Pengalaman Kerja di Tokopedia, Penasaran? Ini Rasanya!

Pengalaman kerja di Tokopedia menjadi ceritaku lainnya. Sepertinya sangat menarik untuk dibahas dan dibagikan kepada teman-teman semua. Yuk, simak pengalaman kerja di Tokopedia versi saya berikut ini.

1. Sumber Informasi Lowongan

Baru lulus kuliah buat saya bingung. IPK lumayan tapi kalau tidak punya pekerjaan ya untuk apa kan? Akhirnya saya mencoba mengunjungi beberapa situs informasi lowongan pekerjaan. Entah apa yang terjadi tiba-tiba saya sudah ada dilaman karir-nya Tokopedia dan mencoba membaca-baca disana.

Saya sebenarnya pesimis, apakah fresh graduate seperti saya bisa diterima di perusahaan yang sangat besar dan sangat terkenal di Indonesia. Pada akhirnya saya memutuskan untuk mencobanya dan memilih bidang yang sesuai dengan pengalaman saya dan keahlian saya. Bidang yang saya pilih yaitu Customer Care Officer.

Baca Juga : Pengalaman Reksadana di Tokopedia, Tinggal Duduk Dapat Untung!

2. Daftar

Setelah menentukan bidang mana yang akan saya apply, selanjutnya saya mendaftar di laman tersebut. Pendaftaran untuk lamarannya tidak terlalu sulit yang penting itu resume yang akan kita unggah. Jadi, setelah tahu resume harus diunggah, saya edit-edit dulu resume saya agar sedikit lebih menarik dan mendapat perhatian.

Kemudian, kembali lagi ke laman tadi, saya unggah hasil editan resume saya. Tak lupa juga mengisi informasi yang dibutuhkan lainnya seperti nama lengkap, no ponsel, email, alamat, dan informasi penting lainnya. Pastikan setiap kalian mengisi formulir tersebut tidak typo ya terutama email-nya karena semua informasi terkait akan dikirimkan pihak Tokpedia kepada email-mu.

Setelah selesai mendaftar, saya diminta menunggu informasi selanjutnya melalui email. Saya menunggu email dari Tokopedia dengan perasaan dag-dig-dug. Akhirnya tak begitu lama, beberapa hari kemudian di informasikan bahwa saya bisa menghadiri interview di kantor Tokopedia di Jakarta. Sayapun mencoba mempersiapkan diri sebaik mungkin hingga hari itu tiba.

Baca juga:  Pengalaman Mendapatkan Penghasilan dari Sosiago

3. Interview Sesi 1

Rumah saya di Jakarta jadi untuk interview di kantor pusat Tokopedia tidak terlalu jauh dan  tidak mengocek uang yang banyak untuk ongkos. Saya pikir yang akan interview hanya sedikit tetapi pas saya memasuki gedungnya ternyata banyak juga. Dari situlah muncul lagi rasa pesimis pada diri ini.

Diarahkanlah saya untuk mengisi formulir pada kertas dan menyebutkan bidang apa yang saya apply. Setelah itu saya diminta menunggu sampai nama saya dipanggil. Ternyata lumayan lama juga dipanggilnya, sekitar satu jam-an.

Saya ingat betul pada saat sesi pertama itu ada empat calon pekerja termasuk saya. Sesi pertama kita diminta untuk mengeluarkan resume kita dan diminta untuk menjawab pertanyaan dari mereka. Pertanyaannya seputar mencari solusi masalah. Sesi pertama berlangsung 15 menitan.

Baca Juga : Pengalaman Cicilan Tokopedia Solusi Asyik Tanpa Ribet!

4. Interview Sesi 2 dan 3

Sesi kedua yaitu FGD atau forum group discussion. Pada FGD kali ini calon pekerja tidak diminta untuk berdebat tapi diminta untuk saling bertukar pikiran dan mendapat sebuah kesepakatan. Bahasan saat FGD sama seperti soal pada sesi sebelumnya. Setelah perbincangan panjang akhirnya kita berempat memutuskan sebuah solusi mana yang akan kita ambil.

Sesi ketiga yaitu sesi interview atau tanya jawab. Pertanyaan yang diutarakan seputar pengalaman saya di kuliah karena saya fresh graduate, kelemahan dan kelebihan saya. Tak lupa mengenai bidang yang akan saya geluti. Akhirnya semua rangkaian sesi tersebut telah saya lewati dan tinggal menunggu hasilnya.

Baca Juga : Pengalaman Jualan di Lazada, Lumayan Hasilnya!

5. Keputusan Akhir

Setelah menunggu beberapa minggu, akhirnya saya mendapat email dari Tokopedia dan menyatakan bahwa saya lolos. Tak lupa, dalam email tersebut juga disebutkan jika saya harus ke kantor Tokopedia untuk membicarakan kesepakatan dan penandatanganan kontrak.

Baca juga:  Siapa Bilang Bekerja Online Itu Gampang? Ini Faktanya!

Saya sangat bersyukur sekali bisa lolos. Tapi, ternyata saat itu saya sudah diterima kerja di tempat lain. Jadi, saya memutuskan untuk mundur bahkan sebelum memulai bekerja. Keputusan yang berat memang, tapi saya telah berdiskusi dengan keluarga saya.

Bagikan:

Tinggalkan komentar