Metode beli masyarakat berubah dari yang pembelian kontan menjadi kredit. Menggunakan fitur kredit sebagai pengalaman cicilan Tokopedia. E-commerce berlogo warna hijau ini menyediakan pilihan pembayaran berkala secara online. Sepertinya pihak perusahaan menyadari perubahan gaya hidup masyarkat di Indonesia. Setelah sekian lama melihat promosi dari Tokopedia di ponsel saya. Rasa penasaran akhirnya muncul. Maklum saya ini selalu penasaran dengan hal-hal baru.
Berawal Dari Butuh dan Penasaran
Ceritanya saya memiliki kebutuhan atas televisi baru. Karena rencananya kamar kosong di rumah kami akan di kost-kan. Televisi tersebut akan dijadikan sebagai fasilitas jangka panjang untuk penyewa kamar kost nantinya. Karena berhubung dana saya harus digunakan untuk renovasi rumah. Jadilah tertarik menggunakan layanan cicilan online Tokopedia. Ternyata ada dua pilihan untuk cicilan online.
Baca juga : Pengalaman Reksadana di Tokopedia, Tinggal Duduk Dapat Untung!
Pilih Metode Cicilan Tokopedia
Tokopedia menyediakan fasilitas cicilan online dengan dua tipe, menggunakan kartu kredit dan tidak menggunakan kartu kredit. Metode pembayaran dan fasilitas cicilannya memiliki perbedaan. Apabila bertransaksi menggunakan cicilan kartu kredit maka harus membayar biaya layanan 1,5% pada awal pembelian. Kemudian angsuran akan dikenakan bunga 2,95% setiap bulannya tergantung bank yang mengeluarkan kartu kredit.
Sementara pada cicilan online tanpa kartu kredit. Pembeli akan diminta mengisi data sesuai KTP, kemudian berfoto bersama dengan KTP. Setelahnya pihak Tokopedia akan menyalurkan data pembeli ke pihak leasing. Perusahaan yang bekerjasama dengan e-commerce ini adalah Home Credit. Saya bisa memilih tempo 3-12 bulan dengan bunga flat 2.5%. Selain itu pada awal transaksi nanti masih harus membayar dana administrasi sebesar 1,5%.
Pengalaman cicilan Tokopedia hanya bisa menggunakan kartu kredit yang bekerja sama saja. Akhirnya saya memilih metode cicilan ke dua. Begitu melengkapi data pribadi sesuai identitas diri. Nomor rekening dan foto buku rekening. Langkah selanjutnya diminta mengunggah foto KTP dan foto saya dengan KTP. Bagian foto selfie dengan KTP sedikit membuat hati deg-degan. Maklum ibu-ibu ini sedikit parno karena berita di televisi, tentang bahaya fintecth.
Setelah semua persyaratan lengkap, saya klik pilihan lanjut. Langsung, status aplikasi saya sedang dalam proses. Waktu itu saya mengajukannya pada hari Sabtu sore. Jadi saya pikir mungkin dapat kabar pengajuan tersebut lolos atau gagal adalah hari Senin. Tetapi tidak berselang lama, sekitar 20 menit status pengajuan saya berubah menjadi disetujui sedang dalam proses. Karena belum ada yang berubah saya masih kurang paham arti dari notifikasi tersebut.
Hari Minggu pagi ada notifikasi kalau pengajuan kredit saya sudah di proses. Status televisi saya pun sedang menunggu konfirmasi penjual. Cukup terkejut karena saya pikir kenapa orang kasih pinjaman untuk membeli kebutuhan konsumtif? Bukankah resiko uang tidak kembali cukup besar? Lantas saya teringat konsep investasi peer to peer lending. Melihat skema cicilan yang mirip, saya kira mereka menggunakan investasi P2P sebagai sumber dana.
Baca juga : Menghilangkan Demam Panggung Saat Menjadi MC? Ini Dia Caraku!
Cara Pembayaran Cicilan di Tokopedia
Cara pembayarannya pun mudah. Setiap bulannya pihak Home Credit dan Tokopedia akan mengirimkan notifikasi tanggal jatuh tempo pembayaran. Notifikasi akan dikirim tujuh hari sebelum jatuh tempo pembayaran. Menariknya saya selalu dapat voucher potongan yang bisa saya gunakan untuk membayar cicilan. Nominal voucher pun beragam, ada yang 100ribu atau 50ribu.
Baca juga : Pengalaman Tidak Bayar Pinjaman Online, Dikejar-Kejar!
Pembayaran bisa dilakukan dengan BCA Virtual atau bahkan di gerai minimarket seperti Indomaret dan Alfamart. Pada kasus saya, BCA Virtual adalah yang paling mudah karena cukup menggunakan ponsel saja. Menurut kesimpulan pengalaman nyicil di Tokopedia, tidak seseram yang dipikirkan. Asal komitmen dan bertanggung jawab, maka segala sesuatunya membawa kebaikan bersama.