Pengalaman Diet dengan Oatmeal, Ini Hasilnya, Di Luar Dugaan!

Pengalaman diet dengan Oatmeal akan saya ceritakan kepada kalian semua. Saya akan memberitahu semuanya baik itu alasan memilih diet oatmeal, metode yang saya gunakan, serta hasilnya. Yuk, simak cerita pengalaman diet dengan oatmeal versi saya.

1. Alasan Memilih Diet dengan Oatmeal

Sebelumnya, saya perlu memberitahu dulu bagaimana kondisi tubuh saya sehingga harus diet. Waktu itu, tubuh saya terbilang kurus. Tapi, setelah pengumuman kelulusan SMA berat badan saya mulai naik karena pola makan saya yang memang jadi berantakan.

Saya khawatir dong apalagi saya perempuan yang harus memerhatikan penampilan saya. Jadi, saya coba tanya teman SMP saya yang memang pernah berhasil diet. Lalu, teman saya menceritakan cara apa saja yang pernah dia coba seperti olahraga ekstrem, mengurangi porsi makan, hingga diet oatmeal ini.

Pas teman saya menyebutkan diet oatmeal saya langsung kaget dong. Saya pikir oatmeal hanya digunakan sebagai sereal untuk sarapan. Tapi, sebenarnya saya sering juga pakai produk oatmeal hanya saja bukan untuk konsumsi tapi untuk masker wajah. Jadi, saya memutuskan diet oatmeal karena bisa dipakai sebagai masker penghilang bekas jerawat juga.

Baca Juga : Pengalaman 5 Cara Ampuh Menurunkan Berat Badan, Buat yang OverWeight!

2. Jenis Oatmeal yang Saya Pakai

Oatmeal bisa dipakai sebagai penunjang diet karena bisa mengganti asupan karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh. Saya pernah baca bahwa oatmeal memiliki lebih dari 45 nutrisi didalamnya. Alasan tersebutlah membuat oatmeal kerap digunakan sebagai salah satu metode diet.

Baca juga:  Pengalaman Kerja di Kedutaan Myanmar Sebagai Data Entry

Dulu, saya baru tahu bahwa oatmeal banyak jenisnya. Setahu saya ada empat jenis yang beredar dipasaran yaitu oatmeal instan, quick cooking oats, rolled oat, dan steel cut oat. Dari keempat jenis itu saya memilih oatmeal instan karena praktis.

Untuk informasi saja, pemakaian oatmeal instan itu tinggal dituang air panas. Kemudian, pemakaian quick cooking oats itu direbus dulu. Rolled oat sebelum dimakan harus dikukus dulu sedangkan steel cut oat harus dimasak sekitar 15-25 menitan.

Baca Juga: Pengalaman Diet OCD, Dari Diet Jadi Gaya Hidup Sehat!

3. Metode Pemakaian Diet Oatmeal

Saya akan memberitahu  dulu produk mana yang saya gunakan. Quaker oatmeal instan menjadi pilihan saya, kemasannya yang berwarna merah. Alasan memilih produk tersebut karena mudah didapatkan di Indonesia dan di minimarket sekitar rumah saya.

Konsumsi oatmeal ini saya lakukan setiap hari karena saya dapat informasinya seperti itu. Tapi, saya makannya hanya untuk sarapan dan makan malam. Kalau makan siang saya tidak mengkonsumsinya untuk menghindari tingkat kebosanan. Perlu diingat tetap rutin berolahraga.

4. Menu Diet Oatmeal

Untuk menu sarapan pastinya saya mengganti nasi dengan oatmeal. Tapi, tentu saja perlu sesuatu seperti lauknya. Jadi, untuk sarapan biasanya saya mengkonsumsi oatmeal ditambah buah pisang. Minumnya hanya air putih saja biar sehat.

Makan siangnya saya tidak mengkonsumsi oatmeal. Biasanya saya ganti dengan mengkonsumsi jus buah atau salad sayur. Menurut saya ini cocok apalagi disaat cuaca siang hari yang sangat terik. Tapi, terkadang saya juga mengkonsumsi kentang rebus untuk makan siangnya.

Untuk makan malamnya mirip seperti menu sarapan. Oatmeal ditambah “lauknya”. Biasanya untuk malam saya kolaborasikan oatmeal dengan apel. Untuk minumnya, selain air putih saya juga meminum segelas air susu murni.

Baca juga:  Pengalaman Cicilan Kartu Kredit di Shopee, Bunga 0 Persen

Baca Juga : Pengalaman Diet Keto Satu Bulan, Begini Hasilnya!

5. Hasil Diet Oatmeal

Saya akan menceritakan hasil dietnya setelah satu bulan pemakaian. Untuk penurunan berat badan memang turunnya tidak ekstrem tapi tetap ada penurunan. Itu bagi saya tidak masalah yang penting cara diet oatmeal ini sehat bagi tubuh saya.

Setelah pemakaian satu bulan sudah mulai banyak cobaannya. Sayapun mulai goyah. Dimulai dari ajakan teman untuk nongkrong dan mengkonsumsi junkfood dan kemalasan saya untuk berolahraga. Ditambah lagi rasa oatmeal menurut saya tidak terlalu enak jadi tantangan tersendiri. Tapi, sampai saat ini saya masih berusaha.

Bagikan:

Tinggalkan komentar