Beberapa tahun belakangan ini banyak perusahaan yang berlomba-lomba merekrut karyawan sebagai Management Trainee. Hampir semua teman saya setelah lulus kuliah selalu mencari lowongan pekerjaan dengan title Management Trainee karena merasa posisi Manajemen Trainee punya peluang masa depan yang lebih cerah dibanding posisi entry level lainnya dan tentu saja saya juga salah satu fresh graduate yang silau dengan title Management Trainee. Hampir semua lowongan Manajemen Trainee saya lamar dan setelah puluhan lamaran saya kirimkan, akhirnya saya dapat panggilan!
Proses Rekrutmen
Saya mengirimkan berkas lamaran saya ketika saya menghadiri job fair yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Disana kebetulan perusahaan ban yang cukup terkenal membuka lowongan manajemen trainee. Tanpa ba bi bu saya langsung mengumpulkan berkas lamaran saya yang berisi Curriculum Vitae, Cover Letter, fotocopy ijazah, transkrip, dan KTP.
Tahapan dalam rekrutmen ini cukup panjang, yaitu seleksi berkas, psikotes, interview HR, interview Head of HR, interview user, dan medical check-up.
Akhir penantian panjang pun usai. Saya mendapat telfon yang menginformasikan saya lulus dan email yang berisi Offering Letter dari perusahaan. Saya cepat-cepat menyetujui offering letter tersebut dan mengirimkan jawaban saya. Setelah itu, HR menginformasikan jadwal untuk saya hadir ke kantor untuk menandatangani surat kontrak.
Terimakasih tuhan akhirnya saya dapat kerja!
Tahu Nggak? Berapa Gaji Management Trainee Per bulannya? Simak!
In-Class Training dan On Job Training
Hari pertama saya bekerja, saya diantar oleh sekuriti ke ruang HR untuk diberikan seragam bekerja, dokumen peraturan perusahaan, dan penjelasan perusahaan secara singkat. Setelah semua kegiatan administrasi dan penjelasan selesai, saya diantar ke sebuah ruangan dimana ada beberapa karyawan baru lain yang sedang menunggu. Mereka ternyata adalah teman-teman satu batch management trainee saya.
Pada batch 5 ini, perusahaan merekrut 15 orang manajemen trainee yang nantinya akan ditempatkan di posisi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan perusahaan.Kegiatan management trainee kami selama satu bulan pertama adalah in class training. Training yang diberikan adalah basic knowledge mengenai ban secara umum, konsep kaizen dan PDCA, basic fincancial training dan leadership training.
Setelah training selesai, kami dibagi menjadi tiga kelompok (satu kelompok berisi lima orang) untuk melakukan on job training ke setiap departemen yang ada di perusahaan dengan tujuan agar kami dapat memahami dengan detail proses bisnis perusahaan dan mendapatkan high level view untuk melakukan perbaikan perusahaan.
On job training dilakukan selama dua minggu di masing-masing departemen dengan kegiatan belajar bisnis proses dan membuat project untuk improvement di departemen tersebut. Sebetulnya pekerjaan ini tidak terlalu sulit kalau kita jeli dan ngerti bisnis proses, tapi yang cukup menantang adalah stigma karyawan lama terhadap manajemen trainee. Management trainee dianggap membahayakan posisi karyawan-karyawan lama sehingga banyak orang yang cukup tertutup ketika menjelaskan mengenai bagiannya.
Baca juga: Rasanya Kerja di Startup IT Tanpa Background IT, Ini Ceritanya!
Penempatan dan Project Akhir
Setelah selesai melakukan on job training, kami akhirnya dipecah ke penempatan kami masing-masing untuk mengerjakan projek akhir untuk penilaian MT. Saya dapat penempatan di departemen R&D Construction. Masa-masa awal saya di R&D diisi dengan kebingungan karena sebelumnya nggak ngerti sama sekali tentang ban, merk ban pun cuma tau michelin dan bridgestone, bahkan size ban mobil yang saya pakai pun nggak tau. Tapi sekarang tiba-tiba saya ditempatkan di core proses buat bikin spesifikasi, yang desain isinya ban, bukan patternnya.
Untungnya tim R&D saya orangnya baik-baik dan sangat support. Bosnya pun sangat baik sehingga saya dapat belajar dengan baik dan cepat. Dalam waktu sekejap saya sudah mulai mengerti dunia ban dan sudah dapat mendesain sendiri. Bos saya pun menyuruh saya untuk belajar Autocad (yang tidak pernah saya sentuh sebelumnya) agar dapat membantu proses pekerjaan saya menjadi lebih mudah, cepat dan akurat. Alhamdulillah nambah 1 skill.
Baca juga: Pengalaman Pindah Bidang Industri dari Manufaktur ke Startup IT
Project yang harus saya kerjakan untuk presentasi akhir adalah new product XMT Tire 10 size dalam jangka waktu 7 bulan. Untuk hitungan waktu, ini tergolong super cepat karena normalnya project new product akan memakan waktu 7 bulan hanya untuk 2 size. Semua orang dalam tim R&D akhirnya membantu saya untuk menyelesaikan project tersebut supaya selesai tepat waktu dan setiap minggu manager saya mengadakan sesi latihan presentasi dan tanya jawab agar lancar saat presentasi akhir kepada BOD.
Presentasi Akhir dan Keputusan
Hari paling menegangkan selama saya bekerja pun tiba, yaitu presentasi akhir dan penilaian BOD. Saya mempresentasikan semua project yang telah saya kerjakan kepada BOD. Presentasi berlangsung cukup menegangkan karena pakai Bahasa inggris dan BODnya pun sangat paham proses dan materi yang saya presentasikan.
Pertanyaan pada sesi tanya jawab cukup detail membuat saya cukup kesulitan menjawab dan harus mengingat-ingat lagi materi kuliah. Beberapa teman saya bahkan harus melakukan presentasi ulang dan ganti projek karena tidak sesuai dengan ekspektasi dari para BOD.
Baca juga: Resiko Kerja Di Minimarket, Jangan Coba Kalau Belum Siap!
Setelah semua MT selesai presentasi, Hari paling menegangkan kedua pun tiba, yaitu hari pengumuman penilaian. Saya dinyatakan lulus (yeay!) namun ada satu teman saya yang perjalanannya harus terhenti. MT yang lulus kemudian diberi SK surat pengangkatan menjadi karyawan tetap dengan posisi sebagai Section Head.