Pengalaman Tes CPNS Kemenkumham, Begini tahap Seleksinya!

Pada kesempatan kali ini, aku ingin berbagi tentang perjuanganku mengikuti tes cpns kemenkumham hingga berhasil menjadi salah satu anggota dalam kantor kementerian hukum dan HAM di Jakarta.

Jika kalian menganggap bahwa semua ini ku dapatkan dengan mudah, izinkan aku mengatakan kalau kalian SALAH BESAR. Banyak rintangan dan perjuangan yang harus aku lalui untuk mendapatkan semua ini. Baiklah, tak usah berlama-lama, aku akan memulai cerita ku.

Latar Belakang ku

Cerita ini akan aku awali dengan menjelaskan siapa diriku dan bagaimana keadaan keluargaku. Aku adalah anak tunggal dari pasangan petani di sebuah desa di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Orangtua ku telah berusaha keras menyekolahkanku hingga aku mendapatkan gelar sarjana kimia (S. Si) dari sebuah universitas negeri di Kota Malang, Jawa Timur. Gelar ini juga kudapatkan dengan perjuangan berdarah-darah selama 3,5 tahun.

Setelah lulus kuliah, aku ingin mencari pekerjaan di berbagai tempat. Mulai mengirimkan cv melalui email ke beberapa perusaahn hingga mengikuti jobfair, semua telah ku lakukan.

Tetapi restu orang tua yang tak menginginkanku jauh dari mereka membuatku berhenti melangkah. Tiga tahun setelah lulus kuliah, aku mengikuti kursus bahasa inggris di kampong inggris, Pare Kediri.

Baca juga : Tak Mau Merepotkan Orangtua, Begini Rasanya Kuliah Sambil Kerja

Setelah menyelesaikan kursus, aku pun kembali ke kampong halaman. Dan tak lama setelah itu, aku mendengar kabar bahwa telah dibuka pendaftaran CPNS. Lalu aku memberitahukan rencana ku untuk mengikuti proses pendaftaran kepada orang tua ku. Mereka pun memberikan persetujuan.

Seleksi Tahap 1: Seleksi Administrasi

Berbekal restu kedua orangtua, ku mantapkan langkahku untuk mendaftar CPNS dimulai dengan membuat akun pada laman http://sscn.bkn.go.id. Aku memilih menu pendaftaran lalu mengisi beberapa data yang diminta, antara lain NIK, nomor KK,  alamat, email yang masih aktif, password dan pertanyaan keamanan. Setelah proses tersebut, aku mengunduh Kartu Informasi Akun SSCN 2017.

Baca juga:  Pengalaman Berkompetisi di Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional, Menang?

 

Setelah itu, aku masuk ke laman SSCN dengan memasukkan NIK dan password yang telah aku buat untuk melakukan pengisian data. Banyak data yang harus aku masukkan sebagai kelengkapan pendaftaran itu, mulai dari nama ijazah, tanggal lahir, domisili dan lain sebagainya. Setelah melakukan pengecekan data dan memastikan tidak ada kesalahan, aku menyimpan data tersebut.

 

Sumber : infokyai.com

 

Tahapan kedua pun aku lakukan di hari yang sama. Tahapan kedua ini aku diminta untuk memilih jenis formasi dan instansi yang akan aku pilih. Aku pun memilih instansi kemenkumham (Kementerian Hukum dan HAM) dengan formasi umum.

Setelah memencet tombol pilih, aku melanjutkan dengan memilih lokasi ujian (Surabaya menjadi pilihanku saat itu) dan jabatan yang aku inginkan di kemenkumham. Jurusan kimia hanya dibutuhkan untuk jabatan pemeriksa paten pertama, jadi jabatan itulah pilihanku.

 

Sumber : qwerty.co.id

 

Setelah data aku isi, aku hanya perlu mengklik tombol daftar. Aku tahu konsekuensi dari menekan tombol klik berarti aku tak bisa lagi mengubah keputusanku. Selanjutnya, aku menekan tombol riwayat dari halaman depan laman sscn.

Pada bagian ini, aku diharuskan mengunggah dokumen-dokumen sesuai dengan peraturan. Dokumen tersebut antara lain foto, ijazah, ktp, surat lamaran, surat pernyataan, serta transkrip nilai.

 

Sumber : 3.bp.blogspot.com

 

Karena semua dokumen telah aku siapkan sebelum melakukan pengunggahan, sehingga proses unggah dokumen tidak sesulit yang terbayangkan. Pemilhan waktu untuk online dan mengunggah semua dokumen adalah pagi hari.

Aku melakukannya menjelang subuh, sekitar pukul 3 dini hari. Saat seperti itu, sinyal internet kencang dan laman sscn tidak mengalami gangguan. Proses pendaftaran aku akhiri dengan mengunduh Kartu Pendaftaran SSCN 2017.

Baca juga:  Pengalaman Cara Berhenti Merokok, Ini Cara Ampuh 100% Work!

Sebagai bagian terakhir dari proses seleksi administrasi, aku perlu mengirimkan semua berkas yang diminta oleh kemenkumham beserta kartu pendaftaran yang telah aku unduh. Semua berkas harus dikirim melalui pos sebelum batas terakhir pendaftaran. Aku pun dapat menyelesaikan proses pendaftaran 3 hari sebelum pendaftaran ditutup. Proses selanjutnya aku hanya mampu berdoa sekencang mungkin untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Baca juga : Pengalaman Jadi Korban Penipuan Modus Baru, Mahasiswa Harus Waspada!

Seleksi Tahap 2 dan 3

Hampir 2 bulan aku menanti dengan harap-harap cemas. Saat hari pengumuman tiba, aku tak langsung membuka laman sscn. Alasannya adalah banyak orang Indonesia yang membuka laman tersebut, jadi kemungkinan besar laman sscn mengalami penurunan.

Sehingga aku memilih untuk membuka laman sscn pada sore hari. Hatiku berdebar-debar saat membuka laman tersebut. Setelah aku memasukkan NIK dan password, aku pun berada di halaman depan. Alhamdulillah. Kabar baik pun aku terima. Aku dinyatakan lolos seleksi administrasi.

Aku tahu kabar ini bukan akhir dari perjuanganku, tetapi sebuah awal. Kubulatkan tekad untuk belajar dengan tekun untuk mempersiapkan diri menghadapi tes seleksi kompetensi dasar.

Aku pun membeli buku tes CAT persiapan CPNS di toko buku. Namun, apa yang kudapati di buku tersebut hanyalah ringkasan. Pada akhirnya aku memilih membuka buku SMA, terlebih pada mata pelajaran PPKN, sejarah dan matematika.

Proses belajar ini aku lakukan hingga 1 hari sebelum ujian dan alhamdulillah aku dapat mengerjakan tes kompetensi dasar dengan baik. Hasilnya aku pasrahkan kepada Allah.

Beberapa minggu kemudian, pengumuman hasil tes kompentensi dasar pun dapat dilihat. Aku memeriksa hasil dengan hati yang berdebar-debar. Kabar baik pun aku terima sebagai hasil kerja keras ku belajar.

Baca juga:  Pengalaman Reschedule Tiket Pesawat dan Hotel di Traveloka

Namun, aku masih harus mengikuti tes tahap selanjutnya, jadi aku putuskan untuk tak lama-lama terlena. Belajar lagi dan belajar lagi untuk tes-tes tahap selanjutnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam. Aku pun mendapatkan kabar bahwa aku resmi menjadi salah satu pekerja yang diterima di Kementerian Hukum dan HAM di Jakarta.

Baca juga : Terkena Writer’s Block? Ini Pengalamanku Cara Mengatasinya!

Tahap Terakhir: Sebelum Resmi Menjadi Anggota Kemenkumham

Aku pun harus menyiapkan dokumen yang diperlukan agar tak dianggap mengundurkan diri, seperti KTP, Ijazah, hingga surat keterangan sehat jasmani dan rohani serta SKCK. Rumit memang menyiapkan semua dokumen ini karena harus mengantri di RS dan juga polsek saat mengurus SKCK. Aku meyakinkan diri bahwa ini semua adalah perjuangan yang akan berbuah manis.

Sekarang aku telah ditetapkan sebagai PNS di Kementerian Hukum dan HAM setelah setahun melalui masa pendidikan dan pelatihan sebagai CPNS. Hasil tidak akan mengkhianati usaha, berdoa juga tak boleh putus, serta doa restu kedua orangtua adalah penyemangat tersendiri, inilah yang aku yakini selama ini.

Salah satu rahasia aku bisa lolos adalah dengan bekerja keras dan giat, dan banyak mengerjakan soal soal seputar CPNS, seperti simulasi CAT Online

Selamat berjuang bagi yang sedang memperjuangkan apa yang diinginkan.

Bagikan:

Tinggalkan komentar