Pengalaman Telat Bayar Lazada Paylater 1 Bulan Lebih

Kali ini kami akan membahas mengenai pengalaman telat bayar Lazada paylater. Bukan untuk menakut-nakuti, tetapi harapannya Anda bisa disiplin dan bijak menggunakan Lazada paylater, sehingga telat bayar tidak akan terjadi.

Berikut informasi mengenai besaran denda dan cara penagihan pihak Lazada terhadap pengguna yang telat bayar atau bahkan galbay. Simak ulasannya!

Apa itu Lazada Paylater?

pengalaman telat bayar lazada paylater

Lazada adalah salah satu perusahaan e-commerce yang ada di Indonesia. Perusahaan ini sudah berdiri sejak lama.

Seperti halnya dengan perusahaan kompetitor yang menyediakan layanan paylater, Lazada pun juga turut meluncurkan layanan paylater yang bernama “Lazada paylater”.  

Sesuai dengan namanya, layanan ini bisa mempermudah Anda untuk mendapatkan produk yang Anda inginkan dengan membayarnya di kemudian hari atau sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, yang sering disebut dengan istilah jatuh tempo. 

Meski ada kemudahan, namun bukan berarti layanan ini bebas dari risiko. Justru, risikonya cukup besar, jika Anda mengalami telat bayar.

Anda akan dikenakan denda telat bayar Lazada Paylater sebesar 0.3% dari total tagihan per hari. Misalnya, jika total tagihan Anda Rp 1 juta, maka dikenakan denda sebesar Rp 3.000 per hari.

Nah, seperti apa pengalaman dan risiko yang sering dihadapi oleh pengguna Lazada paylater ini? Simak pembahasannya lebih lanjut ya!

Pengalaman Telat Bayar Lazada Paylater

Seseorang menceritakan kepada kami, bahwa pada 2023 lalu, ia berniat membeli sebuah ponsel di Lazada. Namun karena uang yang terkumpul baru setengahnya, akhirnya ia memutuskan untuk menggunakan layanan Lazada paylater.

Setelah semua syarat dan ketentuan ia setujui, akhirnya ia dapat membeli sebuah ponsel dengan cara dicicil 3x selama 3 bulan dengan jatuh tempo tanggal 26. 

Dua hari sebelum jatuh tempo, ia ditelfon dan diingatkan oleh pihak Lazada bahwa tagihan paylater akan jatuh tempo dua hari lagi. Diharapkan agar ia segera membayar angsuran sebelum atau tepat pada jatuh tempo. 

Pengalaman telat bayar Lazada paylater ini terjadi sejak bulan pertama pembayaran angsuran. Begini ceritanya:

Baca juga:  Pengalaman Gap Year Demi Masuk Universitas Terbaik di Indonesia

Bulan Pertama

Pada bulan pertama, sebenarnya telat bayar ini bukan karena bandel, tetapi karena uang yang seharusnya digunakan untuk membayar paylater terpakai untuk berobat akibat kecelakaan yang ia alami. 

Nah, pada hari jatuh tempo, ia menerima kembali telepon dari pihak Lazada untuk mengingatkan hal yang sama, bahwa ia memiliki tagihan di Lazada dan diharapkan agar segera membayar.

Begitupun setelah hari jatuh tempo berakhir, teror itu makin menjadi. Bukan hanya datang dari pihak Lazada yang bisa mengingatkan pembayaran paylater, tapi juga dari DC yang menelpon berkali-kali, kadang pagi dan juga sore. 

Malangnya, saat itu ia benar-benar tidak memiliki uang. Namun mau tidak mau, utang adalah utang. Ia berusaha untuk segera melunasinya. Setelah 1 minggu dari jatuh tempo, akhirnya paylater Lazadanya berhasil dilunasi dan DC pun berhenti untuk menagih. 

Bulan Kedua

Pada bulan kedua, hal yang sama terulang lagi. Ia tidak bisa membayar tagihan paylater Lazada dan pihak Lazada sekaligus DC menelepon untuk mengingatkan serta menagih dengan cara yang sama.

Pengalaman telat bayar Lazada paylater pada bulan kedua ini terjadi karena ia tidak memiliki uang untuk membayar, akhirnya ia mengabaikan telepon dari DC. 

DC Lazada Paylater menelepon setiap hari serta menagih lewat WA dan telepon. DC memberikan detail tagihan dengan nominal denda yang semakin besar di bulan kedua.

Mereka memberikan beberapa kalimat ancaman untuk segera melunasi tagihan jika tidak maka akan mengunjungi alamat rumah dan menghubungi nomor kontak terdekat.

Hal ini dikarenakan aturan OJK batas waktu penagihan maksimal 3 bulan setelah jatuh tempo. Pihak DC meningkatkan intensitas penagihan pada bulan kedua.

Bulan Ketiga

Terakhir, pada bulan ketiga hal yang sama pun terulang lagi. Namun kali ini intensitas DC dalam menagih tidak sesering bulan-bulan sebelumnya.

Bukan karena paylater bulan kedua dan ketiga sudah dibayar, tapi karena DC mungkin mulai sedikit capek, karena ia memang tidak pernah merespon telepon DC. 

Tapi akhirnya, setelah 4 bulan ia mengalami telat bayar alias kredit macet, ia memutuskan untuk segera membayar angsuran paylater tersebut. Ia merasa kaget ketika melakukan pelunasan. Kenapa? Karena dendanya memang fantastis, tidak main-main. 

Baca juga:  Cara Mengaktifkan Shopee Paylater Tanpa KTP

Kata banyak orang, jika Anda mengalami telat bayar semua kontak Anda akan dihubungi oleh DC, apakah itu benar? Bisa jadi iya. Namun dari pengalaman telat bayar Lazada paylater yang ia alami, itu tidak benar.

Pihak DC hanya akan menghubungi nomor darurat yang Anda cantumkan saat mengisi persyaratan di awal. Ketika di telepon pun Anda akan diminta untuk menyampaikan kepada pihak DC kenapa tidak segera membayar tagihan paylater.

Namun jika Anda benar-benar tidak ada uang untuk membayar dan mental Anda tidak kuat, maka Anda akan terintimidasi dan stres oleh tagihan DC.

Meskipun ini risiko yang harus Anda tanggung, tapi jangan sampai Anda menghalalkan segala cara untuk melunasinya ya. 

Pengalaman telat bayar pinjol lain:

Risiko Telat Bayar Lazada Paylater

pengalaman telat bayar lazada paylater

Pengalaman telat bayar Lazada paylater memberikan ia banyak pelajaran. Banyak kerugian yang ia alami ketika terjadi keterlambatan.

Kami akan membagikannya dalam artikel ini, yang harapannya bisa menjadi pembelajaran juga untuk Anda agar tidak main-main dengan risiko telat bayar Lazada paylater. Berikut risiko yang akan Anda hadapi jika telat bayar Lazada paylater: 

Denda yang sangat tinggi

Risiko pertama ketika mengalami keterlambatan bayar adalah denda yang terbilang tinggi. Dari situs lazada sendiri, keterlambatan akan mendapatkan bunga sebesar 0,3% per hari dan itu dikalkulasikan dari total angsuran yang perlu Anda bayar. 

Contohnya, jika angsuran Anda sebesar Rp 1.500.000, maka denda keterlambatan yang harus Anda bayar adalah 0,3% dari Rp 1.500.000 yaitu Rp 4500. Jika Anda terlambat 1 bulan, maka besar denda yang harus Anda bayar adalah Rp 4.500 x Rp 30 = Rp 135.000. 

Nilai skor kredit turun

Risiko kedua dari pengalaman telat bayar Lazada paylater adalah nilai skor kredit menurun. Dalam hal ini, skor kredit adalah penilaian kredit yang dilakukan oleh pihak Lazada untuk menentukan layak tidaknya peminjam tersebut mendapatkan pinjaman kembali.

Baca juga:  Livin Paylater Tidak Muncul? Penyebab & Cara Mengatasinya

Jika Anda pernah memiliki pengalaman telat bayar Lazada paylater, baik itu dalam jangka waktu satu bulan atau lebih dan setelah mendapat teror berkali-kali dari Debt Collector, tetapi Anda tidak kunjung membayar, maka skor kredit Anda di Lazada paylater akan sangat buruk. 

Anda tidak bisa dengan mudah memperbaiki nilai skor yang ada. Akibatnya, Anda akan kesulitan untuk mendapatkan akses layanan Lazada paylater maupun mengajukan kredit ke bank atau pinjol lainnya.

Hal ini dikarenakan saat anda menggunakan layanan Lazada Paylater data diri anda akan otomatis terdaftar di SLIK OJK. 

Sulit mengajukan utang ataupun kredit

Lazada pyalater adalah layanan pinjaman berjangka yang diawasi oleh OJK. Tidak dipungkiri skor kredit Anda di Lazada paylater juga akan mempengaruhi BI checking. 

Perlu diingat, saat pengajuan pinjaman, Anda akan data pribadi Anda akan diminta, mulai dari KTP, KK, NPWP, akun internet banking, dan slip gaji.

Syarat ini berguna untuk perusahaan Lazada bisa mengetahui identitas diri nasabah, misalnya nama lengkap, alamat rumah, pekerjaan, alamat kantor, nomor kontak, dan orang terdekat. 

Perusahaan peminjam akan melaporkan ke OJK setiap bulan jika Anda tidak bisa melunasi pinjaman.

Pengalaman telat bayar Lazada paylater membuat BI Checking Anda merah dan hal tersebut membuat Anda kesulitan untuk mengajukan pinjaman ke bank atau perusahaan pembiayaan yang diawasi oleh OJK. 

Itulah penjelasan mengenai pengalaman telat bayar Lazada paylater. Berani menggunakan paylater, harus berani juga menanggung risikonya ya.

Bayarlah secara tepat waktu atau sebelum jatuh tempo. Namun, jika memang terpaksa belum bisa membayar, jangan juga diam tidak ada usaha untuk melunasinya. Lebih baik memang Anda memperbanyak tabungan, daripada harus memperbanyak tagihan untuk gaya hidup semata.

Bagikan:

Tinggalkan komentar