspor adalah satuan ton. Harga briket ekspor per ton berada di kisaran $ 1.300 atau kurang lebih setara dengan Rp 20 juta.
Jadi, harga briket per kg ekspor berada di kisaran $ 1,3 atau jika dirupiahkan kurang lebih seharga Rp 20.121.
Ekspor briket tempurung kelapa termasuk salah satu permintaan ekspor yang tinggi. Sebab, briket yang berasal dari tempurung atau batok kelapa menjadi briket dengan kualitas yang lebih bagus daripada briket dari bahan baku lain.
Terlebih tempurung kelapa yang berasal dari Indonesia merupakan bahan baku briket dengan kualitas prima. Jika Anda berhasil menjadi eksportir briket, akan ada banyak penghasilan yang menanti Anda.
Sebab, untuk melakukan ekspor tidak dalam skala kecil. Permintaan konsumen tidak hanya dalam satuan kilo, tapi sudah sampai skala ton.
Jika Anda mengirim 1 kontainer briket dengan kapasitas minimum 18 ton, maka Anda bisa mendapat kurang lebih $ 23.400 dengan patokan harga briket ekspor per ton $ 1.300.
Tentu harga briket batok kelapa ekspor ini bisa berubah-ubah sesuai dengan kesepakatan akhir dengan pembeli. Harga juga bisa berbeda jika briket memiliki kualitas lebih rendah atau lebih tinggi.
Anda bisa melakukan survey harga pasaran briket di luar negeri melalui marketplace ekspor seperti Amazon dan Alibaba.
Negara Tujuan Ekspor Briket
Ada banyak negara yang membutuhkan produk briket ini, seperti Jepang, negara-negara di Benua Eropa, Amerika, Timur Tengah, dan lain sebagainya. Tiap negara memiliki tujuan penggunaan briket yang berbeda.
Di Eropa dan Amerika, briket biasanya digunakan sebagai alat barbeque. Sama seperti yang biasanya dibutuhkan oleh Jepang.
Sedangkan untuk area Timur Tengah, briket biasanya digunakan untuk shisha. Selain untuk shisha, negara di Timur Tengah juga menggunakan briket untuk pembuatan roti, grill, atau memasak.
Nah, dengan tujuan yang berbeda-beda jelas kualitas dan kriteria yang dibutuhkan oleh setiap negara importir briket berbeda juga.
Untuk mendapatkan deal harga briket ekspor dengan nilai tinggi, Anda harus memperhatikan kebutuhan konsumen dan kualitas produk.
Baca juga: Harga Besi Tua Rongsok per Kilo
Kriteria Briket yang Cocok untuk Ekspor
Ada beberapa kriteria atau ketentuan yang harus Anda sesuaikan dengan negara tujuan untuk bisa mengekspor briket yang Anda produksi. Berikut ini beberapa ketentuan yang harus Anda perhatikan agar bisa mengekspor briket.
Kadar Abu Briket
Kadar abu briket yang biasanya diminta oleh konsumen di negara-negara Eropa berada di bawah 2,3%. Sedangkan ketentuan yang diberlakukan oleh negara Timur Tengah tidak seketat negara Eropa.
Negara-negara di Timur Tengah secara umum masih memperbolehkan kadar abu briket sebanyak 2,3%.
Bentuk Briket
Ada banyak bentuk briket yang ada di pasaran. Bentuk briket bisa kubus, silinder, dan heksagonal dengan ukuran 1.5 cm, 2 cm, dan 2.5 cm.
Eropa dan Amerika tidak memiliki kriteria khusus atau kriteria mayoritas yang banyak digunakan.
Namun, bentuk briket yang biasanya laku di pasar Timur Tengah adalah briket dengan bentuk kubus dan ukurannya 2.5 cm.
Meski konsumen area Eropa dan Amerika tidak memiliki kriteria khusus, Anda tetap perlu memastikan dalam satu kantong briket yang dipasarkan memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Hal ini untuk menunjukkan sisi profesional Anda.
Kualitas Bagus Briket
Briket dengan kualitas bagus yang banyak diincar oleh para konsumen adalah briket yang memiliki kualitas pembakaran tahan lama, tidak berbau (odorless), tidak berasap (smokeless), dan abu yang dihasilkan berwarna putih.
Tips Produksi Briket dengan Kualitas Bagus
Untuk mendapat hasil briket dengan kualitas bagus yang diincar oleh banyak konsumen, Anda bisa mengikuti tips berikut ini saat proses pembuatan briket.
Tips Briket Tahan Lama
Briket dengan kualitas pembakaran yang tahan lama sangat disukai dan menjadi incaran para konsumen. Untuk mendapatkan kualitas briket yang tahan lama, dalam proses pembuatannya pastikan briket padat dengan kadar air kurang dari 2%.
Briket padat dengan kadar air kurang dari 2% bisa Anda dapatkan dengan menggunakan 10% air dari berat arang bahan baku briket.
Setelah dicetak Anda juga perlu melakukan proses pengeringan kembali. Sebab, biasanya masih ada kandungan air yang tersisa.
Pengeringan bisa Anda lakukan dengan menggunakan oven gas atau barang kayu. Semakin lama briket melalui proses pengeringan, maka briket akan semakin padat.
Tips Briket Tidak Berbau
Nah, untuk mendapatkan briket yang tidak berbau, Anda perlu membersihkan batok kelapa dari serabut minimal dua kali pembersihan sebelum batok kelapa dibakar.
Kenapa? Sebab, serabut kelapa yang masih menempel saat proses pembakaran akan mengakibatkan briket yang berbau.
Anda juga harus memperhatikan kualitas tepung tapioka yang dijadikan sebagai bahan campuran. Pastikan tepung tapioka tersebut adalah tepung terbaru dengan kualitas terbaik, bukan tepung yang sudah lama tersimpan di gudang.
Briket Tidak Berasap
Lalu, bagaimana cara menghasilkan briket yang tidak berasap? Untuk menghasilkan briket yang tidak berasap, Anda harus menggunakan bahan baku murni dari tempurung atau batok kelapa.
Jika Anda mencampur bahan baku dengan kayu, maka akan mengakibatkan briket berasap dan mengeluarkan bau kayu bakar saat digunakan.
Lakukan Quality Control terlebih Dahulu
Sebelum menentukan harga briket ekspor dan bertemu secara langsung dengan pembeli, pastikan briket yang Anda produksi memiliki kualitas bagus agar pembeli tidak kecewa dan langsung menyetujui harga briket ekspor yang Anda tentukan.
Anda bisa melakukan beberapa tes ini untuk melakukan quality control terhadap briket hasil produksi Anda.
- Goreskan briket ke tangan. Semakin banyak arang yang menempel berarti kualitas briket tidak bagus. Sebab, briket yang bagus tidak terlalu kotor saat dipegang
- Tes kepadatan briket dengan cara memberinya tekanan (dilempar atau diinjak). Briket dengan tingkat kepadatan yang bagus tidak akan mudah pecah saat dilempar
- Hitung waktu pembakaran briket. Anda bisa membakar briket dan menghitung lama briket terbakar. Briket yang bagus adalah briket yang tahan selama 2-3 jam. Jika kurang dari itu, menandakan briket kekurangan fixed carbon
- Perhatikan juga kandungan asap dan bau dari briket yang terbakar
- Perhatikan jenis abu briket. Briket grade A akan menghasilkan abu keputihan, grade B menghasilkan abu putih keabu-abuan, dan grade C menghasilkan abu kekuningan. Warna abu ini dipengaruhi oleh kualitas tempurung kelapa. Batok kelapa yang bagus biasanya didapat dari pohon kelapa yang tumbuh jauh dari pantai.
Jika birket yang Anda produksi memiliki kualitas bagus, maka besar kemungkinan Anda bisa mendapat deal harga briket ekspor dengan nilai yang tinggi.
Nah, itulah informasi seputar harga briket ekspor dan kualitas briket yang dibutuhkan untuk ekspor. Apakah Anda tertarik untuk terjun ke bidang ekspor briket? Semoga bermanfaat!