Pengalaman berharga menjadi staff marketing adalah salah satu pengalaman yang tidak dapat dilupakan. Banyak hal yang dapat saya pelajari saat saya menjadi staff marketing.
Saya memulai pekerjaan saya sebagai seorang staff marketing pada tahun 2018. Sebenarnya saya bukan melamar untuk posisi itu dari awal, tetapi posisi yang saya inginkan sudah terisi dan saya dialihkan ke staff marketing.
Bidang marketing bukanlah bidang yang saya sukai. Saya selalu menghindari pekerjaan yang berkaitan dengan pemasaran, kecuali penelitian pasar. Tetapi, nasi sudah jadi bubur, saya sudah diterima di perusahaan ini.
Jadi, saya pun memulai bekerja dibidang ini. Saya berharap saya bisa mendapat sesuatu yang berguna bagi diri saya ke depannya. Dan ternyata harapan saya benar.
Pengalaman Berharga Menjadi Staff Marketing
Beberapa hari pertama bekerja, saya merasa tidak bersemangat. Saya juga merasa takut dan gugup. Jujur, saya memang memiliki kegugupan dalam berkomunikasi dengan orang lain apalagi itu adalah pelanggan.
Beruntungnya, saya memiliki atasan yang sangat baik, pengertian dan sabar. Beliau selalu memotivasi saya sejak awal saya masuk. Beliau juga selalu mengajak saya untuk melatih diri saya sendiri dan memberanikan diri saya.
Belajar untuk Mendapatkan Sebuah ‘Deal’
Saya pun mulai termotivasi oleh atasan saya. Saya mulai belajar secara perlahan bagaimana berkomunikasi kepada pelanggan baik secara lisan dan tulisan. Kebetulan pelanggan saya berasal dari luar negeri.
Awalnya, atasan saya selalu membantu saya untuk membalas pesan atau email dari pelanggan. Beliau mengajarkan dengan bahasa yang sopan tetapi santai. Secara perlahan, saya pun mulai membalas dengan sendirinya, tanpa bantuan atasan saya.
Ada satu kejadian dimana saya harus mendapatkan ‘deal’ pemesanan barang dari pelanggan. Atasan saya meminta saya untuk mencoba hal ini. Saya diminta untuk meyakinkan pelanggan terkait pemesanan barang.
Awalnya, saya ragu dan gugup. Tetapi, saya mencoba untuk melakukannya. Saya mencoba untuk mengirimkan email kepada pelanggan dengan bahasa yang saya buat sendiri.
Pertama-tama, terjadi penolakan dari pelanggan. Pelanggan belum yakin tetapi saya tidak menyerah. Saya membalas lagi dengan bukti yang lebih meyakinkan.
Dan akhirnya, setelah hampir satu jam kami saling membalas email, pelanggan pun menelepon kepada atasan saya. Dan pelanggan saya akhirnya setuju melakukan pemesanan itu. Dari kejadian pertama itu, saya mulai percaya diri untuk mendapatkan sebuah ‘deal‘ dari pelanggan.
Belajar untuk Menangani Keluhan Pelanggan
Pengalaman berharga menjadi staff marketing pun kembali saya rasakan. Ini terjadi di saat saya berhasil untuk menangani keluhan pelanggan terkait kerusakan pada barangnya.
Awalnya, saya kebingungan untuk mengatasinya. Tetapi, dengan bantuan atasan saya, saya mencoba untuk mencari akar permasalahannya terlebih dahulu. Lalu, saya mencari solusi yang diambil dari akar masalah tersebut.
Setelah itu, saya pun mencoba untuk meluruskan kepada pihak pelanggan. Seperti biasa, pelanggan pasti memberikan penolakan pada awalnya tetapi akhirnya pelanggan pun menerima dengan ganti rugi yang diberikan oleh perusahaan.
Dari kejadian itu, saya mulai belajar juga bagaimana menangani keluhan pelanggan. Dan sekarang, saya tidak merasa kebingungan untuk mencari jalan keluar dari suatu keluhan baik keluhan pelanggan atau keluhan lainnya.
Belajar untuk Membuat Strategi
Saya masih mendapat pengalaman berharga menjadi staff marketing. Kali ini, berkaitan dengan diri saya sendiri. saya mampu untuk membuat strategi. Selain itu, saya mampu memikirkan berbagai kemungkinan strategi dari satu jawaban yang diberikan.
Seperti yang kita ketahui, untuk menghadapi pelanggan, kita tidak boleh menggunakan hanya satu cara atau strategi. Tetapi, kita harus mempersiapkan beberapa strategi jika strategi yang pertama mengalami penolakan.
Saya belajar bagaimana menentukan berbagai kemungkinan jawaban yang akan diberikan oleh pelanggan. Selain itu, saya juga belajar untuk membuat berbagai strategi dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh pelanggan. Sehingga, saya mampu menghindari penolakan dari pelanggan.
Jika saya pikirkan kembali, ada banyak pengalaman berharga menjadi staff marketing. Keputusan yang saya berikan untuk bekerja di perusahaan ini adalah keputusan yang tepat. Saya memiliki banyak bekal dan ilmu yang bisa diaplikasikan nantinya dalam kehidupan saya atau pekerjaan saya.