Pengalaman ODP di Bank Mandiri, Dari Tes hingga Interview

Mencari pekerjaan memang susah-susah gampang, sama seperti mencari jodoh. Keduanya memiliki beberapa tahapan.

Jika untuk mencari jodoh kita harus mulai berkenalan, pendekatan, berpacaran, tunangan, hingga akhirnya menikah, jauh lebih banyak rintangan yang kita temui untuk mendapat sebuah pekerjaan.

Salah satu contohnya adalah seleksi ODP (Officer Development Program) Bank Mandiri. Bank Mandiri yang merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia ini kerap menjaring calon pekerjanya melalui website lamar kerja online maupun melalui berbagai job fair.

Pengalaman ODP di Bank Mandiri

Supaya bisa bekerja di Bank Mandiri, tahap pertama yang perlu kita lakukan tentu saja melamar pekerjaan di tempat tersebut.

Biasanya, Bank Mandiri yang telah berdiri sejak tahun 1998 ini selalu membuka lowongan pekerjaan di awal bulan sejak tanggal 1 hingga 10.

Akan tetapi, kita perlu sabar menunggu. Sudah bisa dipastikan ada puluhan ribu orang yang mendaftar, jadi sabar saja.

Mengisi Data Diri dan CV

Untuk administrasi di tahap awal, kita bisa apply di situs Workable, Kalibrr, dan sejenisnya. Masukkan data diri seperti pendidikan, pengalaman kerja yang dimiliki, hingga CV. Selain itu, kita diminta untuk menulis esai menggunakan Bahasa Inggris.

Tips mengerjakannya, jangan terburu-buru submit. Cek grammar secara manual dan bisa juga gunakan tools online di internet.

Baca Juga: Pengalaman Mencari Pekerjaan di BBPLK

Tes Online

Tahap kedua adalah tes yang dilakukan secara online. Jika dinyatakan lulus seleksi administrasi, maka kita akan dikirimi email lebih lanjut.

Kita harus mengikuti tes SHL (Saville and Holdsworth Limited). SHL merupakan lembaga yang didirikan untuk membantu perusahaan besar merekrut karyawan.

Baca juga:  Rasanya Jadi Konsultan di Oriflame: Menjalin Relasi dan Silaturahmi

Soal di tes SHL terdiri atas 4 jenis ujian. Ada penalaran verbal, numerik, soal seputar kepribadian, hingga motivation questionnaire. Masing-masing ujian diberi batas waktu pengerjaan, jadi jangan sampai kebablasan dalam membaca soal.

Kerjakanlah soal verbal dan numerik dengan cepat namun teliti, karena itu yang akan menjadi gambaran kemampuan kita. Sementara itu, jawab pertanyaan seputar kepribadian dengan jujur.

Jangan sampai plin-plan. Jika merasa ragu, isilah jawaban yang menurut kamu sedikit lebih mendekati.

Ingat, apa pun soal kepribadian yang kita isi biasanya berhubungan dengan tahapan wawancara. Bisa jadi apa yang kita tulis atau isi akan ditanyakan, bahkan diulik habis-habisan.

Tips lainnya dalam mengerjakan tes online yakni pastikan internet kencang! Bisa jadi masalah besar jika otak sudah siap mengerjakan, tetapi komputer lelet atau bahkan internet putus-nyambung.

Wawancara dengan HR

Tahap selanjutnya adalah tatap muka, jadi kita patut mempersiapkan fisik, mental, dan tentunya otak kita agar terisi. Isi otak ini wajib kita lampiaskan karena masih ada seleksi SHL bertipe offline. Soal yang digunakan setipe dengan SHL offline, hanya saja beda-beda tipis.

Sementara itu, fisik kita harus kuat karena usai SHL offline, tes berlanjut ke wawancara dengan HR dan user. Pertanyaan diajukan dengan Bahasa Inggris, jadi janganlah gugup dan susun kata sebaik mungkin.

Jika merasa kemampuan speaking Bahasa Inggris kurang mumpuni, mulailah untuk berbicara dalam hati menggunakan bahasa tersebut. Lama-kelamaan, kita pun akan terbiasa.

Pertanyaannya bersifat umum, sama seperti interview kerja lainnya. Yang ditanyakan meliputi biodata diri, prestasi terbaik yang telah dicapai selama ini, serta pengetahuan mengenai perbankan.

Pastikan kita punya informasi tentang Bank Mandiri. Kuasai juga tentang ada pekerjaan apa saja di bank dan apa job desk-nya.

Baca juga:  Ketika Introvert Menjadi HRD Fresh Graduate, Ini Rasanya!

Datanglah untuk wawancara dengan penampilan yang rapi, bersih, dan tentunya segar. Meskipun kita sudah capek dan bosan menunggu giliran interview, pasanglah aura yang ramah. Jangan gugup, karena jika kita gugup, kita cenderung untuk cepat blank.

Setelah bertempur habis-habisan di tahap interview, maka selanjutnya kita akan melakukan tes kesehatan.

Baca Juga : Pengalaman Kerja di Perusahaan Konsultan Manajemen

Tes Kesehatan MCU

Pengalaman banyak orang, Medical Check Up (MCU) dilakukan dengan rentang waktu yang cepat, tepat sehari setelah pengumuman interview. Kebanyakan orang tidak sempat mempersiapkan diri.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, maka mulailah untuk hidup sehat. Tidak ada istilah baru mulai saat sudah masuk tahap interview. Semakin cepat kita mengubah gaya hidup menjadi lebih baik, tentu kondisi tubuh kita akan lebih baik.

Medical check up yang dilakukan berupa tes mata, pengukuran tinggi dan penimbangan berat badan, rontgen tubuh, tes urine, hingga pertanyaan seputar kesehatan pribadi. Rileks saja ketika setiap tahap dilakukan.

Salah satunya adalah ketika tes darah. Mungkin ada sebagian di antara sobat yang takut jarum suntik. Maka, saat tes akan dilakukan, tidak perlu melihat ke arah jarum tersebut.

Kepalkan tangan kita, lalu jarum pun akan ditusuk ke lengan. Sebenarnya, ditusuk dengan jarum tidak selalu sakit. Semuanya tergantung dari kemampuan petugas serta lokasi pembuluh yang ditusuk.

Sehari sebelum MCU, kita juga harus berpuasa karena akan dilakukan berbagai pengecekan. Berpuasalah 6 hingga 10 jam sebelum tes dilakukan.

Jika tes pada pagi hari, maka mulailah berpuasa tengah malam. Sementara itu, jika tes dilakukan pada siang hari, kamu masih boleh sarapan di subuh hari.

Akhirnya, setelah rangkaian tes selesai, kita akan mendapat pengumuman kurang lebih seminggu kemudian. Artinya, kita berhasil diterima! Kita akan diberi offering letter. Ada penjelasan tentang seluruh program beserta konsekuensinya. Jika sudah yakin, silakan tandatangani dan sukses!

Bagikan:

Tinggalkan komentar