Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan Saat Interview

Saat mendapat pertanyaan berapa gaji yang Anda inginkan, mungkin nominal tertentu sudah terbayangkan untuk dijawab.

Namun, ada cara menjawab berapa gaji yang Anda inginkan saat interview kerja agar bisa memberikan kepuasan kepada pewawancara sekaligus sesuai dengan harapan pribadi. Dua kepentingan ini memang tidak selalu mudah disatukan untuk mendapatkan ‘win-win solution’.

Benturan kepentingan ini sangat mungkin terjadi mengingat perusahaan harus memikirkan cost di luar gaji karyawan sedangkan calon penerima upah mengharapkan dibayar dengan semaksimal mungkin. 

Tujuan HRD Memberi Pertanyaan Seputar Gaji

Namun, bukan berarti Anda tidak bisa mencari cara yang efektif agar pertanyaan tersebut bisa terjawab dengan tepat dan bijak tanpa mengabaikan kepentingan salah satu pihak.

Sebab sebenarnya, HRD selaku pewawancara dan wakil perusahaan juga memiliki tujuan tertentu di balik pertanyaan nominal gaji tersebut.

Umumnya, HRD memiliki tujuan untuk menimbang apakah kemampuan perusahaan bisa menjangkau estimasi gaji yang Anda sebutkan saat wawancara kerja.

Di samping itu, pertanyaan berapa gaji yang Anda inginkan juga menjadi langkah HRD untuk menguji seberapa besar Anda menghargai kemampuan dan kinerja yang dimiliki.

Kedua tujuan ini menjadi sudut pandang yang penting bagi HRD untuk mendapatkan karyawan yang tepat.

Bukan hanya tepat dari aspek kemampuan dan kualitas yang dimiliki untuk ditempatkan pada jabatan tertentu, tetapi juga memastikan perusahaan tidak mendapatkan beban pengeluaran besar atau bahkan ketimpangan gaji dengan karyawan lain.

Baca juga: Tips Perkenalan Diri Saat Interview

Cara Menjawab Berapa Gaji yang Anda Inginkan dengan Tepat

berapa gaji yang Anda inginkan

Cukup banyak calon karyawan yang akan menjalani wawancara kerja merasa kebingungan dengan cara menjawab pertanyaan seputar gaji.

Mereka dan Anda mungkin merasa takut jika nominal yang disebutkan akan menjadi faktor kegagalan penerimaan kerja.

Lalu, sebenarnya bagaimana cara menjawab berapa gaji yang Anda inginkan dengan tepat di hadapan HRD? Ikuti strategi efektif dengan memperhatikan hal-hal berikut ini terlebih dahulu.

1. Lakukan riset upah minimum

Sebelum Anda menyebutkan estimasi gaji yang ingin diterima, akan lebih bijak jika Anda melakukan riset terkait upah minimum daerah sebelum datang ke wawancara kerja.

Langkah ini akan membuat Anda mengetahui ‘pasaran’ gaji yang diberikan beberapa perusahaan di kota tersebut agar tidak memberikan nominal terlalu rendah atau malah terlalu tinggi.

Baca juga:  Rekomendasi Tempat Magang Data Analyst 2024 dan Gajinya

Anda bisa mencari tahu melalui website, misalnya gaji untuk jabatan tertentu di situs pencari kerja. Anda juga bisa melakukan riset gaji melalui daftar UMK/UMP untuk dijadikan dasar minimal berapa estimasi gaji yang Anda inginkan.

Namun, bukan berarti patokan tersebut harus diikuti mutlak, sebab Anda juga bisa menambahkan pertimbangan kemampuan pribadi, pengalaman kerja, dan kualitas lain yang dimiliki.

Penyesuaian ini juga bisa menjadi rujukan bagi HRD apakah nominal gaji yang Anda minta tergolong masuk akal dan sesuai kemampuan perusahaan atau tidak.

Cara menjawab:

“Sebenarnya, saya cukup fleksibel dengan penawaran gaji. Namun, berdasar riset yang saya lakukan, upah minimum di wilayah Jakarta berada di kisaran Rp X – Rp Y. berdasarkan data tersebut, saya berharap mendapatkan gaji sekitar Rp A – Rp B.”

2. Sesuaikan dengan job desc 

Setelah melakukan riset dan membandingkan serta menyesuaikan dengan berbagai aspek dalam diri Anda, penting juga untuk menyesuaikan permintaan nominal gaji dengan job desc jabatan yang dilamar.

Hal ini wajib dipertimbangkan mengingat setiap jabatan memiliki standar penggajian yang berbeda-beda.

Job desc akan menjadi ‘beban’ kerja Anda hingga jika semakin banyak tanggung jawab yang harus dipenuhi, tentu penawaran gaji juga wajib menyesuaikan.

Dasar inilah yang bisa Anda jadikan pegangan untuk bernegosiasi tentang berapa gaji yang Anda inginkan saat wawancara kerja.

Cara menjawab:

“Meski pada dasarnya estimasi gaji saya fleksibel, tetapi jabatan ini memiliki job desc yang cukup banyak. Besar harapan saya, Anda berkenan untuk menambah penawaran gaji, setidaknya berada di kisaran Rp X – Rp Y.”

3. Tetapkan estimasi gaji pribadi

Beberapa orang mungkin akan memilih menyerahkan keputusan pemberian gaji kepada perusahaan dengan beberapa pertimbangan.

Misalnya, kebutuhan akan pekerjaan sesegera mungkin atau status sebagai fresh graduate yang minim pengalaman kerja.

Namun, di luar kondisi tersebut, Anda wajib menetapkan estimasi gaji pribadi sebelum mengikuti wawancara kerja.

Sehingga saat HRD bertanya berapa gaji minimal yang Anda harapkan atau berapa gaji yang Anda inginkan, Anda bisa menjawab dengan jelas dan tegas.

Saat akan membuat estimasi gaji, Anda juga perlu memperhatikan aspek lain, seperti biaya pengeluaran rutin yang meliputi transportasi, uang makan, sampai biaya kos jika tinggal jauh dari perusahaan.

Baca juga:  Rasanya Pertama Kali Jadi Estimator Bangunan, Ini Pengalaman Kerjaku!

Penghitungan semacam ini harus masuk pertimbangan dalam menentukan estimasi gaji. Jika tidak, Anda akan kesulitan mengatur biaya pengeluaran sehari-hari meski memiliki penghasilan tetap.

Pastikan juga untuk tidak menyebut nominal pasti agar negosiasi berhasil dan kemungkinan gaji lebih besar bisa didapatkan.

Cara menjawab:

“Saya memahami standar gaji yang Anda tawarkan pasti sudah sesuai dengan job desc dan kualitas pribadi saya. Namun, saya pribadi memiliki harapan besar bahwa perusahaan bisa mempertimbangkan penawaran gaji sesuai estimasi yang saya buat, yaitu sekitar Rp Y – Rp Z.”

4. Sebutkan gaji sebelumnya

Jika Anda ingin mengetahui cara menjawab berapa nominal gaji yang diinginkan dengan tepat, manfaatkan jumlah gaji sebelumnya yang pernah diterima.

Tanpa menyebut harapan gaji saat ini dengan nominal pasti, HRD akan langsung mengetahui ‘nilai’ Anda melalui informasi gaji sebelumnya.

Bisa dibilang cara ini cukup efektif agar Anda dan pewawancara bisa saling paham standar gaji yang diinginkan. Jika sesuai dengan kemampuan perusahaan dan skill Anda dianggap tepat, maka estimasi gaji yang diharapkan akan didapat.

Satu hal yang perlu diingat, Anda juga perlu menyebutkan tunjangan yang didapatkan sebelumnya di luar gaji pokok. Pasalnya, perusahaan baru yang sudah menunjukkan minat pada skill Anda cenderung akan memberikan nominal gaji dan fasilitas yang lebih baik.

Cara menjawab:

“Gaji saya di perusahaan sebelumnya adalah sebesar Rp X dan masih ditambah tunjangan lain dengan mempertimbangkan skill dan pengalaman kerja sebelumnya, saya berekspektasi mendapatkan gaji sekitar Rp M – Rp N.”

5. Bersiap untuk langkah negosiasi

Negosiasi gaji hampir selalu mewarnai situasi wawancara kerja meski Anda sudah menyebutkan estimasi gaji yang diinginkan. Umumnya, HRD perusahaan akan mengupayakan untuk bernegosiasi meski paham ‘nilai’ Anda sebenarnya.

Mendapatkan gaji yang sesuai harapan seringkali tidak mudah hingga Anda perlu menyiapkan diri dengan situasi negosiasi. Namun, Anda juga harus tetap mengedepankan sikap sopan santun sebagai cara menghargai lawan bicara yang notabene adalah wakil perusahaan.

Anda boleh mempertahankan standar pribadi terkait berapa gaji yang Anda inginkan. Namun, cobalah menunjukkan sikap terbuka dan fleksibel agar HRD melihat kualitas pribadi Anda tersebut hingga peluang diterima kerja akan semakin besar.

Cara menjawab:

“Saya sangat menghargai penawaran gaji dari perusahaan sesuai yang Anda sampaikan tadi. Saya juga sangat terbuka dengan nominal gaji dari Anda asal sesuai dengan job desc dan skill saya.

Baca juga:  17 Tips Perkenalan Diri Saat Interview Ini Terbukti Berhasil!

Jika tidak keberatan, mungkin perusahaan bisa menaikkan standar mendekati estimasi gaji yang saya harapkan.”

6. Hindari sikap pasrah

Meski Anda sudah bersiap untuk bernegosiasi, tetapi tidak selamanya akan dihadapi dengan mudah. Ada kalanya Anda harus menghadapi negosiasi yang alot terkait tawar menawar gaji.

Anda mungkin akan berpikir untuk menyerah dan pasrah menerima penawaran perusahaan meski jauh dari standar gaji pribadi asalkan bisa diterima kerja. Namun, situasi semacam ini tidak selalu berujung dengan penerimaan kerja.

Sebab, bisa saja HRD sedang menguji seberapa gigih Anda dalam mempertahankan prinsip tentang berapa gaji yang Anda inginkan.

Hindari sikap pasrah dan upayakan langkah negosiasi semaksimal mungkin melalui ‘pamer’ kualitas diri agar pihak perusahaan mau mempertimbangkan ulang.

Cara menjawab:

“Sebelumnya, terima kasih atas penawaran gaji yang perusahaan tawarkan kepada saya. Saya sangat menghargai penilaian Anda yang pastinya sudah mempertimbangkan aspek skill dan pengalaman saya.

Semoga dengan melihat kualitas ini, Anda berkenan untuk mempertimbangkan ulang negosiasi gaji yang ditawarkan perusahaan agar ada solusi terbaik untuk bersama.”

Kesimpulan

Dengan mengikuti panduan terkait cara menjawab berapa gaji yang Anda inginkan saat wawancara kerja di atas, banyak informasi yang sebenarnya berhasil didapatkan sekalipun gagal diterima kerja.

Misalnya, pengalaman Anda akan bertambah dalam bernegosiasi dengan pewawancara. Anda akan mengetahui situasi nyata yang berbeda dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.

Cara menghadapi HRD dari tiap perusahaan melalui respons yang ditunjukkan saat wawancara akan menjadi bekal untuk wawancara lainnya.

Wawasan ini juga akan semakin meningkatkan skill Anda dalam menunjukkan sikap yang diharapkan oleh wakil perusahaan saat wawancara kerja.

Cara Anda menjawab bisa terus diperbaiki agar tidak ada lagi kesalahan yang menjadi penyebab kegagalan dalam proses rekrutmen.

Namun, jika Anda berhasil melewati proses ini dengan baik dan diterima kerja, pengalaman tersebut akan memberikan informasi penting bahwa Anda sudah memberikan jawaban atas pertanyaan berapa gaji yang Anda inginkan dengan benar dan tepat.

Bagikan:

Tinggalkan komentar