Pengalaman Bisnis Makanan Korea, Seru dan Untung!

Korea Selatan tidak hanya terkenal dengan K-pop dan drama televisi yang memukau, tetapi juga dengan aneka ragam kuliner yang lezat.

Salah satu yang paling populer adalah jajanan Korea. Jajanan ini memiliki cita rasa yang khas dan menjadi favorit bagi banyak orang di berbagai belahan dunia.

Bisnis makanan korea merupakan pengalaman berjualan saya lainnya. Masakan korea tidak kalah enak dengan masakan nusantara.

Berikut adalah pengalaman bisnis jualan jajanan korea versi saya.

Alasan Berjualan Makanan Korea

Kalian pasti bertanya-tanya kok bisa saya kepikiran jualan makanan korea? Jadi, saya bisa kepikiran berjualan makanan korea karena di daerah saya itu banyak pecinta kpop dan makanannya.

Tapi, yang menjualnya masih minim, walau adapun harga yang ditawarkan terlalu mahal untuk ukuran pelajar.

Selain itu, dulu saya juga memang sedang banyak waktu luang dan jadwal kuliahpun tidak terlalu padat. Jadi, saya mengajak teman saya untuk gabung berjualan makanan korea.

Awalnya memang tidak mudah, terdapat berbagai kendala hingga membuat penundaan rencana jualan kita.

Apa Saja yang Diperlukan?

Apa saja sih yang diperlukan untuk berbisnis makanan korea? Tentu saja menurut saya uang adalah modal utama. Dari uang itu barulah saya membelanjakan alat dan bahan yang diperlukan.

Jadi, makanan korea yang saya jual itu ada yang buatan sendiri dan ada yang instan saja. Untuk yang dibuat sendiri, saya membutuhkan alat-alat masak dan bahannya. Jenis yang saya masak sendiri hanya Bungeoppang yaitu roti khas korea yang berbentuk ikan.

Baca juga:  Pengalaman Berwirausaha Album KPOP, Menguntungkan? Simak!

Untuk makanan instannya yang diperlukan itu menemukan penjual tangan pertama agar saya bisa mendapat harga miring.

Selain itu saya juga perlu belanja untuk kebutuhan packing dan tempat makannya. Untuk packing seperti biasa pasti perlu bubble wrap dan dus, kalau untuk Bungeoppang hanya perlu mika plastik.

Cara Membuat Bungeoppang

Disini saya akan mencoba menceritakan sedikit bagaimana saya membuat adonan Bungeoppang. Membuat Bungeoppang tidak serumit pembuatan makanan korea yang lainnya. Bungeoppang ini pembuatannya mirip membuat kue bolu.

Bahan yang diperlukan mudah didapat. Bahan-bahannya yaitu tepung terigu, baking soda, garam, gula, air, minyak sayur, dan bahan untuk isiannya.

Isiannya bisa disesuaikan dengan selera tapi untuk jualan saya biasanya menyediakan coklat, keju, tiramisu, dan kacang.

Bahan-bahan tadi dicampurkan semua kecuali untuk isian. Setelah itu panaskan api, dan letakkan cetakan ikan di atas kompor.

Kemudian, masukkan adonan ke bentukan ikan tersebut, setelahnya taburkan topping, dan tutupi dengan adonan lagi. Setelah itu tinggal di bolak-balik cetakannya.

Cara Mendapatkan Makanan Instan Korea

Jadi, kali ini saya akan berbagi informasi bagaimana cara mendapat makanan instan korea. Untuk merk seperti samyang dan ramen yang lainnya biasanya saya beli borongan di market langganan saya.

Lalu, untuk merk yang memang jarang di Indonesia biasanya saya pakai jasa titip di kenalan saya. Kenapa harus jasa titip? kenapa tidak pakai ems?

Jawabannya karena makanan tidak bisa dikirim via ems. Merk yang jarang di Indonesia itu seperti tteokbokki instan, saus samyang, bringgae, kit kat, soju, dan lainnya.

Saya mendapatkan beberapa penawaran paket usaha jajanan Korea, paket ini mencakup berbagai macam hal mulai dari bahan baku, peralatan, pelatihan, hingga bantuan pemasaran.

Baca juga:  Pengalaman Bekerja Sebagai Fotografer Wisuda: Rekrut Tim dan Hasilkan Lebih Banyak Keuntungan

Namun karena modal saya sangat sedikit saya memutuskan untuk tidak mengambil penawaran tersebut.

Cara Promosi dan Proses Jualan

Untuk promosi tahap pertama, saya perlu membuat poster. Poster yang saya buat bertemakan makanan-makanan korea dan berisi informasi mengenai menu, lokasi penjualan, dan cp.

bisnis makanan korea

Setelahnya saya upload di sosial media saya dan menempelnya di burjo-burjo agar informasinya lebih menyebar luas.

Untuk Bungeoppang cara berjualannya ada dua yaitu menyewa tempat dan menyimpannya. Untuk yang menyewa tempat, jadi saya itu berjualan Bungeoppang langsung dan pembeli menerima makanan dengan kondisi yang masih hangat.

Sedangkan yang menyimpannya itu adalah sistem dimana saya menyimpan satu kotak Bungeoppang di wilayah kampus.

Jadi cara menyimpan itu seperti metode ketika organisasi mencari dana usaha. Kedua cara itu ada kelemahannya. Jika yang berjualan langsung kelemahannya itu saya harus punya banyak waktu dan rasa capainya bisa 2x lipat.

Kelemahan cara menyimpan di tempat umum adalah terkadang ada yang tidak bayar dan bisa-bisa uangnya di bobol orang.

Untuk penjualan yang makanan instan itu saya jualannya di media sosial saya. Nantinya calon customer harus chat saya untuk memesan.

Dan siapa yang cepat membayar maka dia yang mendapat produknya karena produk yang tersedia terbatas.

Pengemasan dan Pengiriman

Pengemasan untuk Bungeoppang itu tidak seribet yang makanan instan yang akan dikirimkan. Bungeoppang yang telah masak hanya tinggal dimasukkan kedalam plastik mika. Setelahnya merekatkan mika menggunakan stapler. Lalu siap diberikan kepada pembeli.

bisnis makanan korea

Nah, untuk makanan instan agak ribet. Untuk yang pengiriman COD saya biasanya hanya memakai kresek. Sedangkan untuk pengiriman antar kota, antar provinsi, saya harus menambahkan bubble wrap dan dus.

Baca juga:  Mau Jadi Resepsionis? Simak 7 Tugas Resepsionis Hotel

Bubble wrap yang biasa saya gunakan biasanya cukup tebal karena mengingat yang dikirimkan itu makanan dengan kemasan yang mudah kempes, dsb.

Saya menggunakan bubble wrap 3 lapis biasanya, kemudian memasukkan ke dalam dus. Setelah itu merekatkan dus menggunakan lakban.

Akhir Kata

Jadi selama berjualan ini saya mendapat banyak hal. Kesan yang paling saya ingat adalah saya bisa mendapat uang dari kerja keras sendiri.

Dan kadang banyak hal lucu seperti karakter-karakter pelanggan yang kadang banyak permintaannya.

Pernah juga saya kelupaan memasukkan salah satu bahan di Bungeoppang. Hingga ada pelanggan yang komplain karena pesanannya kurang. Pokoknya banyak sekali pengalaman dari sini yang sangat berkesan bagi saya.

Bagikan:

Tinggalkan komentar