Pengalaman Magang Sebagai Admin Proyek, Awalnya Takut Banget!

Pengalaman menakutkan saat magang pertama adalah satu hal yang tidak pernah saya lupakan selama perjalanan karir saya. Pengalaman itu menjadi langkah awal dan pembelajaran penting bagi pekerjaan saya berikutnya.

Saat itu, lebih tepatnya saya masih seorang fresh graduate di tahun 2015, saya ditawarkan suatu lowongan pekerjaan menjadi seorang karyawan magangĀ  di sebuah perusahaan konsultan di Medan. Saya sangat senang karena lowongan itu ditawarkan tepat setelah mendapatkan gelar Sarjana Teknik.

Dengan segera dan tanpa berpikir panjang, saya mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dan mengikuti serangkaian tes dan wawancara. Tepat di bulan November 2015, saya sudah menjadi karyawan magang dengan posisi sebagai admin proyek. Dan ini merupakan langkah awal saya dan pengalaman magang pertama saya.

Pengalaman Magang Pertama

Saya masih ingat bagaimana perasaan saya saat pertama kali dinyatakan sebagai seorang karyawan magang. Perasaan senang, merasa ditantang, semangat, penasaran, bahkan juga takut ada di dalam diri saya. Rasa penasaran dan ketakutan akan pekerjaan yang akan saya lakukan itu menjadi modal awal saya.Pengalaman Magang Pertama

Pengalaman magang pertama saya dimulai dengan perkenalan dengan atasan dan rekan sekerja saya. Saya juga diberitahu seluruh pekerjaan saya dan diperkenalkan dengan detail perusahaan. Saat itu, berbagai perasaan saya muncul di dalam diri saya. Tetapi, satu yang pasti adalah saya sangat senang!

Beberapa hari di awal masih terasa begitu indah. Kesempatan belajar hal baru, bertemu dengan rekan baru dan belajar untuk berkomunikasi dengan orang lain adalah hal-hal yang menyenangkan. Pengalaman magang pertama saya masih terasa indah dan seperti yang saya bayangkan.

Baca juga:  Pengalaman Telat Bayar AdaKami 1 Bulan, DC ke Rumah

Magang pertama tak seindah kesan awal..

Satu minggu setelah penetapan saya menjadi seorang admin proyek, akhirnya saya diberitahukan tentang proyek yang akan ditangani. Proyek yang dipercayakan kepada saya saat itu adalah proyek pembuatan SOP (Standar Operasional Prosedur) pada sebuah dinas Pekerjaan Umum dan memiliki tenggang waktu hanya 1,5 bulan. Jujur saja, saat itu saya sangat takut karena dengan tenggang waktu yang begitu singkat.

Saya pun mulai mempelajari keseluruhan tentang proyek saya melalui pimpinan tim proyek dan tentunya dari internet. Saya mempelajari secara cepat dan tentunya saya sering lembur. Pengalaman magang pertama saya mulai terasa melelahkan dan menakutkan. Mengapa menakutkan?

Pengalaman menakutkan saat magang pertama dimulai

Pengalaman menakutkan saat magang pertama saya akhirnya dimulai saat minggu ke 2 saya bekerja. Saya diminta untuk berkonsultasi dengan klien tanpa pimpinan saya. Saat itu, rasanya saya ingin kabur dan berhenti menjadi karyawan magang.

Mungkin bagi beberapa orang ini bukan hal yang menakutkan. Tetapi bagi saya, ini adalah hal menakutkan karena saya termasuk tipe orang yang tidak begitu menyenangi pekerjaan yang berkonsultasi dengan orang lain. Saya senang mengerjakan pekerjaan yang berkaitan dengan komputer dan administrasi.

Saya pun mulai gugup dan saya merasa sangat takut. Takut salah, takut orang tidak mengerti apa yang saya katakan, takut saya tidak bisa menjawab pertanyaan klien, dan takut saya mendapatkan penolakan dari klien, itulah yang ada di pikiran saya. Saya pun berusaha menolak perintah atasan saya, tetapi saya adalah karyawan magang dan saya harus mengerjakan itu.

Pengalaman menakutkan menjadi pengalaman berharga

Saya pun memberanikan diri untuk melakukan konsultasi tanpa atasan saya. Tentunya, saya dilatih beberapa saat terlebih dahulu dan saya membekali diri saya dengan sejumlah literatur dan aturan pemerintahan. Tetapi, saya tetap merasa takut.

Baca juga:  Pengalaman Jadi Kurir Lazada : Keuntungan & Tantangannya

Saat saya bertemu dengan klien saya, saya mulai gugup. Hal-hal yang saya persiapkan seperti hilang dari pikiran saya dan saya merasa tidak konsentrasi. Tetapi, klien saya sangat ramah kepada saya dan hal itu membuat saya menjadi sedikit tenang.

Ketenangan dimulai dan saya melakukan seluruh proses konsultasi. Satu demi satu klien saya teratasi. Walaupun beberapa kali saya tetap merasa takut salah dengan apa yang saya sampaikan kepada mereka, tetapi semua pertanyaan dari klien berhasil saya atasi dan saya merasa sangat lega.

Saat itu saya sadari, pengalaman menakutkan itu menjadi langkah awal perubahan dan pembelajaran berharga bagi saya. Jadi, jangan takut sebelum mencoba karena rasa ketakutan bisa menjadi sesuatu hal yang berharga!

Bagikan:

Tinggalkan komentar