Apakah Anda pernah terlilit hutang hingga puluhan atau bahkan ratusan juta? Beberapa orang mungkin pernah atau sedang berada dalam kondisi ini dan harus menanggung beban hutang 50 juta, 100 juta, atau malah 200 juta.
Jika bernasib sama, mungkin Anda perlu menerapkan beberapa cara melunasi hutang 200 juta yang efektif dan realistis.
Melunasi hutang dalam jumlah besar memang membutuhkan waktu yang cukup lama dan usaha keras. Pasalnya, bukan hanya beban hutang yang harus dipikirkan, tetapi masih ada kebutuhan sehari-hari lainnya yang tetap wajib dicukupi.
Namun, ada strategi tertentu yang bisa Anda jalani demi terlepas dari situasi ekonomi yang sulit tersebut. Anda juga perlu memulai langkah bijak dan konsisten agar hutang bisa cepat dilunasi.
Meski seringkali akan membuat Anda mengorbankan atau melepaskan harta lainnya, tetapi melunasi hutang memang harus didahulukan demi kestabilan finansial di masa depan.
Cara Melunasi Hutang 200 Juta yang Realistis
Saat beban hutang semakin mengganggu kondisi finansial Anda, penting untuk segera mengambil langkah besar demi melunasinya secara bijak melalui strategi yang tepat. Dengan menerapkan cara melunasi hutang 200 juta berikut ini, Anda akan bisa keluar dari kondisi sulit.
1. Buat Catatan Keuangan yang Terperinci
Cara pertama untuk melunasi hutang 200 juta atau bahkan lebih bisa dilakukan dengan membuat pencatatan keuangan pribadi secara detail terlebih dahulu.
Anda perlu meninjau kembali kondisi keuangan terkini melalui berbagai aspek, yaitu rekapitulasi hutang, pengeluaran rutin, dan pendapatan.
Dalam merekap hutang, cari tahu dimana saja Anda berhutang dan rincikan berapa jumlahnya. Mulai dari angsuran rumah, angsuran kendaraan, angsuran kartu kredit, serta pinjaman lainnya yang masih Anda miliki saat ini.
Di samping itu, Anda juga harus mencari tahu panjang tenor hutang yang masih berjalan, apakah sudah melebihi batas jatuh tempo atau belum.
Prioritaskan tenor terpendek untuk memudahkan pemilihan hutang mana yang harus dilunasi atau dicicil lebih dulu.
Dari aspek pengeluaran, lakukan penyortiran kebutuhan yang harus dipenuhi setiap hari. Misalnya, biaya makan, transportasi, tagihan bulanan, dan lainnya yang memang menjadi pengeluaran rutin Anda setiap bulan.
Langkah ini penting untuk mengalokasikan dana yang dimiliki dalam memenuhi kebutuhan prioritas di luar hutang.
Aspek selanjutnya yang perlu ditinjau adalah pendapatan, baik penghasilan tetap maupun sampingan. Penghitungan ini akan memengaruhi jumlah pembagian dana tetap yang dimiliki untuk membayar hutang dan kebutuhan primer lainnya.
2. Tentukan Skala Prioritas Hutang
Setelah melakukan pencatatan keuangan, langkah selanjutnya yaitu mulai membayar hutang berdasar skala prioritas.
Dari catatan Anda, akan terlihat hutang mana yang harus dibayarkan lebih dulu, seperti hutang yang sudah mendekati tenor demi menghindari tumpukan bunga yang pastinya akan menambah beban keuangan.
Maksimalkan alokasi dana untuk hutang prioritas terlebih dahulu. Sedangkan beban hutang di luar skala prioritas, Anda bisa membayarnya dengan cara pembayaran minimum.
Cara ini cukup realistis meski memang membutuhkan kemampuan kalkulasi yang kuat dan konsistensi dalam membayar cicilan.
Baca juga: Bank yang Bisa Membantu Melunasi Hutang
3. Manfaatkan Aset yang Dimiliki untuk Menghasilkan Uang
Anda juga bisa menghasilkan uang tambahan untuk melunasi hutang sebesar 200 juta melalui penjualan aset yang dimiliki, seperti rumah, kendaraan pribadi, barang elektronik, emas, koleksi barang bermerek, dan lain sebagainya.
Aset ini akan menjadi suntikan dana untuk mengurangi beban hutang Anda.
Anda bisa menjualnya secara langsung dari mulut ke mulut atau memanfaatkan media sosial untuk menjangkau calon pembeli yang lebih luas.
Selain itu, e-commerce juga cukup menjanjikan sebagai ‘toko’ sementara untuk menawarkan aset tidak terpakai yang Anda miliki.
Namun, jika Anda masih sayang untuk mengambil langkah penjualan, solusi sewa bisa dipilih sebagai pertimbangan.
Terlebih jika aset tersebut berupa rumah, menawarkan sewa atau kontrak selama beberapa tahun ke depan juga bisa menjadi solusi dalam mendapatkan uang tambahan untuk melunasi hutang tanpa harus kehilangan aset.
Anda bisa mencoba untuk menyewakan tanah ke Alfamart atau menyewakan mobil pribadi Ke perusahaan.
4. Lunasi Menggunakan Tabungan
Sebenarnya, tabungan dalam bentuk uang maupun emas merupakan simpanan pribadi yang berguna dalam keadaan darurat.
Hanya saja, kondisi Anda yang tengah terjerat hutang juga bisa dimasukkan kategori darurat hingga tabungan yang masih dimiliki saat ini boleh dan bahkan wajib dikeluarkan.
Saat benar-benar terpaksa, Anda bisa menggunakan tabungan tersebut untuk mencicil hutang. Jika simpanan Anda mencukupi, maka beban utang akan terlepas hingga Anda bisa mulai menata kondisi finansial dari awal kembali.
Namun, andai tidak mencukupi sekalipun, setidaknya tabungan tersebut bisa membantu mengurangi beban hutang Anda.
5. Take Over Kredit Dengan Bunga yang Lebih Rendah
Berdasarkan catatan rekap hutang yang sudah Anda buat sebelumnya, mungkin ada cicilan di luar hutang ratusan juta yang justru menambah beban. Jika ada kondisi semacam ini, solusi paling efektif adalah melakukan take over kredit.
Misalnya, Anda memiliki cicilan mobil yang sebenarnya jarang digunakan atau bahkan tidak memiliki pun masih bisa melakukan mobilitas.
Kondisi ini memungkinkan Anda untuk menjual kembali kendaraan yang masih memiliki cicilan untuk dilanjutkan kepada pihak pembeli.
Langkah ini bukan hanya mengurangi beban hutang lainnya, tetapi juga memberikan Anda suntikan dana yang bisa dialokasikan untuk melunasi hutang tadi.
Bisa dibilang cara ini sama-sama menguntungkan bagi kedua belah pihak karena pembeli pun mendapatkan kendaraan yang sesuai keinginan.
Anda juga bisa mencari pemberi pinjaman uang pribadi ke saudara atau teman untuk menutupi hutang dengan bunga yang lebih tinggi.
6. Cari Penghasilan Tambahan
Mencari penghasilan tambahan juga bisa jadi cara efektif untuk melunasi hutang 200 juta yang membebani kondisi finansial Anda.
Dengan penghasilan tambahan yang didapat, akan ada keleluasaan bagi Anda untuk mengatur keuangan di tengah beban hutang yang harus ditanggung.
Selain itu, penghasilan baru ini juga menjadi solusi untuk pemenuhan biaya kebutuhan sehari-hari agar tidak terganggu karena digunakan untuk membayar hutang.
Atau, Anda juga bisa menggunakan penghasilan tersebut untuk dialokasikan sebagai dana darurat yang bisa digunakan di masa depan.
Baca juga: Usaha di Luar Negeri yang Belum Ada di Indonesia
7. Jangan Menambah Hutang
Langkah yang tidak kalah penting untuk mendukung strategi melunasi hutang 200 juta di atas adalah menghentikan aktivitas berhutang lainnya.
Jangan kembali menambah hutang sekalipun keputusan ini diambil untuk melunasi hutang yang sudah ada sebelumnya.
Ingat, tanamkan prinsip bahwa Anda harus membayar hutang dan bukan menambah beban hutang lagi yang berpotensi semakin mengganggu kestabilan finansial.
Anda harus lebih bijak dalam mencari suntikan dana untuk melunasi hutang tanpa beban tambahan.
Jika mengambil hutang lainnya, Anda hanya akan semakin terbebani. Meski tampak seperti solusi instan yang efektif, tetapi konsep ‘gali lubang tutup lubang’ semacam ini hanya akan menyulitkan Anda di masa depan.
Meski berbagai cara melunasi hutang 200 juta sudah diterapkan sesuai konsep yang dibuat demi mengembalikan stabilitas finansial, tetapi jika Anda kembali pada gaya hidup lama tentu usaha yang dilakukan akan sia-sia.
Akan jauh lebih bijak jika Anda juga mulai mengubah gaya hidup yang selama ini dijalani dengan sedikit penurunan.
Tekan biaya-biaya non esensial, seperti liburan, belanja kebutuhan tersier, atau sejenisnya, dan biasakan untuk hidup dengan konsep sederhana.
Dengan menerapkan gaya hidup sederhana, kondisi finansial akan jauh lebih aman dan terjamin.
Anda akan memiliki simpanan berupa tabungan, dana darurat, dan aset-aset lain untuk menjamin kehidupan yang lebih layak. Bahkan jika Anda mengambil pinjaman lain untuk keperluan bisnis, gaya hidup baru yang diterapkan akan sangat membantu dalam menekan pengeluaran yang tidak dibutuhkan.