Grab merupakan salah satu dari dua layanan transportasi online berbasis aplikasi yang terus bersaing di kawasan Asia Tenggara. Bersama Gojek dari Indonesia, perusahaan yang pendirinya berasal dari Malaysia ini terus bersaing menguasai pasaran jasa transportasi. Yang terbaru, Grab mengakuisisi dan memerger Uber pada bulan Maret 2018 yang lalu. Khusus Grab, kali ini kita akan bahas beberapa keluhan driver Grabcar.
Beberapa Keluhan Driver Grabcar yang Sempat Terungkap
Sebagai perusahaan besar yang memposisikan para pengemudi sebagai mitra, bukan sebagai karyawan, banyak suka duka yang dijumpai para sopir Grab. Bahkan tercatat beberapa kali para sopir Grab melakukan unjuk rasa karena merasa haknya tak terpenuhi dengan baik. Berikut ini rangkuman beberapa keluhan driver Grab rentang waktu 2017 hingga 2018.
Rugi Orderan di Jalur Macet, Diakali Supaya Performa Tidak Terganggu
Salah satu aturan di Grabcar adalah setiap sopir diharuskan mengambil orderan yang masuk. Sayangnya, sistem yang berbasis internet ini tidak pandang bulu tentang jalur yang akan dilewati. Karena patokan harganya berdasarkan jarak, maka baik lancar ataupun macet, tarif tidak akan berubah. Akibatnya driver Grabcar yang merugi karena bahan bakar yang terkuras akibat macet, sedangkan tarifnya tidak berubah.
Informasi terkait!!!
- Tarif GrabCar Per Km yang Harus Dimengerti
- Jenis Mobil Grabcar Buat Driver Paling Recommended
- Berikut Versi Grab Driver Paling Gacor, Bikin Rezeki Ngocor!
Hal ini seperti diungkapkan sebagian sopir kepada Kompas (28/06-2017) saat dihubungi usai aksi protes sehari sebelumnya di kantor Grab. Menurut mereka, aturan yang merugikan ini diakali dengan cara mengabaikan orderan yang masuk. Dengan demikian driver tidak me-reject order sehingga performanya tidak menurun yang mengakibatkan kehilangan bonus.
Grab Pernah Men-suspend Akun Driver Tanpa Membayar Bonus yang Dijanjikan
Musim lebaran tahun 2017 merupakan momen mengejutkan bagi sebagian sopir Grabcar. Pasalnya, ketika mereka harusnya memperoleh insentif lebaran Grabcar 2017, justru akun Grab mereka diblokir tanpa alasan yang jelas. Pihak Grab memang sebelumnya memberi iming-iming penghasilan 2 juta jika masuk pada lebaran hari pertama, dan 1,5 juta jika masuk pada H+2 hingga H+5. Sayangnya, justru akun para driver yang rela lembur tersebut malah kena suspend massal.
Akun Kena Suspend, Insentif dan Top Up Hilang Tanpa Bekas
Keluhan driver Grabcar selanjutnya dikirimkan melalui kolom komentar Kompas, tepatnya dalam berita penangkapan oknum call centre Grab. Akun bernama Leonardo Damero Aritonang itu menuliskan bahwa ia menerima vonis salah karena dianggap melakukan kecurangan dan akhirnua diputus oleh pihak Grab. Namun pemutusan sepihak tersebut ternyata tidak disertai pemberian saldo insentif dan pengembalian top up miliknya. Kemana uang hasil insentif dan top up miliknya? Dicuri, tulisnya menyimpulkan sendiri.
Hal senada diungkapkan akun bernama Choqy Hasibuan di kolom komentar Detik yang memuat berita penjelasan tarif promo Grab, (18/6/2017). Ia curhat tentang sulitnya mencairkan insentif dari Grab di akun miliknya yang total mencapai 3,7 juta. Ketika diajukan ke manajemen, katanya dituduh ada indikasi kecurangan. Ia memastikan jika ngotot menghadap manajemen dan membantah, pasti akunnya berujung suspend dan bonusnya hangus.
Kadang Memperoleh Penumpang yang Menjengkelkan
Menjadi sopir Grabcar tak jauh beda dari Grabbike. Sama-sama melayani penumpang yang memesan jasanya. Tentu sering juga bertemu dengan klien yang rewel, mau bayar murah, tapi minta dilayani seperti raja.
Misalnya kejadian yang dialami salah satu sopir Grabcar bernama Yudi. Seperti dilansir Xdetik (10/10/2017) ia pernah ditilang dan didenda Rp400 ribu gara-gara penumpang yang memaksa melanggar rambu lalu lintas. Dengan marah ia menurunkan si penumpang dan rela tidak dibayar.
Kian Meningkatnya Persaingan Antar Driver
Grab terus meningkatkan rekrutmen sopir baru untuk Grabcar. Gencarnya promosi membuat banyak orang tergiur besarnya penghasilan driver Grabcar. Nah, karena kuota perekrutan yang hingga sekarang tidak jelas, maka muncullah persaingan antar sesama driver. Jumlah penumpang yang didapat pun semakin menurun. Belum lagi persaingan dengan Gocar dari Gojek. Sopir yang dulunya cukup bekerja paruh waktu, kini akhirnya jadi saingan para sopir yang bekerja penuh.
Begitulah keluhan driver Grabcar yang bisa kami rangkum dalam tulisan ini. Semoga saja bisa menjadi koreksi bagi pihak terkait, dan menjadi pertimbangan bagi Anda yang ingin ikut terjun ke dunia Grab.
Assalamu’alaikum.. saya nama rahman ali Ibrahim maaf saya tuna rungu🙏🦻 tapi order sepi disal anak 2 buat makan susu baby