Peran pemimpin dalam mengatasi stres kerja sangatlah penting. Karena ketua memiliki andil yang besar dalam kegiatan operasional perusahaan termasuk SDM-nya. Oleh karena itu, pimpinan juga bisa menjadi tempat bernaung bagi karyawan-karyawan yang mengalami stres ketika bekerja.
Seorang pemimpin tentu memiliki berbagai wewenang lebih yang bisa digunakan untuk meningkatkan kinerja karyawan dan perusahaan secara umum. Namun, penggunaan wewenang ini sangat bergantung pada masing-masing personal pemimpin sehingga pendekatan yang dilakukan akan berbeda-beda antara satu pemimpin di suatu perusahaan dengan pemimpin lainnya.
Seorang pemimpin yang baik tentu akan memperhatikan bagaimana kesejahteraan, kinerja dan kegiatan operasional perusahaan secara keseluruhan. Karena ketika perusahaan mampu mencapai atau melebihi target yang ditetapkan maka pemimpin akan memperoleh berbagai hal positif seperti pujian, reward, kepercayaan diri, background yang lebih baik dan lainnya.
Peran pemimpin dalam mengatasi stres bisa diterapkan pada berbagai level baik manajemen ataupun karyawan biasa. Pemimpin bisa mengambil kebijakan langsung atau memberikan masukan untuk menghindari stres tersebut. Namun, untuk membuat peraturan resmi dan menyeluruh butuh persetujuan semua pihak baik manajemen dan stakeholder sehingga prosesnya sedikit lama tetapi wajib dibahas demi kebaikan perusahaan di masa depan.
Apa Peranan Pemimpin Dalam Mengatasi Stres Karyawan?
Seorang leader memiliki beberapa cara dalam mengatasi stres karyawan nya dengan baik. Cara ini bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Namun, seorang pimpinan harus mempertimbangkan cara ini secara terperinci agar tingkat stres karyawan dapat diatasi dengan baik. Adapun cara tersebut adalah:
1. Transparan
Salah satu peran pimpinan dalam mengantisipasi dan memberi solusi karyawan yang stres adalah dengan melalui transparansi. Transparansi ini cukup beragam termasuk tujuan pemimpin, keadaan kantor, sasaran dan lainnya. Tentu hal yang perlu dibagikan bergantung kepada keputusan pimpinan masing-masing. Namun, dengan melakukan transparansi karyawan juga ikut terbuka dan siap menerima pekerjaan dari Anda.
Selain itu, dengan adanya transparansi akan meningkatkan kepercayaan dan “willingness to work extra” bagi karyawan. Jadi, tujuan dan sasaran yang diinginkan oleh pemimpin bisa lebih mudah tercapai. Selain itu, dengan melakukan hal ini Anda bisa mengetahui mana karyawan yang baik dan bisa dipercaya dan bisa dijadikan sebagai aset perusahaan yang sangat bernilai di masa depan.
2. Membuat Lingkungan Kerja yang Layak
Tugas pemimpin dalam mengatasi stres lainnya adalah dengan membuat lingkungan kerja yang baik, bersih, dan nyaman. Hal ini sangatlah penting karena lingkungan kerja yang baik akan membuat suasana kerja yang baik pula. Jadi, pemimpin dan karyawan dapat bekerja dengan optimal, fokus sehingga setiap deadline dapat tercapai setiap harinya.
Membuat lingkungan kerja yang baik cukup mudah dilakukan ketika perusahaan masih dalam tahap awal atau berukuran kecil. Karena Anda bisa membuat lingkungan kerja yang berbasis kepada kekeluargaan sehingga menciptakan suasana yang hangat dan nyaman. Namun, hal ini cukup sulit dilakukan ketika perusahaan sudah berukuran besar sehingga Anda harus membuat aturan yang jelas, tegas dan tidak memihak pada salah satu sisi.
Hal ini penting dilakukan agar tidak ada karyawan yang merasa tersisihkan. Jika hal ini bisa dilakukan dengan baik maka karyawan yang loyal akan meningkat dan menjamin kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan lebih baik.
3. Reorganize
Kewajiban pimpinan dalam mengantisipasi dan memberi solusi karyawan yang stres berikutnya adalah dengan melakukan re-organisasi. Sebagai pemimpin tentu Anda mengetahui karyawan mana yang memiliki kinerja terbaik dan layak untuk ditempatkan pada jabatan tertentu.
Melakukan hal ini bisa dikategorikan sebagai pemberian hadiah kepada karyawan yang memiliki kontribusi besar kepada perusahaan. Selain itu, dengan melakukan perombakan organisasi Anda bisa mengubah suasana kerja menjadi lebih baik.
Namun, melakukan hal ini membutuhkan pengawasan ekstra karena ada kalanya karyawan yang baik menjadi congkak ketika memperoleh jabatan tinggi dan malah membuat kinerja perusahaan menjadi turun. Karenanya, Anda harus melakukan analisa terhadap setiap karyawan dengan baik dan seksama.
4. Rebalance
Peranan pimpinan dalam mengantisipasi dan memberi solusi karyawan yang stres selanjutnya adalah melakukan penyeimbangan antara kegiatan kantor dan pribadi karyawan. Cara ini patut dipertimbangkan sehingga karyawan tidak harus menghabiskan terlalu banyak waktu dengan urusan kantor dan bisa meluangkan waktu bersama keluarga.
Jika pemimpin melakukan hal ini maka karyawan akan semakin merasa dihargai. Hal ini justru meningkatkan loyalitas karyawan dan mengurangi jumlah pegawai yang mengundurkan diri. Hal ini tentu bermanfaat bagi perusahaan karena mengurangi biaya perekrutan yang tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Tanggung jawab pemimpin dalam mengatasi stres karyawan melalui rebalance bisa dilakukan melalui pengkajian beban kerja setiap karyawan serta membuat kegiatan family gathering. Kegiatan akan mengumpulkan karyawan dan anggota keluarganya untuk mengenal satu sama lain. Pemimpin bisa memanfaatkan hal ini untuk menggali informasi setiap karyawan nya dengan baik sekaligus memberikan rekreasi yang bisa memberikan nilai lebih kepada perusahaan pada jangka panjang.
5. Beri Pujian, Reward dan Kompensasi yang Layak
Peran pimpinan dalam mengantisipasi dan memberi solusi karyawan yang stres selanjutnya adalah memberikan reward, pujian serta kompensasi yang layak kepada setiap karyawan. Ketiga hal in jika diaplikasikan dengan baik oleh pemimpin tidak hanya akan mengurangi stres pada karyawan tapi juga meningkatkan produktifitas mereka dengan baik.
Karena hadiah ini tidak hanya dirasakan secara materi tapi juga psikis. Jadi, karyawan akan semakin bersemangat dalam bekerja dan siap menerima tantangan kerja yang lebih besar dari sebelumnya.
Itulah 5 peran pimpinan dalam mengantisipasi dan memberi solusi karyawan yang stres. 5 hal ini bisa mudah diterapkan namun dibutuhkan penyesuaian bergantung pada perusahaan masing-masing. Hal ini penting dilakukan agar setiap kebijakan untuk mengurangi stres dilingkungan kerja dapat berjalan dengan baik sehingga perusahaan dan karyawan dapat memperoleh manfaat yang besar dari kebijakan ini.