Siapa di sini yang sering berpuasa atas kesadaran diri sendiri? Setiap orang memiliki alasan berpuasa yang berbeda-beda. Ada yang berpuasa karena menjalani diet, puasa sebentar sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan.
Banyak pula yang melakukan puasa sesuai dengan ketentuan agama. Misalnya, puasa umat Kristen atau Katolik saat menjelang Hari Raya Paskah, puasa umat Islam yang dilaksanakan pada bulan Ramadan, puasa umat Buddha dalam menjalani Uposatha, dan lain sebagainya.
Ada satu lagi teknik puasa yang ternyata banyak dipraktikkan orang, yaitu Puasa Daud. Teknik ini merupakan puasa selang-seling. Artinya, jika hari Senin sudah melakukan puasa, maka hari Selasa tidak. Karena hari Selasa tidak puasa, maka hari Rabu kembali berpuasa. Begitu seterusnya.
Puasa Daud ini diambil dari kisah Nabi Daud yang digambarkan sebagai orang cerdas. Daud, yang terdapat baik dalam Al-Quran maupun Alkitab, adalah tokoh yang dikehendaki-Nya. Daud sangat patuh kepada Tuhan, dan ia pun berhasil menang melawan musuhnya yang dulu adalah seorang raja, yaitu Goliat.
Nabi Daud juga menjalankan puasa untuk beribadah kepada Yang Mahakuasa. Puasa Daud menjadi puasa yang paling disukai oleh Allah. Puasa ala Nabi Daud ini membutuhkan konsistensi. Dikarenakan puasa berselang-seling, seseorang justru lebih mudah menjadi malas atau lupa.
Baca Juga : Pengalaman Diet OCD, Dari Diet Jadi Gaya Hidup Sehat!
Tantangan Menjalani Puasa Daud
Tantangan pada umumnya adalah sudah pasti merasa lapar dan haus. Seperti yang kita ketahui, tubuh membutuhkan energi. Dari mana energi tersebut kita dapat jika melakukan puasa? Jawabannya adalah dari dalam tubuh kita. Misalnya dengan menggunakan cadangan lemak.
Sementara itu, haus menjadi tantangan tersendiri. Kita tahu bahwa manusia butuh minum minimal 2 liter per hari. Bagaimana jika berpuasa? Bukankah justru kita terancam mengalami dehidrasi?
Tentunya kondisi tubuh kita juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Jika kita sehari-hari hanya bekerja dengan duduk di ruangan ber-AC, kita tentu tak terlalu berkeringat. Cairan tubuh pun tak berkurang terlalu banyak.
Akan tetapi, jika kita tipe orang yang bekerja di luar ruangan, bahkan di bawah terik matahari, Puasa Daud sungguh menjadi tantangan tersendiri bagi kita.
Kendala lainnya adalah waktu berpuasa yang ditentukan sendiri. Maksudnya, tidak ada hari raya tertentu yang membuat kita dan orang-orang di lingkungan sekitar kita ikut berpuasa. Sudah dipastikan hanya kita sendiri yang melakukan puasa.
Di sinilah iman kita diuji. Apa kita mampu menolak ajakan teman untuk makan-makan di luar? Apakah kita mampu tidak meneguh ludah saat melihat orang lain meminum minuman yang segar?
Baca Juga : Pengalaman Diet Keto Satu Bulan, Begini Hasilnya!
Keuntungan Melakukan Puasa Daud
Puasa merupakan tameng bagi kita, menjauhkan diri dari hawa nafsu. Puasa juga sangat istimewa di mata Allah, maka Muslim dianjurkan melakukan puasa (sebenarnya tidak terbatas pada Puasa Daud saja).
Dari segi fisik, sudah bisa dipastikan tubuh kita akan menjadi lebih sehat. Dengan berpuasa, otomatis makanan yang masuk ke tubuh berkurang (meskipun kita tetap makan saat buka puasa). Kita memberi waktu bagi tubuh untuk mengeluarkan racun dalam tubuh. Lambung, usus, dan organ lainnya pun kita ‘istirahatkan’ sejenak.
Ketika berbuka puasa, maka kita akan merasa bahagia. Makanan sederhana pun terasa enak saking laparnya. Itulah kelebihan berpuasa, membuat kita mampu bersyukur. Mensyukuri setiap lauk yang kita nikmati.
Kelebihan lain, dompet jadi lebih hemat. Bandingkan saat kita tidak berpuasa. Teman mengajak makan? Ikut. Diajak kongkow di warung kopi? Siap. Belum lagi saat berkendara, lalu tak sengaja menemukan tukang bakso di pinggir jalan, langsung disikat. Semua itu tak terjadi jika kita berpuasa.
Baca Juga : Pengalaman Diet dengan Oatmeal, Ini Hasilnya, Di Luar Dugaan!
Mau Berpuasa, Harus Bagaimana?
Lakukan saja. Semua keinginan yang tidak dilakukan adalah omong kosong. Jangan pikirkan berhasil atau gagalnya terlebih dahulu. Yang penting, kita sudah mencoba.
Ada tips untuk kita-kita yang ingin melakukan Puasa Daud. Bagi umat Islam, lafalkan niat kita untuk melakukan Puasa Daud. Lafadz tersebut berbunyi nawaitu shouma daawuda sunnatan lillaahi ta’aalaa, yang artinya saya niat Puasa Daud, sunnah karena Allah Ta’ala.
Jika sudah siap, maka lakukan aktivitas seperti biasa, minus makan dan minum. Jangan lupa, jagalah hati dan emosi agar tak batal. Kita perlu menahan diri dari hal yang membatalkan puasa seperti berbohong, ghibah, dan berbagai bentuk kemaksiatan lain.
Aku Tidak Bisa Berpuasa …
Memang betul bahwa puasa tidak hanya bermanfaat dari segi fisik, tetapi juga menambah kualitas spiritual kita. Akan tetapi, tidak semua orang dapat menjalankan puasa. Ada kalanya orang-orang tertentu punya batasan khusus, sehingga mau tidak mau dianjurkan atau bahkan dilarang berpuasa.
Jika kamu sedang sakit, maka lebih baik jangan berpuasa. Sakit ini tidak terbatas seperti sedang demam tinggi sehingga harus minum obat, tetapi hingga sakit berat seperti menderita penyakit kronis. Orang yang sakit butuh meningkatkan daya tahan tubuh, butuh asupan makan dan minum yang cukup.
Lalu bagaimana jika kondisi sekarang terasa sehat, tetapi takut sakit? Misalnya ada orang yang menderita maag akut. Jika tidak makan dalam kurun waktu beberapa jam saja, penyakitnya bisa kambuh. Untuk orang-orang yang mengalami hal seperti ini, maka puasa tidak diwajibkan.
Lakukan puasa untuk mempererat hubungan rohani dengan Allah, sekaligus menyehatkan tubuh. Tetapi, jika sedang sakit, berdoalah kepada-Nya agar kita disembuhkan dan bisa berpuasa lagi!