Kuliah adalah salah satu opsi yang bisa dipilih setelah lulus SMA. Ada beberapa hal yang perlu dipikirkan ketika kamu memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di bangku perkuliahan. Berbeda dengan SMA, ritme belajar dan juga pelajaran yang diberikan ketika kuliah lebih menjurus dan spesifik.
Tak hanya itu, kuliah juga memerlukan kemauan dari pelakunya, karena tak akan ada dorongan dari dosen ketika kamu memutuskan untuk bolos maupun melewatkan kelas perkuliahan.
Hal ini membuat kamu harus memiliki upaya dan tanggungjawab penuh atas dirimu sendiri ketika memutuskan untuk kuliah. Oleh sebab itu, persiapan yang matang perlu dilakukan agar kamu dapat menjalani kuliah dengan semangat dan sungguh-sungguh.
Lalu, apa saja sih yang perlu kamu persiapkan ketika memutuskan untuk kuliah? Inilah pengalamanku dalam mempersiapkan masa-masa perkuliahan.
Hal pertama yang aku pikirkan ketika memutuskan untuk kuliah adalah kemana aku akan kuliah nantinya. Berbeda dengan mayoritas orang yang memilih untuk mempertimbangkan jurusan, aku lebih mementingkan universitas. Tapi, baik universitas maupun jurusan, sejatinya semua perlu dipertimbangkan dengan matang.
Baca Juga : Tertarik Kuliah di Kedokteran Hewan? Ini yang Harus Kamu Persiapkan
Terlepas dari universitas mana kamu kuliah, pada jurusan apa kamu akan memfokuskan diri adalah hal besar yang perlu diputuskan dengan matang. Lantas, bagaimana caraku memilih jurusan?
Ada banyak cara yang akhirnya membuat seseorang memutuskan untuk kuliah ke jurusan tertentu. Dari berbagai cara yang telah aku tempuh, ini lah beberapa cara yang paling aku rekomendasikan dalam memilih jurusan.
Cara Memilih Jurusan
1. Pahami Minat dan Cita-Citamu
Berbicara tentang cita-cita di akhir masa remaja, saat ini menjadi hal yang klise. Tentu saja karena semakin kita tahu luasnya dunia, semakin banyak hal yang kita inginkan di masa depan. Oleh sebab itu, kita perlu memahami diri tentang apa yang sebenarnya kita minati.
Apakah kamu lebih berminat dalam hal analisis dibandingkan eksakta, atau mungkin hal lain yang berkaitan dengan hubungan masyarakat, bahkan medis. Dibandingkan orang lain, kamu lah yang paling tahu apa yang paling membuatmu bersemangat dan berminat.
Baca Juga : Enaknya Kuliah di UT [Universitas Terbuka], Begini Ceritanya!
2. Kenali Kemampuanmu
Hal selanjutnya yang perlu kamu pertimbangkan dalam memilih jurusan adalah kemampuan. Ketika kamu telah menemukan minatmu, kamu perlu bertanya pada dirimu sendiri kembali, apakah kamu mampu untuk menggeluti minat yang kamu pilih di masa depan.
Dengan mengetahui tingkat kemampuan, kamu akan dihadapkan oleh berbagai pilihan, yaitu untuk maju karena kamu merasa mampu, atau berjuang lebih keras agar kamu mampu untuk maju.
3. Cari Informasi Sebanyak-banyaknya Mengenai Jurusan yang Kamu Pilih
Jika kamu sudah menemukan minat dan memahami kemampuanmu, kamu bisa mulai mengelompokkan jurusan apa yang kiranya akan menjadi pilihanmu. Dalam menentukan jurusan, dulu aku memiliki beberapa opsi yang sesuai dengan minat dan aku rasa mampu untuk menjalaninya di perkuliahan. Beberapa pilihan jurusan itu lah yang perlu di gali informasinya dan dijadikan pertimbangan ketika hendak memilihnya.
Baca Juga : Pengalaman Kerja Sambil Kuliah, Penting Bagi Waktu!
4. Minta Pertimbangan Orangtua
Menurutku, pendapat orangtua adalah hal yang penting untuk dipertimbangkan. Dengan meminta pendapat orangtua, kamu bisa memperoleh sudut pandang yang berbeda mengenai jurusan apa yang hendak kamu pilih, maupun sedikit banyak penilaian tentang minat dan kemampuanmu. Apa pun pendapat dari orangtua, kamu juga harus paham bahwa keputusan akhir tetap menjadi milikmu, dan kamu lah yang mampu menentukan masa depanmu.
5. Konsultasi dengan Guru
Dari sekian banyak langkah dalam memilih jurusan yang pernah aku terapkan, melakukan konsultasi adalah hal yang cukup membuka mataku mengenai perkuliahan. Berbeda dengan orangtua yang terkadang masih membawa emosi dan ego pribadi atas masa depan anaknya, guru akan memberikan pendapat yang obyektif tentang keadaan sebenarnya.
Tak hanya dapat memberikan sudut pandang lain mengenai pemikiranmu. Guru biasanya juga memperoleh informasi terbaru mengenai kebijakan pendaftaran perguruan tinggi dan juga informasi mengenai jurusan serta universitas.
Dari situ lah kamu bisa mulai mengerucutkan, kira-kira di jurusan apa dan universitas mana kah kelak kamu akan melabuhkan pilihan. Selain guru di sekolah, kamu juga bisa berkonsultasi dengan tentor di lembaga bimbingan belajar tempatmu menambah ilmu.
6. Berdoa dan Minta Petunjuk Tuhan
Ketika kamu sudah menentukan satu atau mungkin beberapa pilihan jurusan, jangan lupa untuk berdoa dan meminta petunjuk pada Tuhan untuk meneguhkanmu pada pilihan terbaik. Serahkan semua hasil akhir pada Tuhan, sementara kamu harus tetap berusaha untuk mencapai apa-apa yang telah kamu putuskan.
Nah, itu dia beberapa langkah memilih jurusan yang telah aku terapkan setelah memutuskan untuk kuliah. Setelah menentukan jurusan, kamu bisa mulai menentukan universitas mana yang akan kamu jadikan almamater nantinya. Dalam hal ini, aku memilihnya secara terbalik, yaitu memilih universitas dulu baru jurusannya.
Baik universitas maupun jurusan dulu yang kamu pilih, pastikan bahwa dua hal tersebut merupakan tempat yang kamu minati dan mampu. Bukan sekadar mampu untuk raih ketika tes masuk perguruan tinggi, tapi juga mampu kamu jalani setelah kamu menjadi mahasiswa nantinya.
Mengapa aku memilih universitas dulu baru kemudian memilih jurusan? Alasannya sederhana, karena memang aku ingin kuliah di universitas terbaik di Indonesia, yaitu Universitas Gadjah Mada. Baru, setelah itu aku mulai memikirkan pada jurusan apa aku akan memfokuskan diri.
Jurusan yang Aku Pilih
Aku adalah tipikal orang yang lebih menyukai kerja lapangan dan dekat dengan alam. Oleh sebab itu, aku memilih jurusan kehutanan dan biologi di tahun 2016. Namun, aku gagal pada SNMPTN dan SBMPTN yang membuatku harus menunda keinginan untuk kuliah.
Di tahun berikutnya, aku memutuskan untuk menambah satu pilihan jurusan, yaitu Kedokteran hewan di pilihan pertama. Kali ini alasannya lebih absurd lagi, yaitu aku ingin menyelamatkan hewan-hewan di jalanan maupun di hutan yang sakit. Rupanya, lewat niatan itu, di tahun 2017 aku berhasil masuk ke Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada.
Lalu, mengapa aku benar-benar menekankan pada minat dan kemampuan? Selama berkuliah, aku mendapati berbagai fenomena yang cukup memprihatinkan. Mulai dari teman-temanku yang tidak serius ketika kuliah, memilih untuk pindah jurusan di semester berikutnya, ada juga yang memutuskan berhenti kuliah karena merasa tidak berminat dengan jurusan yang dipilih dan juga tidak mampu untuk menjalani rutinitas perkuliahan yang menurutnya tidak menyenangkan. Lalu bagaimana denganku?
Bisa dibilang aku bertahan untuk kuliah saat ini. Jika ditanya apakah aku minat dengan jurusan yang aku ambil, jawabannya adalah aku minat. Tapi setelah menjalani beberapa semester aku mulai bertanya-tanya, apakah aku mampu untuk bertahan di sini?
Nah, dari pengalaman ini semoga teman-teman juga tahu, bahwa bahkan ketika kita telah memilih jurusan berdasarkan minat dan kemampuan, terkadang ada momen yang membuat diri kita sendiri kembali mempertanyakan pilihan yang telah diambil di awal. Tapi, minat lah yang membuatku bertahan.
Aku berminat kuliah di jurusan ini. Dan ketika aku menyadari bahwa yang aku pelajari adalah hal yang menyenangkan dan aku inginkan, yang aku butuhkan hanyalah semangat untuk terus belajar agar aku mampu bertahan.
Tidak hanya masalah jurusan maupun perguruan tinggi, ketika kamu memutuskan untuk kuliah, kamu perlu melakukan beberapa perencanaan jangka panjang. Mulai dari target di masa depan, rencana keuangan, hingga kesehatan fisik dan mental.
Itu lah pengalamanku ketika memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan. Semoga mampu memberikan pencerahan bagi kamu yang tengah bingung memilih jurusan.