Pengalaman Cara Hamil Kembar, Ini Kalau Mau Punya Anak Kembar!

Pengalaman cara hamil kembar versi saya dengan mengikuti semua metode kehamilan. Mulai dari makanan hingga secara kedokteran. Dari pihak saya, paman dan adik dua-duanya kembar. Sementara dari pihak suami, nenek dari pihak ibunya kembar. Suami saya khawatir jika kehamilan pertama, bukanlah bayi kembar. Maka kemungkinan di kehamilan kedua, kami bisa mendapatkan bayi kembar. Sementara kami berharap punya dua anak saja.

Keinginan Program Hamil Kembar

Kalau saya pribadi tidak ada masalah dengan jumlah anak yang dilahirkan. Bahkan saya pernah bilang, ingin memiliki empat anak. Biar nanti rumah kami ramai. Kalau hanya satu anak rasanya kasihan, terlalu sepi buat dia nantinya. Akhirnya saya dan suami sepakat untuk melakukan program hamil bayi kembar. Usaha tersebut membuahkan hasil setelah enam bulan menunggu. Akan saya ceritakan pengalaman cara hamil kembar.

Baca juga : Pengalaman Melahirkan Normal dengan BPJS, Baca Ceritaku!

Mengenali Jenis Kehamilan Kembar

Kehamilan kembar terbagi menjadi dua jenis, yaitu kembar identik dan kembar non-identik. Kembar identik itu kehamilan yang berasal dari satu sel telur yang dibuahi, kemudian melakukan pembelahan diri sempurna. Biasanya walaupun berasal dari telur yang sama, masing-masing memiliki kantung ketuban sendiri. Hanya saja akan berbagi ari-ari dan plasenta.

Sementara kembar non-identik adalah kehamilan yang terjadi dari dua sel telur yang berbeda. Itulah kenapa anak kembar non-identik bisa sedikit berbeda wajahnya atau memiliki jenis kelamin yang berbeda. Karena berasal dari dua sel telur yang berbeda, kembar non-identik tidak berbagi plasenta ataupun ari-ari.

Baca juga:  Menghilangkan Demam Panggung Saat Menjadi MC? Ini Dia Caraku!

Uniknya kami dikaruniai dua bayi kembar identik dengan dua jenis kelamin berbeda. Awalnya dokter mengatakan bahwa keduanya berjenis kelamin perempuan. Namun pada USG ke tiga dokter berhasil melihat secara jelas, jenis kelamin kedua bayi kembar kami. Satu bayi permpuan dan satu bayi laki-laki. Sebagai calon orang tua saya dan suami saat itu sudah tentu terharu akan keajaiban ini.

Baca juga : Pengalaman Cara Cepat Hamil, Tips yang Wajib Dicoba!!

Mengikuti Pola Makan Sehat

Saya menikah di usia ke 27 tahun dan hamil kedua bayi kembar kami enam bulan setelah menikah. Sejak diawal pernikahan saya tidak mau menggunakan kontrasepsi pencegah kehamilan. Walaupun suami saya terus mendesak untuk memasang spiral. Selain itu, saya masih percaya mitos yang bilang pasang KB bisa membuat gemuk. Maklum keinginan mayoritas wanita, inginnya tetap terlihat cantik dan bagus bodinya. Kembali lagi ke pembahasan pengalaman cara hamil kembar.

Sampai hari ini memang belum ada teori yang  menjamin seseorang bisa mengandung anak kembar. Tetapi berdasarkan pengalaman pribadi, ada beberapa faktor pendukung yang menurut saya benar adanya. Seperti latar belakang keluarga saya dan suami, kami memiliki garis keturunan kembar. Diantara semua keluarga besar, baru saya yang berhasil mengandung bayi kembar.

Mengenai penjelasan bahwa wanita dengan bentuk tubuh tinggi besar lebih besar kemungkinan punya anak kembar. Buat saya itu adalah mitos belaka. Karena tinggi badan saya hanya 158cm, tergolong biasa kalau tidak mau disebut kecil.

Hanya saja dari segi makanan, saya cukup selektif. Semenjak berniat mengikuti program hamil kembar. Saya rutin mengkonsumsi makanan sehat yang seimbang. Protein diperlukan agar jaringan rahim dan payudara saya bisa berfungsi maksimal nantinya. Sementara karbohidrat merupakan sumber energi bagi tubuh. Jangan lupa seorang ibu hamil justru sangat memerlukan kalsium.

Baca juga:  Pengalaman Diet OCD, Dari Diet Jadi Gaya Hidup Sehat!

Rutin mengkonsumsi susu, mulai dari susu persiapan kehamilan yang tinggi akan asam folat, hingga susu ibu hamil saat saya sudah dinyatakan mengandung bayi kembar kami. Karena itu sepanjang minggu saya rutin membuat daftar menu makan sendiri.

Beras putih saya ganti dengan beras merah, setiap pagi sarapan dengan oatmeal atau telur dan susu. Siang hari saya memilih makan seperti ayam atau ikan dan sayuran. Sesekali makan daging sapi bila bersama suami. Maklum, saya tidak terlalu suka daging merah. Untuk cemilan saya skip yang ber msg, walaupun yang ber-micin lebih enak. Saya juga berhenti mengkonsumsi makan-makanan beku dan siap saji.

Cemilan sehat kala sore, saya ganti dengan buah-buahan, yoghurt, atau kacang-kacangan seperti almond. Ibu saya sering membelikan berkantong-kantong kwaci. Kata beliau, itu adalah cemilan sehat yang tidak membuat gemuk.

Baca juga : Bagiaman Rasanya Melahirkan Anak Pertama Secara Normal? Ini Pengalamanku

Mengikuti Semua Perkataan Dokter

Dokter melarang saya mengkonsumsi antibiotik saat program kehamilan hingga melahirkan. Karena efek dari antibiotik pada kandungan dan bayi didalamnya cukup riskan. Bayi bisa memiliki imun tubuh yang rendah dan mudah untuk terinfeksi virus.

Tidak pernah melewatkan jadwal rutin pemeriksaan saya dengan dokter kandungan. Karena momen ini adalah waktu untuk bisa bertanya banyak hal seputar persiapan kehamilan. Mengenai cara kehamilan, kehamilan pertama saya ini diperoleh secara alami. Namun dibawah pantauan dokter.

Karena pada saat pemeriksaan sel telur, dokter mengatakan bahwa ukuran telur saya pas untuk dibuahi. Hanya saja sperma suami kurang agresif pergerakannya. Menurut dokter kami terlalu rajin bekerja membuat bayi kembar. Jadi tidak ada waktu istirahat untuk sperma menjadi lebih prima dan agresif. Alhasil suami harus bersabar satu minggu dua atau tiga kali.

Baca juga:  Karir Civil Engineer Pada Bidang Supply Chain, Apakah Linear?

Setelah itu kami berdua diberi obat dan vitamin yang berfungsi menyehatkan kandungan dan kualitas sperma suami. Saya juga rela untuk menjalani vaksinasi rubella dan cacar air buat calon bayi kami. Suami juga berhenti merokok secara total karena dirinya sangat berharap pada usaha kami ini.

Setelah rangkaian panjang dan usaha dari saya dan suami. Bulan November kemarin hasil pemeriksaan kehamilan menyatkan bahwa saya positif hamil. Sontak kami berdua bersorak gembira, ada rasa takjub dan haru didalamnya. Kegembiraan berlanjut pada saat minggu ke-7 kami mendengar detak jantung buah hati yang ditunggu. Untuk USG disarankan hanya 3 kali saja, yaitu pada minggu ke-7 kehamilan , minggu ke 18 dan minggu ke 27.

Bagikan:

Tinggalkan komentar