Pengalaman Kerja Tour Leader di PT Palawi T&T, Travelling Gratis Dibayar Pula

Kali ini aku mau cerita tentang pengalaman kerjaku lainnya. Saat itu tergabung di PT. Palawi T&T sebagai tour leader yang merangkap ticketing. Kenapa kerjaannya merangkap, karena waktu aku gabung, perusahaan itu masih baru berdiri.

Karena PT. Palawi Tour & Travel adalah anak perusahaan dari Perum Perhutani, maka kami mengatur keperluan perjalanan dinas dan akomodasi karyawan Perhutani. Kami juga ikut mempromosikan warna wisata yang dikelola oleh PT Perhutani, seperti air terjun Coban Rondo di Malang.

Sekilas seorang tour leader dan tour guide memiliki kesamaan ,namun sebenarnya dua pekerjaan tersebut berbeda. Seorang Tour Leader biasanya mengawal peserta tour mulai dari kota keberangkatan dan kembali bersama para peserta sedangkan tour guide biasanya sudah standby di kota tujuan wisata dan umumnya warga setempat. tour leader

Seorang tour leader tidak hanya bertugas untuk mengantar dan menemani rombongan tamu untuk berwisata.

Keseharian Tour Leader 

Agar memiliki ciri khas tersendiri, maka kami tour leader harus bisa membuat paket tour yang berbeda dibanding yang lain. Dengan memanfaatkan kondisi sekitar, seperti tour heritage, karena memang kota Surabaya masih memiliki banyak bangunan peninggalan Belanda yang masih difungsikan dan terbuka untuk umum.

Selain itu aku juga ikut melakukan promosi. Untuk promosi kami bergabung di komunitas pengusaha travel dan juga traveller. Di sana aku memperkenalkan diri sambil membawa bendera PT Palawi Tour & Travel.

Sambil berkenalan aku promosikan program yang ditawarkan oleh travel tempatku kerja dengan harga yang lebih murah dibanding harga publish, agar dapat dijual kembali. Paket yang dijual mulai dari paket gathering, otbound, paket tour Domestik dan International.

Baca juga:  Pengalaman Kerja Sebagai Reporter di PT Mediantara, Harus Siap Tiap Waktu

Tour Leader juga perlu mencari database calon klien salah satunya dengan mendatangi pameran-pameran dan tidak lupa meninggalkan kartu nama serta meminta kartu nama P.I.C dari tiap stand yang aku kunjungi. Dengan meninggalkan kartu nama, orang akan mengetahui kita dari mana dan nomer kontak kita, sedangkan meminta kartu na P.I.C agar mendapatkan database marketing.

Tugas lainnya adalah mengisi konten di sosial media. Tak dapat dipungkiri bahwa sosial media memiliki jutaan pengguna menjadi salah satu media berpromosi. Cukup membuat foto dan caption yang menarik, maka akan banyak yang berminat.

Yang Harus dimiliki oleh seorang tour leader

Pertama, Latar belakang pendidikan untuk menjadi Tour Leader tidak harus lulusan SMK Pariwisata, Kuliah Jurusan Perhotelan dan Pariwisata. Jurusan lainpun bisa menjadi seorang Tour Leader, namun umumnya lulusan Pariwisata lebih berpeluang karena lebih mengetahui tentang dunia Pariwisata.

Apabila kita sudah berkecinpung sebagai seorang tour leader sebaiknya kita daftarkan diri untuk mendapatkan sertifikasi Pemandu Wisata. Pentingnya sertifikasi ini untuk meningkatkan daya saing dan kualitas sebagai pemandu wisata. Info lengkapnya bisa klik di http://lsp-pramindo.org/

Menjadi tour leader artinya kita mesti disiplin. Seorang tour leader harus bangun lebih awal dibandingkan tamu agar bisa melakukan persiapan kegiatan berikutnya sekaligus mengingatkan tamu untuk berkumpul. Seorang tour leader akan tidur lebih malam dibandingkan tamu untuk memastikan bahwa tidak ada keluhan dari tamu.

Seorang tour leader harus tepat waktu. Jangan sampai itenary (jadwal tour) gagal dikarenakan menunggu tour leader. Kalau ini terjadi pasti perusahaan akan terkena komplain dan mendapat image yang buruk.

Seorang tour leader kudu paham rute yang dilewati, obyek wisata dan seluk beluknya untuk kita ceritakan ke klien. Jadi selama di perjalanan tour leader nyaris gak berhenti ngomong karena perlu menjelaskan mengenai jalan tempat yang akan kita tuju, berikut misal melewati tempat yang menarik maka kita wajib memberi sedikit penjelasan.

Baca juga:  Pengalaman Kerja Sebagai Tour Guide Lepas, Hobi Travelling!

Tour Leader wajib untuk memahami nilai dan norma yang diterapkan oleh pengelola wisata dan penduduk setempat. Pentingnya memahami nilai yang ada dilingkungan sebetulnya untuk kelancaran tour itu sendiri. Semisal ada pantangan sebelum kita masuk ke obyek wisata ya kita turuti saja, bukan masalah kita percaya mitos atau tidak,tapi kita sebagai tamu wajib hukumnya untuk menghormati tuan rumah.

Menguasai Bahasa Asing juga penting dimiliki bagi seorang tour leader, setidaknya Bahasa Inggris agar lebih mudah berkomunikasi dengan tamu terutama jika dapet klien dari luar negri. Lebih bagus lagi kalo menguasai bahasa asing lainnya seperti Mandarin, Jepang, Russia, Perancis juga karena turis-turis tersebut junlahnya cukup banyak yang datang ke Indonesia, sedangkan penguasaan Bahasa Inggris mereka kurang.

Tour Leader harus memahami bahwa menangani turis domestik dan turis asing itu berbeda. Turis domestik biasanya akan mereka minta paket tour secara lengkap. Mereka mau paket tour yang mereka ikuti sudah termasuk transportasi, tiket obyek wisata, akomodasi dan konsumsi termasuk makanan utama. Sedangkan buat turis asing mereka lebih milih untuk memilih menu makanan mereka sendiri dan membayar sendiri, kami cuma membantu untuk rekomen tempat dan resevasi aja.

Turis domestik cenderung untuk mengunjungi banyak tempat wisata dengan durasi yang cukup singkat, kecuali untuk ke pusat oleh-oleh durasinya pasti lama. Sedangkan turis asing memilih sedikit obyek namun durasinya lama dan tidak mengunjungi pusat oleh-oleh.

Seorang Tour Leader harus punya empati tinggi dan juga proaktif terhadap klien. Jadi tour leader itu gak perlu harus nunggu dimintain tolong. Misalnya kita inisiatif untuk menawarkan bantuan memfoto klien saat klien berada di salah satu spot foto yang menarik atau menawarkan untuk berhenti ke rest area saat diperjalanan.

Baca juga:  Pengalaman Liburan Ke Jepang Sendirian, Seru!

Tiap kali mengantar tamu, seorang Tour Leader wajib untuk membawa camera. Nantinya tour leader akan mengambil beberapa foto sebagai dokumentasi perusahaan dan materi promosi.

Kedua adalah obat-obatan P3K seperti obat pusing,mual,masuk angin,diare,obat luka,plester,hand sanitizer,tissue. Obat-obatan ini sengaja disiapkan siapa tau ada klien tiba-tiba memerlukan

Itulah sharing singkat mengenai pengalamanku saat menjadi seorang tour leader. Apakah kalian tertarik untuk menjadi tour leader?

Bagikan:

Tinggalkan komentar