Kesempatan kali ini, aku akan berbagi pengalaman tentang rekruitmen di Telkom. Pengalaman ini dirangkai dari proses hingga akhir sukses menjadi pegawai. Latar belakang saya adalah ilmu komunikasi di salah satu perguruan tinggi di Jawa Timur.
Baru saja menamatkan sebagai sarjana, tidak kurang berjarak 3 bulan diwisuda. Seperti kebanyakan sarjana selesai kuliah mulai berburu pekerjaan agar tidak sia-sia ilmu yang di dapat. Selain itu, masak iya kuliah terus menganggur apa kata tetangga.
Berbekal jurusan saya tentang ilmu komunikasi, tentu mencoba untuk mencari yang linier. Tentunya untuk memudahkan dalam bekerja. Saat itu, mugkin sudah alur rezeki saya PT. TELKOM sedang membuka reckruitmen.
Terdapat lumayan banyak formasi yang tersedia dengan berbagai latar belakang pendidikan. Alkmdulillah ada formasi yang sesuai dengan jurusan saya sewaktu kuliah.
Proses Pendaftaran
Proses pendaftaran dilakukan secara online melalui alamat http.rekutmen.telkom.co.id. Saya harus mendaftar akun terlebih dahulu untuk bisa mengiri form yang tersedia.
Prosesnya seperti biasa mengiri lamaran secara online. Jangka waktu pendaftran tidak begitu lama sekitar 1 bulanan. Sehingga, harus cepat dalam menentukan posisi yang akan dilamar.
Baca juga : Pengalaman Tes Masuk PLN, yang Mau Masuk, Baca!
Seleksi Administrasi
Selesai melakukan pendaftran, panitia rekrutmen akan menyeleksi tahap 1. Pada tahan ini berupa seleksi administrasi. Kesesuaikan antara data dengan posisi yang dilamar. Meskipun data yang saya lampirkan sudah sesuai, masih saja kepikiran soal kegagalan pada tahap 1 ini.
Setelah menunggu sekitar 1 bulan akhirnya pengumuman tahap 1. Langsung melalui website Telkom. Tertera no tes, nama, dan bidang yang dilamar. Tertera juga waktu tes untuk tahap berikutnya yaitu tes bahasa Inggris dan Psikotes.
Tes Bahasa Inggis dan Psikotes
Rasanya lega mengetahui tahap administrasi sudah dilewati, tetapi tes kedua telah menanti. Tes ini dilakukan dalam 2 hari. Tes yang membuat saya kaget karena alokasi yang disediakan dan jumlahnya yang cukup banyak.
Hari pertama tes dilakukan sejak pagi, berupa Psikotes (tes gambarm hitung-hitungan, bahasa, mengambar orang, dan masih banyak lagi). Kalau tidak terbiasa membaca dan belatih pasti akan keget menghadapinya. Untungnya saya sudah berlatih dan membaca soal tes Psikotes. Sehingga, sangat membantu. Ini juga sekaligus sekedar tip untuk selalu menyiapkan dengan belajar tes Psikotes.
Hari kedua tes bahasa Inggris. Tes ini pasti banyak yang sudah melakukan dan mencoba. Untungnya meski saya bukan jurusan bahasa Inggris sedikit banyak memahami. Kuncinya sering berlatih dan membaca soal berbahasa Inggris. Selain itu, ada tes FGD (fokus group discussion).
Saat itu diberikan materi mengenai masalah telekomuniasi. Dalam tahap ini tidak saja mengumakan skill berbicara tetapi keluasan dalam berpikir. Nah, tips saya Anda perbanyak membaca tentang permasalah kominukasi secara global jangan hanya terpaju pada jurusan saja.
Baca juga : Pengalaman Mengikuti Tes Pertamina, BUMN Bergengsi di Indonesia
Tes Kesehatan
Tes kesehatan ini pasti banyak orang yang mengalami. Prosesnya sama dengan tes pada umumnya, yaitu tes darah, urin, ritme jantung, rontgen, tes mata, pendengaran, tinggi badan, dan berat badan. Pada tahap ini saya tidak memiliki keraguan, sebab berapa bulan lalu baru saja menjalani tes yang sama untuk melamar instansi pemerintah.
Tetapi, gagal pada tahap wawancara. Persiapan yang saya lakukan adalah dengan berpuasa seperti yang diinstruksikan. Puasa disini tidak seperti pada umumnya masih diperbolehkan soal minum. Jadi masih ada asupan walaupun cuma minuman.
Selain itu, jauh hari sebelum tes ini saya menjaga pola makan dan istirahat yang teratur karena berpengaruh pada kesehatan tubuh. Kita tidak tahu apa yang terjadi sebelum tes kesehatan dilakukan.
Wawancara
Tes ini terbilang akhir. Sebelumnya kita diminta untuk mengikuti tes materi sesuai dengan posisi yang dilamar. Sempat kaget karena tidak ada persiapan. Berbekal pengetahuan semasa kuliah dan sedikit memaksa pikiran.
Saya mengerjakkan dengan penuh kehati-hatian dan ketakutan, takut gagal. Wawancara sendiri dilakukan oleh dua orang dari Telkom. Ruangan khusus yang didesain seperti presentasi kantor, ada LCD dan layak, juga perlengkapan lain. Penanya pertanya bertanya tentang pribadi saya, latar belakang pendidikan, pengalaman, dan prestasi yang saya raih.
Penanya kedua, bertanya yang lebih serius soal pendalaman materi dari formasi yang saya lamar. Kagetnya saya ditanya soal diluar bidang saya. Dan lagi-lagi menjawab tetapi penuh keraguan.
Baca juga : Pengalaman Main Tinder Aplikasi Favorit Milenial, Seru?
Tahap Akhir
Setelah menunggu berapa minggu dengan perasaan was-was. Pengumuman seleksi sudah keluar dari PT Telkom. Kali ini berbeda, pengumuman tidak melewati website saja juga akun email yang kita daftarkan. Sungguh bahagia, saya mendapatkan email pengumuman diterima menjadi pegawai Telkom.
Lalu saya diimbau untuk datang ke kantor pusat Telkom di wilayah saya. Tentu tujuanya untuk melengkapi berkas-berkas pribadi dari saya. Juga pembagian tahap awal kerja di Telkom.