Apabila anda ingin berprofesi sebagai PNS, maka ada baiknya untuk mengenali pangkat, golongan, dan jabatan PNS di 2020. Berdasarkan peraturan sebelumnya pada PP No. 15 Tahun 2019, pangkat, golongan dan jabatan PNS telah disederhanakan. Lalu apa saja pangkat, golongan, dan jabatan PNS di 2020? Mari kita simak ulasan berikut.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa besaran gaji yang diterima PNS selalu menggiurkan. Namun, penerimaan gaji yang diterima masing-masing pegawai akan berbeda dari satu pegawai dengan pegawai lainnya. Meskipun mereka berada di golongan dan pangkat yang sama, belum tentu gaji yang diterima akan sama pula. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan pangkat, golongan, dan jabatan PNS yang diemban masing-masing pegawai berbeda-beda.
Baca juga: Daftar Lengkap Gaji PNS 2020, Semua Jenjang Pangkat dan Pendidikan!
Pangkat, Golongan, dan Jabatan PNS Lama vs Baru
Berdasarkan peraturan pemerintah PP No 7 Tahun 1977, pangkat, golongan, dan jabatan PNS dibedakan berdasarkan masa kerja dan golongan. Sejak tahun 1967, peraturan tersebut telah mengalami banyak sekali perubahan hingga saat ini. Terakhir kali, presiden Jokowi bahkan telah meminta pemerintah untuk memangkas golongan PNS.
Pada pangkat, golongan, dan jabatan PNS versi lama pemerintah masih menerima para calon PNS dengan pendidika terakhir di SD dan SMP. Lain halnya dengan prubahan pada versi baru sampai dengan 2020 ini. Pemerintah telah meniadakan untuk kualifikasi dari pendidikan SD dan SMP yang seharusnya menempati golongan I.
Peniadaan kualifikasi tersebut dilakukan bukan tanpa alasan, melainkan sudah melalui penelaahan yang sempurna. Pemerintah sepertinya menginginkan potensi masyarakat dari kualifikasi pendidikan dari jenjang yang lebih tinggi untuk memperbaiki kinerja pemerintah. Selama ini telah diketahui bahwa perintah berusaha memperbaiki kinerja mereka dari berbagai sektor demi kepentingan publik.
Kendati demikian, bukan berarti untuk golongan I yang telah ada ditiadakan. Mereka masih tetap menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku hingga masa pensiun tiba.
Nama Pangkat | Golongan | Ruang | Gaji Pokok |
Golongan IV (Pembina) | |||
Pembina Utama | IV | E | Rp 3.593.100 |
Pembina Utama Madya | IV | D | Rp 3.477.200 |
Pembina Utama Muda | IV | C | Rp 3.307.300 |
Pembina Tingkat I | IV | B | Rp 3.173.100 |
Pembina | IV | A | Rp 3.044.300 |
Golongan III (Penata) | |||
Penata Tingkat I | III | D | Rp 2.781.800 |
Penata | III | C | Rp 2.802.300 |
Penata Muda Tingkat I | III | B | Rp 2.688.500 |
Penata Muda | III | A | Rp 2.579.400 |
Golongan II (Pengatur) | |||
Pengatur Tingkat I | II | D | Rp 2.399.200 |
Pengatur | II | C | Rp 2.301.800 |
Pengatur Muda Tingkat I | II | B | Rp 2.208.400 |
Pengatur Muda | II | A | Rp 2.022.200 |
Golongan I (Juru) | |||
Juru Tingkat I | I | D | Rp 1.851.500 |
Juru | I | C | Rp 1.776.600 |
Juru Muda Tingkat I | I | B | Rp 1.704.500 |
Juru Muda | I | A | Rp 1.560.100 |
Dengan adanya pemangkasan pangkat, golongan dan jabatan PNS terbaru, calon PNS nanti mayoritas akan dihuni generasi muda dengan kualifikasi pendidikan minimal S1-D4 sederajat. Para millenial ini akan mengisi jabatan pada pangkat Jabatan Pengawas atau Jabatan Administrator. Para PNS yang dulunya ada di golongan IVA-IVB akan memperoleh pangkat JA, JF-5 sampai JA, JF-15.
Untuk PNS yang dulunya minimal di golongan IVC atau Eselon I dan II berhak duduk di Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT). JPT Pratama setara dengan Eselon II dan JPT Madya setara Eselon I. Untuk pangkat golongan PNS tertinggi yakni JPT Utama hanya boleh diisi oleh mereka-mereka yang menjadi Kepala/Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian.
Baca juga: Bakal Naik? Inilah Struktur dan Skema Gaji PNS 2020 Terbaru!
Untuk gaji pokoknya sendiri, akan menggunakan sistem pangkat, golongan dan jabatan PNS terbaru berikut ini:
Simulasi Gaji Berdasarkan Pangkat Golongan PNS 2020
Berdasarkan perubahan adanya wacana pemangkasan jabatan PNS, bukan berarti gaji mereka akan berkurang. Dengan adanya pemangkasan ini, justru gaji PNS akan naik berdasarkan pangkat, jabatan, dan golongan PNS di 2020.
Peningkatan gaji ini dihitung dengan sistem merit yang berdasarkan kualifikasi, kompetensi dan kinerja sesuai UU ASN No.5 Tahun 2014. Gaji pokok berdasarkan beban dan risiko pekerjaan. Di mana berdasarkan pangkat golongan PNS tahun 2020, penghasilan terendah pada kelompok Jabatan Pelaksana yakni Rp 3,255 juta/bulan lebih besar daripada dulu saat golongan II yakni Rp 2.022 juta.
Berikut terdapat contoh kisaran penerimaan gaji PNS di suatu Puskesmas di Yogyakarta untuk golongan II dan III yang telah diterima sejak Januari 2020. Gaji tersebut telah mengalami kenaikan dibandingkan dengan gaji di tahun 2019.
No. | JABATAN | GOLONGAN | GAJI | JASPEL |
1 | KASUBAG | III | Rp 4.298.800 | Rp 2.500.000 |
2 | STAFF | III | Rp 3.787.600 | Rp 2.500.000 |
3 | STAFF | II | Rp 3.050.000 | Rp 1.800.000 |
4 | DOKTER | III | Rp 5.025.000 | Rp 2.700.000 |
5 | BIDAN | III | Rp 3.787.600 | Rp 2.300.000 |
6 | BIDAN | II | Rp 3.450.600 | Rp 2.000.000 |
7 | PERAWAT | III | Rp 3.787.600 | Rp 2.300.000 |
8 | PERAWAT | II | Rp 3.450.600 | Rp 2.000.000 |
9 | STAFF LAB | III | Rp 3.787.600 | Rp 2.300.000 |
Selain contoh di atas, kenaikan gaji juga dirasakan oleh para Staf Ahli Gubernur yang dulu masuk golongan IVD. Mereka berhak atas gaji pokok bulanan sebesar Rp 5.661.810. Nantinya dalam struktur setelah adanya pemangkasan jabatan pada gaji PNS terbaru, Staf Ahli Gubernur akan memperoleh pangkat JPT Pratama atau JPT-VI dengan kisaran gaji sebesar Rp 30. 843.622/bulan.
Baca juga: Golongan PNS 2020 dan Gajinya, Ternyata Begini Faktanya!
Tunjangan Kinerja dan Tunjangan Kemahalan Daerah
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa gaji pokok PNS di 2020 tidak mengalami kenaikan. Meskipun demikian, kenaikan fokus pada tunjangan dan gaji ke 13 yang mereka dapatkan di 2020. Tunjangan yang paling signifikan dalam kenaikannya adalah tunjangan kemahalan daerah.
Tunjangan kemahalan diterima masing-masing PNS berdasarkan penempatan kerja PNS di tiap-tiap daerah. Mengingat setiap daerah memiliki pendapatan perkapita yang berbeda-beda, maka tunjangan yang diberikan juga akan berbeda.
No. | Provinsi | Indeks Kemahalan Daerah Provinsi | No. | Provinsi | Indeks Kemahalan Daerah Provinsi |
1 | Nangroe Aceh D | 51.10 | 18 | Nusa Tenggara Barat | 4.42 |
2 | Sumatra Utara | 28.51 | 19 | Nusa Tenggara Timur | 0.00 |
3 | Sumatra Barat | 28.03 | 20 | Kalimantan Barat | 23.16 |
4 | Riau | 49.37 | 21 | Kalimantan Selatan | 48.64 |
5 | Kepualauan Riau | 55.49 | 22 | Kalimantan Timur | 54.25 |
6 | Jambi | 35.49 | 23 | Kalimantan Tengah | 46.61 |
7 | Sumatra Selatan | 57.55 | 24 | Kalimantan Utara | 55.29 |
8 | Bangka Belitung | 67.53 | 25 | Maluku | 25.79 |
9 | Bengkulu | 13.26 | 26 | Maluku Utara | 18.88 |
10 | Lampung | 24.91 | 27 | Gorontalo | 33.16 |
11 | Jawa Barat | 60.78 | 28 | Sulawesi Utara | 71.84 |
12 | DKI Jakarta | 123.42 | 29 | Sulawesi Tenggara | 31.31 |
13 | Banten | 26.45 | 30 | Sulawesi Tengah | 18.05 |
14 | Jawa Tengah | 35.68 | 31 | Sulawesi Barat | 32.35 |
15 | D.I.Yogyakarta | 10.85 | 32 | Sulawesi Selatan | 60.78 |
16 | Jawa Timur | 119.36 | 33 | Papua | 75.58 |
17 | Bali | 28.19 | 34 | Papua Barat | 55.29 |
Provinsi DKI Jakarta sebagai ibukota Indonesia dipandang punya beban hidup terbesar di Tanah Air sehingga Tunjangan Kemahalan Daerah-nya tertinggi yakni mencapai 117,54% dari gaji pokok. Sementara provinsi dengan beban hidup terendah adalah Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni 0%. Sehingga para PNS yang ditempatkan di NTT, cuma berhak atas gaji pokok dan tunjangan kinerja saja.
Dari tabel yang ada bisa disimpulkan bahwa meskipun memiliki jabatan yang sama, namun penghasilannya berbeda. Misalkan saja Staf Ahli Gubernur Jawa Tengah jelas punya total penghasilan bulanan jauh lebih besar daripada Staf Ahli Gubernur Jawa Barat. Karena dalam pangkat golongan PNS terbaru, kedua JPT VI ini memiliki Tunjangan Kemahalan Daerah berbeda.
Dengan adanya pengkinian pangkat, golongan, dan jabatan PNS tersebut, tidak heran profesi sebagai PNS masih menjadi primadona di Indonesia. Apalagi semakin tahun perubahan yang terjadi sangat jelas perbedaannya dari tahun-tahun sebelumnya. Meskipun mengikuti seleksi PNS dibilang sulit, masih banyak peminat yang tidak putus asa untuk mencobanya.