Perbandingan Kerja Gojek vs Grab, Lebih Bagus Mana?

Sistem transportasi online telah banyak digunakan oleh masyarakat selama beberapa tahun terakhir, di antaranya adalah Gojek dan Grab. Lalu muncul pertanyaan terkait perbandingan cara kerja gojek vs grab mana yang lebih bagus? Pada dasarnya kedua brand transportasi online ini, selain memiliki pengguna yang banyak. Juga mempunyai keunggulan masing-masing. Popularitas keduanya bahkan bisa membuat mereka bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat.

gojek vs grab

Perbedaan dan Perbandingan Cara Kerja Gojek vs Grab

Sebenarnya cara kerja gojek vs grab hampir sama. Para driver diminta untuk mengantar pelanggannya dan kemudian dibayar sesuai tarif yang telah ditentukan sebelumnya. Semua kegiatan pemesanan dan lain sebagainya, tentu saja dijalankan secara online.

Saat ada yang calon penumpang yang hendak menggunakan jasa transportasi online, akan muncul pemberitahuan yang masuk di akun pengendara. Selanjutnya, driver akan menjemput dan mengantar pelanggan tersebut hingga sampai ke tujuan yang dikehendaki. Setelah menyelesaikan perjalanan, penumpang diminta untuk memberikan penilaian sesuai kepuasan. Proses orderan telah diselesaikan oleh driver dan bayaran akan diterima.

Namun, ada beberapa perbedaan yang bisa dijadikan pertimbangan ketika Anda harus memilih antara kedua platform transportasi online tersebut. Hal ini didasarkan pada selera dan kebutuhan masing-masing orang. Berikut beberapa perbandingan cara kerja gojek vs grab yang perlu Anda ketahui.

1. Sistem aplikasi

Gojek memiliki aplikasi yang lebih update dibandingkan dengan grab. Hal ini karena para pengembang gojek berupaya agar sistem aplikasi yang dimiliki selalu diperbarui mengikuti apa yang dibutuhkan masyarakat. Tujuan mereka adalah untuk mempermudah pelanggan dalam melakukan pemesanann jasa.

2. Layanan yang ditawarkan

gojek vs grab

Untuk fitur layanan, Gojek juga jauh lebih unggul daripada Grab. Anda bisa melihat di menu awal pada aplikasi Gojek. Ada beragam jenis layanan yang diberikan oleh Gojek dan dapat Anda pilih sesuai kebutuhan. Mulai dari Go-Ride, Go-Car, Go-Food, Go-Send, Go-Mart, dan masih banyak pilihan lainnya. Tentu saja, inovasi akan terus dilakukan seiring berjalannya waktu.

Baca juga:  3 Cara Top Up Gojek BCA Dengan Mudah, Baca Panduan Lengkap!

3. Tarif perjalanan

Gojek memberikan harga yang cukup murah. Setiap perjalanan yang berkisar di bawah 6 kilometer, penumpang harus membayar sebanyak Rp 10.000 saja. Sedangkan Grab menetapkan tarif sebesar Rp 12.000 untuk setiap 5 kilometer pertama perjalanan. Meskipun sebenarnya, perbedaan tarif antara keduanya tidak terlalu jauh.

4. Kemudahan pembayaran

gojek vs grab

Keduanya, baik Gojek maupun Grab menawarkan kemudahan dalam sistem pembayarannya. Go-pay dan Grab-pay bisa digunakan sebagai pilihan pembayaran non-tunai. Saldo yang digunakan hanya perlu ditambah semudah mengisi pulsa telepon.

5. Diskon dan promo

Saat ini, banyak diskon promo yang ditawarkan oleh Gojek maupun Grab. Mereka saling bersaing untuk merangkul pelanggan-pelanggannya agar tetap nyaman menggunakan jasa mereka.

Perkembangan Gojek vs Grab

Sejak awal diluncurkan pada tahun 2010, Gojek sudah membuat banyak inovasi untuk menjaring pelanggannya. Mulai dari yang awalnya hanya bisa dipesan melalui operator gojek, hingga me-launching aplikasi online-nya pada tahun 2015. Saat ini, Gojek sudah banyak menawarkan fitur kemudahan. Inilah pelopor layanan jasa ojek online yang bisa dipesan melalui smartphone.

Selain melalui aplikasi yang harus di-download melalui playstore, Gojek juga bisa dipesan melalui LINE Messenger. Sebagai industri digital yang terus berkembang, gojek selalu menyempurnakan pelayanannya mengikuti tren yang ada. Saat ini, mulai tahun 2018, gojek sudah go internasional. Pasar utama yang digarap adalah wilayah Asia Tenggara melalui aplikasinya yang diberi nama Goviet (Vietnam) dan Get! (Thailand). Singapura yang telah dikenal sebagai kandang Grab, kini juga telah dimasuki oleh Gojek dalam layanan taksi online-nya.

Sementara itu, Grab juga tak mau kalah. Berawal dari Grab taxi, mereka akhirnya mengikuti Gojek untuk bersaing di dunia ojek motor. Nama GrabBike pun muncul di pangkalan ojek online. Grab adalah penyedia jasa transportasi online yang berasal dari Singapura. Hingga saat ini, ada tujuh negara yang menjadi tempat Grab beroperasi, yaitu Malaysia, Singapura, Indonesia, Vietnam, Thailand, Filipina, dan Myanmar.

Dengan nilai perusahaan di atas 140 triliun rupiah, Grab telah berhasil menjadi decacorn pertama yang ada di Wili Asia Tenggara. Kesepakatan terbesar di Asia Tenggara terjadi saat Grab mengakuisisi Uber pada 26 Maret tahun lalu. Cara kerja gojek vs grab akan memiliki perkembangan yang berbeda. Sementara Gojek berupaya keras untuk menyediakan semua layanan yang mungkin bisa dilakukan, Grab lebih memilih untuk memaksimalkan layanan yang relevan dengan bidangnya saja.

Baca juga:  Syarat Tahun Mobil Go Car 2019? Ini Rinciannya!

Perbandingan Cara Kerja Grab vs Gojek: Penghasilan Driver

gojek vs grab

Saat ini, banyak pengemudi Grab yang beralih menjadi pengemudi Gojek. Tentu saja hal ini terkait juga dengan sistem gaji yang diberlakukan. Sebenarnya bagaimana sih, cara dua perusahaan tersebut dalam membayar para driver-nya?

  • Gojek

Tarif Gojek sebesar Rp3.000/kilometer perjalanan. Kemudian perusahaan akan mengambil bagian sebesar dua puluh persen, jadi driver Gojek akan mendapat uang Rp 2.600 setiap kilometernya. Namun, Gojek akan memberikan tambahan sebagai bonus untuk para driver-nya. Selain mendapat komisi utama dari penumpang, driver Gojek juga akan mendapat poin yang nantinya bisa ditukar dengan sejumlah uang.

Poin tersebut diperoleh setiap menyelesaikan order, bisa juga diperoleh melalui cara-cara lainnya. Gojek sendiri juga akan memberi komisi tambahan jika driver menyelesaikan order di jam-jam tertentu. Rating yang diberikan penumpang juga akan mempengaruhi penilaian.

Contoh perhitungan gaji dalam sebulan sebagai berikut :

Misalkan dalam sehari driver Gojek menyelesaikan 10 pesanan. Setiap order rata-rata tarifnya sebesar Rp 10.000 (5 km). Maka penghasilan yang diterima hari itu adalah Rp 80.000 (setelah dipotong 20% untuk perusahaan). Lalu dari orderan itu anggaplah driver menerima poin sebanyak 20, maka bonusnya adalah Rp 50.000.

Jadi total penghasilan dalam sehari adalah Rp 130.000. Dalam sebulan dia bisa mengantongi gaji sebanyak Rp 3.900.000 jika dilakukan selama 30 hari penuh. Perhitungan tersebut belum termasuk bonus dan tip dari penumpang jika ada. Akan tetapi, tentu saja uang bensin dan operasional lainnya juga harus diperhitungkan.

  • Grab

Sementara itu, sistem bonus yang diberlakukan oleh Grab memiliki syarat bahwa pengemudi harus memenuhi target perjalanan yang telah ditentukan. Jika tidak bisa dipenuhi, maka tidak akan ada insentif yang diberikan. Semakin banyak pengemudi melakukan perjalanan, akan semakin banyak pula insentif yang akan diperoleh.

Baca juga:  Berapa Angsuran Atribut Grab Jaket dan Helm? Berikut Penjelasannya

Grab mengambil bagian sebesar 10% dari tarif yang dibayarkan oleh penumpang, sisanya sebesar 90% diberikan kepada pengemudi. Tarif Grab adalah Rp 12.000 untuk perjalanan di bawah 6 kilometer, dan ditambah Rp 2.500 setiap kilometer selanjutnya.

Grab memiliki opsi merah dan putih dengan perbedaan jaminan argo untuk setiap tarifnya. Contoh perhitungannya:

Dalam sehari driver mendapat 10 pesanan masing-masing sejauh 5 kilometer. Tarif jaminan argo di bawah 6 kilometer adalah Rp 12.000. Maka penghasilan driver setelah dipotong 10% untuk perusahaan adalah Rp 108.000. Jika dalam 30 hari akan mendapat penghasilan total sebanyak Rp 3.240.000. Bonus akan ditambahkan ketika target tercapai.

Note: harga/tarif diatas akan berubah seiring dengan ketetapan dari gojek maupun grab.

Kesimpulan Perbandingan Cara kerja Gojek Vs Grab

Jika dibandingkan dengan kemudahan-kemudahan untuk mendapatkan bonus, Gojek lebih menjanjikan penghasilan yang lebih besar daripada Grab. Walaupun jika dilihat dari potongan untuk perusahaan lebih banyak.

Namun, Gojek unggul dalam berbagai peluang yang diciptakan oleh layanan-layanannya. Hal itu memungkinkan driver lebih mudah dalam mendapat berbagai bonus dan poin. Sementara Grab, jika ingin mendapat bonus yang besar, harus mencari pelanggan di jam-jam sibuk. Layanan yang ditawarkan pun lebih sedikit dibandingkan Gojek.

Sedangkan pada cara pemberian gaji kepada driver, bisa dikatakan bahwa jauh lebih mudah mendapatkan penghasilan tambahan atau poin pada Gojek. Lantaran  ada banyak cara yang bisa dilakukan driver untuk bisa mendapatkan bonus.

Jadi, setelah Anda membaca artikel perbandingan cara kerja gojek vs grab ini hingga tuntas. Maka,  dapat  disimpulkan bahwa sistem kerja Gojek jauh lebih baik ketimbang Grab. Mulai dari banyaknya layanan yang sangat memanjakan para penggunanya, hingga pada segi tarifnya. Dari segi tarif, harga yang ditawarkan oleh Gojek lebih murah untuk setiap kilometernya. Jadi, yang mana transportasi online pilihan Anda?

Bagikan:

Satu pemikiran pada “Perbandingan Kerja Gojek vs Grab, Lebih Bagus Mana?”

  1. Yg pasti gojek punya anak bangsa
    Sedangkan grab punya orang malaysia
    Jadi kesimpulannya : cintailah produk dalam negri

    Balas

Tinggalkan komentar