Diet keto semakin populer karena diyakini ampuh untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Semakin banyak orang yang tertarik untuk mencoba diet rendah karbohidrat ini demi memperbaiki penampilan tubuhnya. Tapi, apakah diet keto benar-benar bisa menurunkan berat badan dengan cepat? Berikut saya bagikan pengalaman diet keto selama satu bulan dan hasil yang saya dapatkan.
Apa Itu Diet Keto?
Diet keto sebenarnya sudah dikenal sejak satu abad silam untuk mengurangi frekuensi kejang pada anak-anak dengan penyakit epilepsi namun kebal terhadap obat-obatan. Hal ini pun sudah terbukti melalui sebuah penelitian yang melibatkan 150 anak dengan epilepsi. Setelah satu tahun menjalani diet keto, setengah dari partisipan mengalami penurunan frekuensi kejang hingga 50 persen.
Diet keto dilakukan dengan cara mengurangi asupan karbohidrat harian dan menggantinya dengan makanan tinggi lemak dan protein, dengan tujuan mencapai kondisi ketosis.
Ketosis sendiri adalah kondisi ringan dari ketoasidosis, yang banyak ditemukan pada pasien diabetes tipe 1. Dalam kondisi seperti ini tubuh akan menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi, dan pada akhirnya akan menurunkan berat badan.
Diet keto juga bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan gangguan sistem saraf, serta mengendalikan kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 2.
Kendati begitu, diet keto juga bisa menimbulkan beberapa efek samping dan risiko yang cukup serius, terutama jika salah menerapkan program diet. Mulai dari gangguan ginjal, hati, peningkatan kadar kolesterol dalam darah, dsb.
Maka dari itu, sebelum Anda menjalani diet keto, sebaiknya Anda melakukan konsultasi dengan ahli gizi dan menyusun program diet dengan matang sesuai target yang ingin dicapai.
Pengalaman Menjalani Diet Keto
Selama menjalani diet keto, saya mengurangi asupan karbohidrat harian hingga kurang dari 10% (sekitar 50 gram). Setelah satu bulan menjalani program ini, berat badan saya berhasil turun dari 67 kg menjadi 60 kg.
Minggu pertama memang agak menantang karena harus mengurangi porsi nasi yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Mengganti sebagian besar menu dengan putih telur, ikan makarel, dan buah alpukat.
Saya sarankan agar Anda mengubah pola makan diet secara bertahap, jangan sekaligus mengubah total menu makanan. Pengalaman diet keto di minggu pertama ini menimbulkan gejala mual dan lemas pada tubuh saya. Karena saya melakukan perubahan pola makan secara mendadak.
Beri kesempatan bagi tubuh untuk beradaptasi dengan pola makan baru, sehingga tubuh Anda bisa terhindar dari efek samping.
Pengalaman 5 Cara Ampuh Menurunkan Berat Badan, Buat yang OverWeight!
Adapun makanan-makanan yang dianjurkan selama menjalani program diet yaitu:
- Telur
- Olahan daging
- Ikan laut seperti salmon, tuna, makarel, dsb.
- Sayuran hijau dan sayur rendah karbohidrat.
- Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti wijen, kacang almond, chia atau biji labu.
- Alpukat
Selain itu, Anda juga bisa menambahkan olahan makanan dengan topping mentega, krim, atau keju. Sedangkan campuran masakan yang direkomendasikan adalah minyak zaitun, minyak alpukat, minyak kelapa, garam, merica dan rempah alami lainnya.
Untuk makanan-makanan yang perlu Anda dihindari yaitu:
- Nasi, pasta, sereal, dan berbagai olahan gandum.
- Umbi-umbian seperti ubi, kentang, wortel, singkong, dll.
- Makanan dan minuman tinggi gula, terutama soda atau soft drink.
- Lemak tidak sehat yang berasal dari minyak sayur atau mayonaisse.
- Minuman beralkohol.
Baca juga : Pengalaman Diet OCD, Dari Diet Jadi Gaya Hidup Sehat!
Cara Menjalani Diet Keto yang Aman
Jika Anda benar-benar tertarik untuk mencoba diet keto, syarat utama yang harus Anda penuhi adalah mengurangi asupan karbohidrat harian dalam jumlah besar.
Untuk menerapkan diet keto standar (standard ketogenic diet), konsumsi lemak yang dibutuhkan adalah sebanyak 75%, protein 20%, dan karbohidrat sebanyak 5% saja.
Sementara untuk diet keto tinggi protein (high–protein ketogenic diet), asupan protein harus lebih dominan. Pola makan yang dilakukan adalah 35% protein, 60% lemak, dan 5% karbohidrat.
Program diet yang dianjurkan yaitu mulai dari 2 sampai 3 minggu, dengan batas maksimal 6 sampai 12 bulan. Sebatas untuk menguras lemak dan memperbaiki kualitas kesehatan. Hindari melakukan diet keto dalam jangka panjang, apalagi tanpa pengawasan dokter atau ahli gizi.
Pengalaman Minum Susu Appeton Weight Gain, Cara Sehat Tambah Berat Badan
Risiko dan Efek Samping Diet Keto
Sebelumnya saya sudah sempat menyebutkan beberapa risiko yang mungkin timbul akibat penerapan diet keto yang keliru. Lebih jauh, diet keto juga memiliki risiko dan efek samping sebagai berikut:
- Kekurangan asupan karbohidrat sehat dari sumber makanan seperti buah, gandum utuh, dan sayuran tinggi karbohidrat.
- Kekurangan sumber vitamin dan mineral.
- Gangguan ginjal, terutama jika asupan protein melebihi porsi yang disarankan dalam jangka panjang.
- Meningkatkan risiko ketoasidosis.
- Meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Perlu diketahui juga bahwa diet keto bisa menimbulkan beberapa efek samping dan keluhan pada tubuh, seperti:
- Rasa mual
- Muntah
- Sakit kepala
- Sulit BAB
- Sulit tidur
- Gangguan mood
- Kesulitan konsentrasi
Setiap program diet sebenarnya tidak selalu membuahkan hasil yang sama pada setiap orang. Jadi sebaiknya Anda melakukan konsultasi terlebih dahulu. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan tubuh untuk menjalani program diet.
Demikianlah pengalaman diet keto selama satu bulan dan tips sederhana untuk memulai, semoga bermanfaat!